Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sistem koordinasi gerak tubuh - Coggle Diagram
Sistem koordinasi gerak tubuh
Struktur
Otot
Miofibril adalah suatu struktur berbentuk silindris pada serabut otot yang terdiri dari
filamen-filamen (miofilamen). Ada 3 jenis miofilamen pada otot, yaitu : 1. actin
(filamen tipis), 2. miosin (filamen tebal) dan 3. titin (filamen elastis).
Retikulum sarkoplasma merupakan retikulum sarkoplasma yang halus, berjalan
longitudinal dan mengelilingi setiap miofibril. Retikulum sarkoplasma membentuk
ruangan di sekitar T-tubules yang disebut terminal cisternae.
Miofilamen
Filamen tebal
Panjangnya 1,6 μm, lebar 15 nm. Ditemukan pada pita A (bagian sentral
dari sarkomer). Filamen tipis berjalan sejajar dan terletak di antara filamen
tebal. Protein utamanya adalah miosin
Miosin
Terdiri dari 2 rantai berat yang identik dan 2 pasang rantai ringan. Rantai
berat berpilin membentuk ekor sedangkan penonjolan kecil pada ujung
rantai berat membentuk kepala yang berfungsi untuk mengikat ATP dan
mengikat aktin
Filamen tipis
Panjang 1,0 μm, lebar 8 nm. Protein utamanya adalah aktin, tropomiosin
dan troponin
Aktin
Memiliki polimer filamen yang panjang. Sruktur globular (G-actin) terpilin
spiral. Berbentuk double helix dengan diameter 5,6 nm
Tropomiosin
Molekul tipis dengan panjang sekitar 40 nm. Terdiri dari 2 rantai
polipeptida berbetntuk spiral. Berjalan sepanjang sisi luar benang aktin
yang terpilin
Troponin
Merupakan kompleks dari 3 subunit, yaitu 1. troponin T (Tn T) melekat
pada tropomiosin, 2. Troponin C (Tn C) yang berfungsi untuk mengikat ion
kalsium, dan 3. Troponin I (Tn I) yang menghambat interaksi antara aktin
dan miosin
Saraf
Sistem saraf pusat
Otak. Otak ibarat mesin pengendali utama yang bertugas untuk mengendalikan fungsi tubuh termasuk sensasi, pikiran, gerakan, kesadaran, dan memori atau ingatan.
Sumsum tulang belakang. Sumsum tulang belakang adalah organ yang terhubung langsung ke otak melalui batang otak dan kemudian mengalir sepanjang ruas tulang belakang.
Sistem saraf tepi
Sistem Somatik
Sistem somatik terdiri atas serabut saraf perifer.
serabut saraf perifer ini bertugas mengambil informasi sensorik atau sensasi dari organ perifer seperti kulit. Nantinya, informasi yang diperoleh akan dibawa ke sistem saraf pusat.
Sistem Saraf Otonom
Sistem saraf otonom adalah jaringan sel kompleks yang mengontrol keadaan internal tubuh.
Struktur mikroskopik sraf
Badan Sel
Badan sel terdiri dari sitoplasma, yang didalamnya terdapat DNA yang merupakan pembawa sifat keturunan. Didalam badan sel juga terdapat organel-organel sel lainnya seperti sitoskeleton, apparatus, (kompleks) Golgi, mitokondria, Badan Nissl (endoplasmik retikulum kasar/ rough endoplasmic reticulum) dan ribosom dan setriol.
Nukleus (inti sel)
Nukleus pada umumnya besar, berbentuk bulat atau sedikit lonjong, bewarna pucat, dan umumnya terletak di pusat perikarion.
Sitoplasma
Sitoplasma diisi dengan beragam organel dan granula (badan inklusi) yang tersusun kurang lebih mengitari inti.
Dendrit
Umumnya satu sel saraf mengandung beberapa dendrit, contohnya neuron motorik pada kornu anterior medula spinalis.
Neurit (akson)
Setiap sel saraf mempunyai satu juluran panjang dengan pangkal yang menjorok masuk ke dalam perikarion yang dikenal sebagai akson Hillock.
Rangka
Kerangka aksial
Pada sistem rangka aksial terdapat 80 jenis tulang. Itu terdiri dari tulang-tulang yang membentuk sumbu vertikal tubuh
Tulang kepala
Tulang kepala atau tengkorak berjumlah 22 tulang dan bisa diklasifikasikan menjadi dua berdasarkan lokasinya, yaitu tulang kranial dan tulang fasial.
Tulang leher
Tulang leher yang termasuk dalam sistem rangka aksial adalah tulang hyoid. Tulang hyoid berbentuk seperti tapal kuda dan berlokasi di bagian depan leher, di antara tulang rahang dan tiroid.
Tulang dada
Tulang dada terdiri dari 12 pasan tulang rusuk dan sternum yang berfungsi untuk melindungi jantung, paru-paru, dan organ vital lainnya.
Tulang belakang
Tulang belakang terdiri dari 24 tulang, sakrum, dan tulang ekor. Tulang ini terletak dari dasar tengkorak memanjang ke bawah hingga panggul.
Tulang telinga
Tulang di telinga yang termasuk sebagai rangka aksial pada manusia adalah auditory osicles yang disebut juga sebagai tulang kecil.
Kerangka apendikular
Ada total sekitar 126 tulang di dalam kerangka apendik. Dalam sistem rangka manusia, tulang ini terbentuk dari lengan, kaki, serta tulang yang menempel pada kerangka aksial, yaitu:
Tulang selangka
Tulang belikat
Tungkai atas
Tulang panggul
Tulang paha femur
Tulang kaki.
Saraf yang mempersarafi anggota gerak
Saraf motorik
Sistem saraf motorik, baik saraf pusat maupun saraf tepi, saling bekerja sama dalam meneruskan rangsang dari otak ke otot agar terjadi suatu gerakan tubuh, seperti berjalan, duduk dan berdiri, bernapas, atau menulis.
Proses pembentukan impuls saraf
Terbentuknya impuls saraf pada akson saraf karena adanya perubahan potensial membran melalui proses B. ion Na masuk ke dalam sel dan ion K keluar sel.
Perjalanan impuls saraf
Impuls Dihantarkan Melalui Sel Saraf : Impuls dapat diteruskan dan mengalir melalui sel saraf yang disebabkan adanya perbedaan potensial listrik yang dinamakan polarisasi. Muatan listrik di luar membran sel saraf adalah posifit sedang muatan yang diluar adalah negatif. Apabila sel saraf diberi dengan rangsangan akan mengakibatkan polarisasi membran berubah, sehingga polarisasi akan mengalami pembalikan. Proses pembalikan akan diulang yang menyebabkan rantai reaksi
Impuls Dihantarkan Lewat Sinapsis : Apabila impuls mengenai tombol sinaps, maka permeabilitas membran prasinapsis terhadap ion kalsium menjadi meningkat. Ion kalsium kemudian akan masuk, sedangkan gelembung sinapsis akan melepaskan neutransmitter ke celah sinaps. Gelembung sinaps melebur dengan membran prasinaps. Impuls sampai ke membran postsinaps karena dibawah neutransmitter, kemudian neutrotransmitter dihidrolisis oleh enzim yang dihasilkan oleh membran postsinaps.
Pensinyalan Listrik dan kimiawi dalam sistem saraf
Pensinyalan listrik
Sinaps listrik menghantarkan sinyal listrik secara langsung dari satu sitoplasma ke sitoplasma sel yang lain melalui gap junction.
Pensinyalan kimiawi
Pada sinaps kimia, sinyal listrik dari presinaps dirubah menjadi neurotransmiter yang melewati celah sinaps dan berikatan dengan reseptor pada sel target.
Perbedaan saraf Aferen dan Eferen
Saraf aferen
Saraf aferen membawa informasi dari reseptor ke otak
Saraf eferen
Saraf eferen membawa impuls saraf dari otak ke seluruh tubuh
Kerja sistem saraf
Urutan gerak sadar adalah:
Rangsangan → reseptor → saraf sensorik → otak → saraf motorik → efektor (otot dan kelenjar)
Adapun, urutan gerak refleks adalah:
Rangsangan → reseptor → saraf sensorik → sumsum tulang belakang → saraf motorik → efektor (otot dan kelenjar)
Mekanisme kerja kontraksi otot
Pelepasan ion kalsium
Mekanisme kontraksi otot dimulai dari sistem saraf pusat sebagai pusat kendali tubuh. Sistem saraf pusat, baik otak maupun sumsum tulang belakang mengeluarkan impuls atau potensial aksi ke neuron motorik.
Pembentukan jembatasan silang aktin dan miosin
Setelah pelepasan ion kalsium, mekanisme otot masuk ke tahap selanjutnya yaitu pembentukan jembatan sialng antara aktin dan miosin. Ion kalsium yang dilepaskan kemudian berikatan dengan troponin.
Pergeseran aktin dan miosin
Miosin kemudian mengikat aktin dan menariknya ke dalam, tahapan ini mengonsumsi energi dalam bentuk ATP. Ikatan ini melepaskan ADP dan juga fosfat. Kepala miosin kemudian berikatan dengan ATP yang baru, membuatnya melepaskan aktin.
Sumber energi pada kontraksi otot
ATP diubah menjadi ADP & FOSFOLREATIN
Sinaps
Sinapsis adalah struktur yang memungkinkan neuron (atau sel saraf) untuk melewatkan sinyal listrik atau kimia ke neuron lain atau ke sel efektor target.
Neuromuscular junction
Proses terjadinya interaksi antara sisitem saraf dengan otot