Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Integrasi antar sel saraf dan otot, Marni Nadratul Jannah 2208260140 -…
Integrasi antar
sel saraf dan otot
Sendi
Berdasarkan sifat gerakannya
Sendi mati (sinartrosis). Merupakan sendi yang tidak bisa bergerak. Contohnya sendi yang terdapat pada tulang tengkorak.
Sendi kaku (amfiartrosis). Adalah sendi yang masih dapat digerakkan meski gerakannya terbatas. Contohnya sendi yang terdapat pada tulang antar ruas tulang belakang dan tulang rusuk.
Sendi gerak (diartrosis). Merupakan sendi yang dapat digerakkan secara leluasa.
Berdasarkan arah geraknya
Sendi putar (pivot). Merupakan salah satu sendi yang gerakan salah satu ujung tulangnya mengitari, atau membuat gerakan berputar pada ujung tulang lain. Sendi inilah yang membuat kepala kita dapat berputar dengan nyaman. Contohnya seperti sendi antara tulang tengkorak dan atlas.
Sendi pelana (saddle). Sendi ini mampu bergerak ke samping dan depan, atau membuat gerakan dua arah. Contoh sendi pelana adalah sendi di tulang pangkal ibu jari.
Sendi engsel (hinge). Merupakan sendi yang memungkinkan terjadinya pergerakan satu arah saja. Biasanya, sendi engsel hanya bisa diluruskan atau ditekuk. Sendi engsel ada pada tulang lutut dan siku.
Sendi peluru (ball and socket). Merupakan sendi yang bisa bergerak ke segala arah. Bentuknya mirip bola dan tulang seperti mangkuk. Contohnya, sendi yang menghubungkan antara tulang atas dan gelang bahu.
Sendi geser (plane). Contoh dari sendi ini adalah sendi pada ruas tulang belakang. Sendi ini memungkinkan gerakan antara tulang yang satu menggeser yang lain
Eferen
Saraf eferen terutama ditemukan di otot dan kelenjar.
Saraf eferen terdiri dari banyak dendron pendek.
Saraf eferen membawa sinyal dari CNS ke organ dan jaringan efektor
Saraf eferen membawa sinyal dari sistem saraf pusat ke bagian luar tubuh
Saraf eferen tidak memiliki reseptor.
Aferen
Saraf aferen mengumpulkan informasi dari persepsi inderawi seperti cahaya, penciuman, pengecapan, sentuhan, dan pendengaran, masing-masing, dari mata, hidung, lidah, kulit, dan telinga.
Saraf Aferen: Saraf aferen membawa sinyal dari organ indera ke CNS.
Saraf aferen terdiri dari akson pendek.
Saraf aferen terdiri dari reseptor.
Saraf aferen ditemukan di kulit, mata, telinga, lidah, dan hidung.
Appendicular skelet
Bagian atas
Humerus, tulang panjang lengan atas
Radius, salah satu dari dua tulang len
gan bawah yang berada di sisi ibu jari
Ulna (tulang hasta), tulang panjang kedua lengan bawah yang terletak di sisi jari kelingking.
Karpal, delapan tulang berkelompok di daerah pergelangan tangan.
Metakarpal, lima tulang di area tengah tangan.
Falang, 14 tulang yang menyusun jari-jari.
Bagian bawah
Femur (tulang paha), merupakan tulang besar di kaki bagian atas
Tibia, tulang utama tungkai bawah yang membentuk tulang kering.
Fibula (tulang betis), tulang kedua pada tungkai bawah yang berada di tungkai bagian luar.
Patela, tulang kecil yang berada di depan sendi lutut (tulang tempurung lutut).
Tarsal, tujuh tulang yang menyusun pergelangan kaki.
Metatarsal, lima tulang yang menyusun area tengah kaki.
Falang, 14 tulang yang menyusun jari-jari kaki.
Kontraksi otot
potensial aksi di membran sel akan di propagasikan ke tubulus T & retikulum sarkoplasma
saluran Ca di sisterna akan terbuka
ion Ca keluar ke sitoplasma
ion Ca berikatan dg. Troponin C
menyebabkan aktif site dari filamen aktin terbuka
kepala miosin berikatan dengan aktin
proses sliding pd kontraksi otot
Sumber energi kontraksi otot
Sumber energi yang paling cepat tersedia untuk kontraksi otot adalah adenosine Triphospate yang disingkat dengan ATP (Hairy, 2003).
Sinyal listrik
Potensial membran
Potensial membran adalah beda potensial elektrik antara dinding sebelah luar dan sebelah dalam dari suatu membran sel yang berkisar dari sekitar -50 hingga -200 milivolt
Potensial aksi
Potensial aksi adalah aliran ionik positif dan negatif yang bergerak di membran sel. Langkah awal pengolahan informasi indra adalah transformasi energi stimulus menjadi potensial reseptor, lalu menjadi potensial aksi pada serabut saraf.
Depolarisasi
merupakan tahap dimana neuron diberikan rangsangan
Repolarisasi
merupakan tahap pengembalian neuron dalam keadaan istirahat (polarisasi).
Hyperpolarisasi
peningkatan potensial membran dalam sel, terutama neuron di mana muatan listrik di bagian dalam membran menjadi lebih negatif dibandingkan dengan bagian luar membran.
Gerak
Biasa
Gerak biasa pada tubuh manusia terdiri dari tulang, otot, sendi, dan organ lainnya seperti ligamen atau tulang rawan.
Refleks
adalah gerakan tiba-tiba sebagai respon terhadap stimulus yang melibatkan neuron
Sinaps
Sinap listrik
Gap junction
Sinaps kimiawi
Neurotransmitter
Neuromuscular junction
proses terjadinya interaksi antara sistem saraf dengan fibra otot skelet.
Marni Nadratul Jannah
2208260140