Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Neuroscience dan Locomotor - Coggle Diagram
Neuroscience dan Locomotor
kelainan pada sendi
patah tulang
kanker tulang
osteoporosis
sendi berdasarkan struktur dan fungsi geraknya
sendi berdasarkan struktur
sendi kartilage
sendi sinovial
sendi fibrosa
sendi berdasarkan fungsi geraknya
sendi dengan gerakan terbatas (amfiartrosis)
sindesmosis
simpisis
sendi yang tidak dapat bergerak (sinartrosis)
sinartrosis sinfibrosis
sinartrosis sinkondrosis
sendi dengan gerak bebas (diartosis)
sendi engsel
sendi pelana
sendi putar
sendi elips
sendi peluru
sendi geser
mekanisme kerja sendi
sendi kaku (amfiartrosis)
dapat digerakkan, tapi terbatas dan terletak pada
antarruas tulang belakang dan tulang rusuk
sendi gerak (diartrosis)
sendi gerak adalah sendi yang dapat digerakkan
secara leluasa
sendi mati (sinartrosis)
tidak bisa bergerak dan terdapat di tengkorak
mekanismer kontraksi otot
Pembentukan jembatasan silang aktin dan miosin
pergerakan aktin dan miosin
pelepasan ion kalsium
tulang berdasarkan struktur dan bentuknya
tulang pipih
tulang rusuk dan dada
tulang pendek
tulang telapak tangan
tulang pipa
tulang hasta dan tibia
tulang tidak beraturan
tulang belakang dan rahang
tulang panjang
os femur dan os humerus
fisiologi tulang
sistem skelet (tulang) dibentuk oleh sebuah matriks dari serbau-serabut dan protein yang diperkeras dengan kasium, magnesium fosfat, dan karbonat. bahan-bahan tersebut berasal dari embrio hyalin tulang rawan melalui osteogenesis kemudian menjadi tulang. proses ini dilakukan oleh sel-sel yang disebut osteoblast terdapat 206 tulang ditubuh yang diklasifikasikan menurut panjang, pendek, datar dan tidak beraturan, sesuai dengan bentuknya
perbedaan tulang
berdasarkan sifat fisiknya
tulang rawan (kartilago)
tulang keras (osteon)
berdasarkan matriks
tulang compact
tulang spons
berdasarkan bentuk :
tulang pipih
tulang tidak beraturan
tulang pendek
tulang pipa
perbedaan otot
otot rangka (skeleton muscle)
jumlah inti:banyak
cara kerja:cepat
letak: pada rangka
kecepatan:cepat
otot jabtung (cardiac muscle)
jumlah inti:satu
cara kerja:sedang
letak:jantung
kecepatan: sedang
otot polos (smooth muscle)
cara kera:volunter
jumlah inti:satu
letak: lambung, uterus, dan pembuluh darah
kecepatan: lambat
fisiologi otot rangka, otot lurik, dan otot jantung
otot polos
bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahmya akan membesar dan otot aka menjadi pendek. kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu mendapat suatu rangsang, maka reaksi berasal dari sistem saraf tak sadar (otot involunter), oleh karena itu otot polos tidak dibawah kehendak. jadi bekerja diluar kesadaran kita.
otot jantung
cara kerja otot jantung yang otonom ini dipengaruhi oleh sel khusus yang bernama "sel pacu jantung". sel inilah yang bertanggung jawab dalam mengendalikan kerja jantung. sel pacu jantung berkontribusi dalam kontraksi jantung. kondisi ini juga didukung oleh sistem saraf yang mengirimkan sinyal ke sel pacu jantung untuk mengatur laju detak jantung
otot rangka
otot rangka juga dikenal sebagai otot lurik, yaitu otot yang melekat pada tulang. oleh sebab itu, saat otot ini digerakkan, tulang yang melekat pada oelekat dengan otot akan ikut bergerak. otot dan tulang ini diikat oleh tendon yang akan ikut bergerak saat mengalami kontraksi
proses pembentukan dan perkembangan tulang
pada embrio, bagian dalam tulang rawan yang berisi osteoblas berubah menjadi osteosit. osteosit melingkar membentuk sistem havers. selanjutnya, osteosit mengekskresikan zat protein yang menjadi matriks tulang, osteosit mendapat tambahan kalasium dan fosfat. selama penulangan bagian antara epifisis dan diafisis membentuk cakra epifisis. bagian cakra epifisis mengalami penulangan hingga tulanga memanjang. di tengah tulang terdapat osteoklas yang merusak tulang. akibatnya, tulang menjadi berongga dan terisi sumsum tulang.