Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sport Injury - Coggle Diagram
Sport Injury
tatalaksana sport injury
cedera memar : kompres dengan es selama 12-24 jam untuk mengehntikan perdarahan kapiler, istirahat untuk mencegah cedera lebih lanjut, dan hindari benturan di daerah cedera.
cedera otot atau tendo dan ligamen : rest/istirahat, PRINCE, dan jika sudah stadium lanjut akan dirujuk kerumah sakit
-
-
kram otot : diberi semprotan chlor ethyl spray, atau kompresi degan es
pingsan : mengeluarkan olahragawan ke tempat yang tenang dengan posisi terlentang dan kepala tanpa bantal, lakukan pemeriksaan degan lebih teliti lagi mengenai refleks pupil
luka : bersihkan luka, jika luka terbuka lakukan pembebatan
-
definisi, etiologi, faktor risiko
definisi : sport injury atau cedera olahragaa merupakan suatu cedera yang terjadi saat melakukan aktivitas olahraga, baik saat berlatih, bertanding, ataupun saat melakukan berbagai aktivitas olahraga santai.
etiologi : permasalahan yang terjadi pada sport injury adalah dikarenakan overused atau latihan yang berlebihan, salah gerak dan benturan saat melakukan kegiatan olahraga.
faktor risiko : peralatan olahraga yang tidak sesuai, faktor lingkungan, kurangnya pengetahuan menganai takaran latihan, takaran gizi, dan tidak memenuhi FIT
klasifikasi sport
aerobik : disebut juga olahraga cardio yang membutuhkan oksigen sebagai energi utamanya. contoh olahraga aerobik adalah berenang, jogging, treadmill, dan bersepeda
anaerobik : adalah olahraga yang menggunakan glukosa sebagai sumber energinya. olahraga ini cocok untuk menurunkan berat badan. contoh olahraga anaerobik adalah angkat beban, dan lain-lain.
-
patofisiologi kram otot
berawal dari ketika sel mengalami kerusakan, sel akan mengeluarkan mediator kimia yang merangsang terjadinya peradangan. mediator tadi antara lain berupa histamin, bradikinin, prostaglandin dan leukotrien. hal tersebut dapat menimbulkan vasodilatasi pembulih darah serta penarikan populasi sel kekebalan pada lokasi cedera
EMG selama kram otot juga menunjukkan fasikulasi baik pada awal maupun akhir kram. Fasikulasi yang timbul berasal dari saraf perifer. Kram dikaitkan dengan kehilangan atau kerusakan lower motor neuron (LMN), yang tidak terjadi pada penyakit otot
regulasi neurohormonal
gambaran awal tetapi klasik dari respon hormonal terhadap latihan secara komprehensif dan serupa dengan fokus saat ini fokus substansial dikhususkan untuk aktivitas simpatoadrenal. sistem simpatoadrenal melepaskan hormon epinefrin, norepinefrin, dan kortisol.
penelitian menunjukkan adanya modulasi sirkadian glukosa, kortisol, dan respon TSH untuk berolahraga ketika aktivitas fisik dilakukan pada tiga waktu yang berbeda dari periode siklus 24 jam yang ditandai dengan tingkat sirkulasi hormon neuroendokrin yang sangat berbeda dalam kondisi istirahat
-
-