Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
CEDERA SAAT OLAHRAGA NADHIRA AMILIA AFIFI LUBIS -2008260106 - Coggle…
CEDERA SAAT OLAHRAGA
NADHIRA AMILIA AFIFI LUBIS -2008260106
Metabolisme otot,
hidrolisis 1 mol ATP akan menghasilkan energi sebesar 31 kJ (7.3 kkal) serta akan menghasilkan produk lain berupa ADP (adenosine diphospate) dan Pi (inorganik fosfat). Pada saat berolahraga, terdapat 3 jalur metabolisme energi yang dapat digunakan oleh tubuh untuk menghasilkan ATP yaitu hidrolisis phosphocreatine (PCr), glikolisis anaerobik glukosa serta pembakaran simpanan karbohidrat, lemakdanjuga protein.
Penyebab kematian saat olahraga
terjadi peningkatan laju jantung dan jumlah darah yang bisa dipompa oleh jantung. Cardiac output akan meningkat hingga ambang batas maksimal fisiologis yang dapat dicapai oleh tubuh. Batas ini adalah ketika laju jantung menjadi terlalu tinggi sehingga menyebabkan ventrikel jantung tidak mengisi dengan sempurna, mengakibatkan turunnya jumlah darah yang terpompa oleh jantung
Tatalaksana awal saat cedera otot
Compression
, dilakukan dengan lembut pada bagian cedera, jangan diurut karena bagian sekitarnya akan mengalami trauma
Elevation
, organ tubuh yang mengalami cedera harus diangkat dalam posisi yang lebih tinggi dari jantung agar bengkak yang muncul segera hilang.
Icing
, peradangan bersifat panas dan menimbulkan bengkak sehingga perlu pendinginan untuk mengurangi radang tersebut
Rest
, menghentikan segala aktivitas yang menyebabkan cedera tersebu
Protection
, melindungi daerah yang mengalami cedera. Jangan sampai terjadi luka lebih parah
NSAID
, mengobati nyeri saat cedera
Pembagian Jenis Olahraga
Aerob
, latihan jenis ketahanan yang meningkatkan detak jantung dan laju pernapasan seseorang dalam jangka waktu yang relatif lama. --> jogging, lari, renang
Anaerob, latihan yang melibatkan aktivitas intens dalam waktu singkat. Contoh olahraga aerobik termasuk jalan cepat dan bersepeda.
Perubahan sistem cardiovaskular saat olahraga
Sistem kardiovaskular akan memberikan respon terhadap paparan olahraga akut dengan tujuan utama untuk menjadi transportasi oksigen dan substrat energi ke jaringan otot, juga untuk mentransportasi hasil sisa metabolisme yang terbentuk. Penyesuaian yang dilakukan oleh sistem kardiovaskular akan memastikan bahwa otot skeletal yang aktif berolahraga dapat menerima jumlah alirah darah sesuai dengan kebutuhan metaboliknya, suhu panas yang dihasilkan oleh otot terkait dapat dikeluarkan dari tubuh melalui kulit, serta harus menjaga aliran darah ke otak dan jantung sendiri tetap tercukupi dengan baik.
Pencegahan dan edukasi sebelum olahraga
I, mengatur intensitas olahraga yang baik
T, mengetahui durasi/ waktu dalam olahraga
F, mengetahui frekwensi olahraga
T, menentukan jenis olahraga apa yang sebaiknya dipakai
Regulasi neurohormonal
sistem enokrin seperti sistem saraf mengintegrasikan respon fisiologis dan memainkan peran penting dalam mempertahankan kondisi homeostatik saat istirahat dan selama latihan -> sistem pelepasan hormon dari kelenjar khusus di seluruh tubuh, dan hormon-hormon ini mengerahkan tindakan mereka pada organ dan sel yang ditargetkan
Menentukan takaran latihan dan denyut nadi maksimal pada saat Olahraga
HR Max = 220 - usia
VO2 max = 15 x (HRmax/HRrest)
Mekanisme kontraksi otot
dimulai dari sistem saraf pusat sebagai pusat kendali tubuh. Sistem saraf pusat, baik otak maupun sumsum tulang belakang mengeluarkan impuls atau potensial aksi ke neuron motorik. Potensial aksi kemudian akan menjalar hingga ke ujung serat otot memicu pelepasan asetilkolin. Dilansir dari BioNinja, asetilkolin kemudian memulai depolarisasi di dalam sarkolema dan menyebabkan retikulum sarkoplasma melepaskan ion kalsium (Ca2+).
klasifikasi cedera otot
sprain
, adalah peregangan pada ligamen. Ligamen akan meregang saat Anda bergerak secara tidak tepat.
Strain
, Strain adalah cedera pada otot dan tendon yang mengalami peregangan. Hal ini dikarenakan tubuh dalam kondisi tegang selama bergerak. Jika gerakan itu dilakukan secara asal, otot akan robek
Fraktur
adalah cedera berupa tulang patah yang umumnya terjadi pada pergelangan tangan, pergelangan kaki, dan kaki.
Cedera rotator cuff
, Jenis cedera ini sering terjadi pada atlet bisbol, tenis, perenang, angkat besi, dan voli. Gerakan bahu secara satu arah secara berlebih menimbulkan cedera rotator cuff ini