Kolesterol yang tertimbun didinding bagian pembuluh darah dapat mengakibatkan pembuluh darah mengalami penyempitan dan aliran darahpun menjadi tersumbat. Akibatnya fungsi jantung terganggu karena harus bekerja lebih keras untuk memompa aliran darah. Seiring berjalannya waktu, arteri-arteri koroner makin sempit dan mengeras inilah yang disebut aterosklerosis. Menurut Sargowo (dalam Wahyuni, 2016) terdapat 4 penyebab atau indikator terbentuknya plak aterosklerosis, diantaranya dislipidemia, disfungsi endotel, radikal bebas dan inflamasi. Dislipidemia adalah abnormalitas lipid dan lipoprotein pada darah, ini terjadi karena adanya peningkatan kadar LDL dan VLDL serta penurunan HDL dalam darah. Murray (Dalam Wahyuni, 2016) Lemak yang diangkut ke seluruh jaringan tubuh memerlukan apoprotein untuk melarutkan untuk melarutkan dan memudahkan transportasinya. Gabungan lemak dan apoprotein di dalam tubuh disebut lipoprotein. Ada 4 jenis lipoprotein yaitu kilomikron, LDL (Low Density Lipoprotein), VLDL (Very Low Density Lipoprotein) dan HDL (High Density Lipoprotein). LDL merupakan lipoprotein yang paling berperan dalam patogenesis dari aterosklerosis.