SYSTEM LOCOMOTOR

SISTEM SARAF PADA MANUSIA

NEURON

SEL NEUROGNIAL

SINAPS

IMPULS SARAF,GERAK SADAR,REFLEKS

MEKANISME PENGHANTARAN IMPULS

SYSTEM SARAF PUSAT

ENCEPHALON

MEDULA SPINALIS

ENCEPHALON

download (1)

SYSTEM SARAF TEPI

MACAM-MACAM NEURON

SARAF OTONOM & SOMATIK

JALUR SARAF AUTONOMIK YANG MEMANJANG DARI SSP KE ORGAN TERLEMAH TERDIRI DARI RANTAI DUA-NEURON

SARAF SIMPATIK & PARASIMPATIK

Saraf Aferen (Sensorik)

Saraf Eferen (motorik)

Saraf Penghubung (Interneuron)

Saraf Simpatik:berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla spinalis
Saraf Parasimpatis:berasal dar area encephalon dan sacral pada medulla spinalis

Saraf motorik atau eferen adalah saraf yang menerima perintah dari otak dan sumsum tulang belakang, serta mengantarkan perintah tersebut ke organ tubuh manusia lainnya.

saraf yang mengirimkan rangsang dari daerah reseptor atau indra menuju sistem saraf pusat (otak/sumsum tulang belakang).

Interneuron adalah saraf penghubung yang banyak terdapat di otak dan sumsum tulang belakang. Interneuron juga berfungsi menghubungkan neuron yang satu dengan neuron yang lainnya

POTENSIAL AKSI

MEKANISME POTENSIAL AKSI

POTENSIAL AKSI
Ketika suatu saluran ion tertentu terbuka maka akan terjadi perpindahan ion menuruni gradien konsentrasinya. Potensial aksi merupakan suatu perubahan yang cepat pada membran sel saraf akibat terbukanya saluran ion Natrium dan terjadi influks Natrium menuruni gradien konsentrasinya.

Potensial aksi terbagi dalam 5 fase

Fase 0 depolarisasi cepat

Sel semula dalam potensial membran istirahat yang sebenarnya mengalami depolarisasi setelah mendapat arus depolarisasi dari sel di sebelahnya. Tingginya konsentrasi ion Na+ ekstrasel serta peningkatan konduktansi kanal ion Na+ memicu perpindahan Na+ ke dalam intrasel. Hal ini meningkatkan potensial membran istirahat ke arah positif secara lambat hingga mencapai ambang batas voltase. Pada saat yang sama konduktansi ion K+ berkurangSel semula dalam potensial membran istirahat yang sebenarnya mengalami depolarisasi setelah mendapat arus depolarisasi dari sel di sebelahnya. Tingginya konsentrasi ion Na+ ekstrasel serta peningkatan konduktansi kanal ion Na+ memicu perpindahan Na+ ke dalam intrasel. Hal ini meningkatkan potensial membran istirahat ke arah positif secara lambat hingga mencapai ambang batas voltase. Pada saat yang sama konduktansi ion K+ berkurang

Fase 1 repolarisasi inisial

Kanal K+ terbuka sehingga ion K+ masuk ke dalam sel.

Fase 2 fase plateu

Kanal kalsium tipe-L (long-lasting type) pun terbuka ketika potensial membran mengalami depolarisasi hingga -40 mV. Ion Ca++ masuk secara perlahan sehingga memperlambat repolarisasi dan memicu fase plateau.

Fase 3 repolarisasi

Peningkatan konduktansi ion K+ dan penurunan konduktansi Ca++.

Fase 4. Potensial membran istirahat

Potensial membran istirahat sebenarnya yang merefleksian tingginya konduktansi ion K+ serta kadar Na+ dan Ca++ yang rendah.

KONTRAKSI OTOT

Kontraksi otot adalah keadaan saat otot menegang dan memendek sehingga kemudian dapat menggerakkan tulang atau rangka tubuhmu

png_0uyjzh_6679

MACAM-MACAM KONTRAKSI OTOT

KONTRAKSI ISOTONIK

KONSENTRIK

EKSENTRIK

KONTRAKSI ISOMETRIK

POTENSIAL MEMBRAN

Potensial membran istirahat atau resting membranepotentialadalah kondisi dimana perbedaan potensial padasitosol dengan cairan ekstraseluler berada diantara -60 mVsampai -80 Mv.

download (2)

POTENSIAL+MEMBRAN+Membran+potensial+merupakan+potensial+yang+diakibatkan+oleh+adanya+perbedaan+muatan+pada+sisi+dalam+dan+sisi+luar+membran+sel.

PEMBENTUKAN IMPULS

Impuls merupakan rangsangan yang berupa aliran listrik dan merambat pada serabut saraf. Mekanisme penghantaran impuls terjadi secara konduksi yang melibatkan pompa ion Na+ dan K+. Mekanisme ini dapat terjadi karena membran sel saraf bersifat semipermiabel, artinya dapat dilewati oleh ion-ion tertentu

Perjalanan-impuls-pada-sel-saraf

ENERGI KONTRAKSI OTOT

Sumber energi yang paling cepat tersedia untuk kontraksi otot adalah adenosine Triphospate yang disingkat dengan ATP. Selanjutnya ATP merupakan sumber energi yang terdapat pada serabut otot sebagai sumber energi mendadak untuk kontraksi otot.

SISTEM KOORDINASI GERAK

SKELETAL SYSTEM

STRUKTUR

OSTEOGENIC

OSTEOBLAS

Osteoblas adalah sel pembentuk tulang. Osteoblas bekerja membentuk dan mensekresikan kolagen dan nonkolagen organik (komponen matrik tulang)

OSTEOSIT

Osteosit merupakan sel yang berfungsi menjaga matriks tulang. Sel ini akan mati apabila resoprsi tulang dilakukan oleh osteoklas. Oleh karena itu keduanya memiliki peran penting dalam ke mempertahankan kepadatan massa tulang

OSTEOKLAS

Osteoklas (sel pemecah tulang) adalah sel terpenting pada resorpsi tulang yang berasal dari sel induk sumsum tulang (penghasil makrofag-monosit). Sepanjang hidup, tulang secara berkala akan mengalami pembentukan kembali (remodelling)

MUSCLE SYSTEM

JENIS-JENIS OTOT

2

Gambar-3-_-Jantung

4c01d0b5fdd33330b841d7d635b6f4df

STRUKTUR

PERIMISIUM

EPIMISIUM

ENDOMISIUM

JOINT SYSTEM

STRUKTUR DAN JENIS-JENIS SENDI

STRUKTUR

TULANG RAWAN

pengertian tulang rawan

CAIRAN SINOVIAL

SINOVIAL

LIGAMEN

images

JENIS-JENIS SENDI

SINARTOSIS ATAU SENDI MATI

Sinartrosis atau sendi mati adalah sendi-sendi yang tidak dapat bergerak sama sekali. Sebagai sendi, sendi mati memang memiliki fungsi menghubungkan tulang. Akan tetapi, sendi-sendi ini tidak memiliki fungsi gerak sama sekali dan cenderung bersifat tetap

Screenshot_21-1

AMFIARTROSIS ATAU SENDI KAKU

Sendi kaku (amfiartrosis).
Adalah sendi yang masih dapat digerakkan meski gerakannya terbatas. Contohnya sendi yang terdapat pada tulang antar ruas tulang belakang dan tulang rusuk

Amfiartrosis-Sendi-Kaku--1024x683

DIARTOSIS ATAU SENDI GERAK

Sendi gerak atau diartrosis merupakan sendi yang bisa digerakkan dengan bebas. Sendi ini disebut juga sebagai sendi sinovial karena mengandung cairan sinovial sebagai pelumas. Cairan ini memungkinkan semua bagian sendi bergerak dengan mulus. Sendi gerak merupakan jenis sendi yang paling umum ditemui di tubuh manusia.

images (1)

PUTRI ZAHIRAH ADHA

2208260019