Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
SISTEM KOORDINASI, WhatsApp Image 2023-01-12 at 01.48.20, WhatsApp Image…
SISTEM KOORDINASI
Potensial Membran dan Potensial Aksi
Potensial membran
Potensial yang disebabkan adanya perbedaan muatan di kedua sisi membran, yatu pada sisi dalam membran dan sisi luar membran
Tipe-tipe potensial membran
Potensial aksi
perubahan potensial membran yang diawali pada ujung axon dan menyebar ke seluruh badan axon
Potensial pascasinaptik
Inhibitatory postsinaptik potential
hiperpolarisasi yang disebabkan oleh aliran ion bermuatan negatif ke dalam sel postinaptik
Excitatory postsinaptik potential
Depolarisasi sementara yang disebabkan oleh aliran ion bermuatan positif ke dalam sel postsinaptik sementara
Potensial membran istirahat
Terjadi ketika neuron tidak mengirimkan impuls tau sinyal saraf
Sistem Saraf Afferent dan Efferent
Sistem saraf efferent
Menghantarkan impuls dari SSP ke SST
Berkerja secara descending
Efektor
Otonom
Berkerja tanpa harus diperintah, dan tidak disadari pergerakannya
contoh : detak jantung, gerakan saluran pencernaan
Mengatur organ-organ dan kelenjar berkerja
Simpatik dan parasimpatik
Parasimpatik
Mengontrol homeostasis tubuh pada saat istirahat, atar proses santai setelah taraf sempatik berkerja
Simpatik
Berkerja saat terjadi atar adaya ancaman
Somatik
Bersivat volunter (disadari)
contoh : menggerakkan tangan dan kaki
Berperan dalam pergerakan organ atau anggota tubuh
Sistem saraf afferent
Menghantarkan impuls dari SST ke SSP
Bekerja secara ascending
Reseptor
Perasa
Penglihatan
Penciuman
Peraba
Pendengaran
Sumber Energi Kontraksi Otot
Asam pirufat dan asam laktat
Otot mudah mengalami kelelahan dalam beberapa menit
Dibentuk dari proses glikolisis glikogen
Fosforilasi oksidatif
Membutuhkan waktu yang lama untuk menghasilkan energi
Umumnya 95% energi otot berasal dari energi ini
Kombinasi antara oksigen dan produk glikolisis
Fosfokeratin
Dapat langsung digunakan oleh otot
penggunaan energi cepat habis (5-8 detik)
Mengandung banyak ATP
Mekanisme Kontraksi Otot
Datangnya stimulus
Potensial aksi
Repolarisasi
Potensial aksi merambat menuju retikulum sarkoplasma melalui tubulus T
Neurontransmitter (Ach) keluar
Vesikel berisi neurontransmitter pecah
Stimulus dilanjutkan sampan ke retikulum sarkoplasma
Canal ion Ca terbuka, dan ion Ca masuk
Canal ion Ca terbuka
Ion Ca berikatan dengan troponin
Troponin membebaskan tropomiosin, dan Kepala myosin berikatan dengan aktin pada binding site
Terjadi proses sliding filament dan kontraksi terbentuk
Hiperpolarisasi
Depolarisasi
Neuromuscular junction dan sinaps
Sinaps
Pemisah antara neuron yang satu dengan yang lain
Berdasarkan penghubungnya
Sinaps aksodendritik
Sinaps diantara akson dan dendrit
Sinaps aksoaksonik
Sinaps diantara akson dengen akson
Sinaps aksosomatik
Sinaps diantara akson dan badan soma
Berdasarkan penghantaran impuls
Sinaps Listrik
Potensial aksi merambat langsung dari sel presinaps ke sel pascasinaps
Sinaps kimia
Sinyal listrik potensial aksi yang tiba diterminal sinaptik akan diubah menjadi sinyal listrik pada sel pascasinaptik
Neuromuscular junction
Daerah pertemuan tau sinaps antara membran sel taraf dan membran otot
Proses Pembentukan Potensial Aksi
Polarisasi
Muatan-muatan dipisahkan di kedua sisi membran sehingga membran memiliki potensial
Depolarisasi
Bagian dalam membran menjadi kurang negatif dibanding potensial istirahat. contoh : perubahan dari -70 menjadi -60 mV
Hiperpolarisasi
Bagian dalam membran menjadi lebih negatif dari pada potensial istirahat. contoh : perubahan dari -70 menjadi -80 mV
Repolarisasi
Membran kembali ke potensial istirahat setelah terdepolarisasi
Proses Penghantaran Impuls
Perjalanan impuls
Saltatory Conduction
Refraktory period
Absolute
Relative
Contiguous conduction
Penghantaran impuls melewati sinaps
Penghantaran impuls melewati sel saraf
SITI AISAH NASUTION
2208260037
A (SGD 4)