Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Problematika dan Evaluasi Implementasi UbD Novayati 2253A12779 Kelas…
Problematika dan Evaluasi Implementasi UbD
Novayati
2253A12779
Kelas F PGSD PPG Prajab
Sebagai Stakeholder
Pemerintah
Permasalahan
Jika pemerintah menerapkan kurikulum dengan kerangka UbD maka membutuhkan waktu untuk mengenalkan dan mengimplementasikan UbD ini ke setiap sekolah – sekolah yang ada.
Pemerintah perlu memberikan pelatihan atau menyamakan pemahaman antara masing-masing guru jika menerapkan kerangka UbD.
Diperlukan adanya pengawasan dan memastikan guru menerapkannya dalam pembelajaran.
Solusi
mengadakan pertemuan antar Dinas – dinas pendidikan Provinsi Terkait penerapan UbD ini.
koordinasi bertahap dari pemerintah pusat untuk sampai ke daerah.
Meminta bantuan kepada pengawas – pengawas dari provinsi.
Orang Tua/ Wali Murid
Permasalahan
Secara umum orang tua atau wali siswa belum mengenal secara detail implementasi UbD. Adapun orang tua atau wali hanya mengetahui UbD secara garis besar saja.
Terjadinya perbedaan perspektif bagi orang tua / wali terhadap implementasi UbD.
Pada umumnya, orang tua atau wali tidak mempermasalahkan perubahan yang terjadi dalam pembelajaran ataupun sistem pendidikan selama tidak mengganggu kualitas akademik siswa.
Solusi
Perlu adanya sosialisasi kepada orang tua/wali mengenai implementasi UbD karena mereka perlu dilibatkan dalam membangun dan melaksanakan program pendidikan untuk mendukung keterlaksanaan proses pembelajaran yang lebih baik.
Staff/ Karyawan Sekolah
Diharapkan dapat bekerjasama untuk saling berddiskusi tentang aturan pendidikan di sekolah dan untuk menyebarkan informasi tentang pendidikan.
Hal ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja karyawan dan mengatasi masalah yang terjadi.
Dinas Pendidikan
Permasalahan
Sarana dan prasarana sekolah untuk menunjang pembelajaran yang masih kurang.
Tidak meratanya ketersediaan guru yang paham dengan implementasi UbD dalam kurikulum.
Solusi
Dinas pendidikan melakukan survei dan menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah untuk mendukung implementasi kurikulum.
Dinas pendidikan melakukan survei dan menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan sekolah untuk mendukung implementasi kurikulum.
Sebagai Kepala Sekolah
Permasalahan
Kesulitan menerapkan UbD di Sekolah karena masih kurangnya pemahaman guru terhadap kurikulum UbD
Guru belum mahir menerapkan kurikulum UbD dalam pelaksanaan proses pembelajaran.
Keterbatasan waktu kepala sekolah untuk melakukan monitoring terhadap perancangan dan pelaksanaan kegiatan pembelajaran sesuai dengan kurikulum UbD.
Solusi
Membuat rencana kerja sekolah (RKS) salah satunya menghadirkan praktisi yang memberikan sosialisasi mengenai perkembangan kurikulum UbD.
Membina guru pemula agar dapat melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum UbD.
Menjadwalkan monitoring dan harus pandai membagi waktu menjalankan tugas sebagai kepala sekolah.
Sebagai Waka Kurikulum
Permasalahan
Waka kurikulum membutuhkan waktu yang lama terhadap perencanaan kurikulum yang akan diimplementasikan kurikulum UbD di sekolah.
Kesulitan dalam memperoleh informasi dari berbagai sumber lainnya.
Belum adanya bank soal sebagai referensi asesmen untuk guru yang disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dalam implementasi UbD
Solusi
Memaksimalkan perencanaan kurikulum bersama guru dan kepala sekolah melalui diskusi dan uji coba.
Mencari sumber informasi mengenai Implementasi UbD dalam pembelajaran.
Mengikuti workshop dan menjalin Kerjasama dengan waka kurikulum dari instansi pendidikan lainnya.
Sebagai Guru
Permasalahan
Desain mundur terutama difokuskan pada pembelajaran dan pemahaman siswa. Ketika guru merancang pelajaran, unit, atau kursus mereka sering berfokus pada kegiatan dan instruksi daripada hasil instruksi. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa guru seringkali berfokus pada pengajaran daripada pembelajaran.
Mengajar bukan hanya tentang melibatkan siswa dalam konten, tetapi juga tentang memastikan siswa memiliki sumber daya yang diperlukan untuk memahami.
Guru harus memahami bahwa kita melatih kemampuan siswa untuk memperoleh pemahaman secara mandiri melalui kegiatan pembelajaran, bukan menceritakan pemahaman kita kepada siswa.
Solusi
Mengikuti workshop pelatihan dan sejenisnya terkait kerangka UbD
Menambah wawasan dan meningkatkan kompetensi untuk bisa menjadi sumber belajar dan fasilitator pembelajaran siswa
Kolaborasi, refleksi, dan evaluasi dengan stakeholder di sekolah formal.
Sebagai Siswa
Permasalahan
Adanya kesulitan dalam menghadapi validitas dan reliabilitas.
Buku teks dan standar isi tidak selalu secara eksplisit menyoroti konsep kunci yang harus dipelajari peserta didik. Jadi buku teks belum mendukung peserta didik jika kurikulum menggunakan kerangka UbD.
Pada intinya UbD melakukan penentuan strategi seperti
metode, model diakhir. Sepertinya peserta didik terkadang
bingung dalam pelaksanaanya. UbD bersifat sangat subyektif, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam penilaian peserta didik terhadap pikiran dan perasaan mereka mengenai suatu obyek.
Solusi
Karena keterbatasan sumber yang terdapat dalam buku teks yang disediakan oleh pemerintah untuk sekolah, guru harus mampu mengembangkan perangkat pembelajaran yang lebih sesuai dengan kebutuhan peserta didik, agar dapat mendukung penerapan kurikulum menggunakan kerangka UbD.
Dari peserta didiknya sendiri dapat mencari sumber belajar diluar buku teks dan standar isi serta mampu berfikir kritis. Karena UbD melibatkan peserta didik dalam pemikiran reflektif.