Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Lakilaki 35th terdiagnosis hiv - Coggle Diagram
Lakilaki 35th terdiagnosis hiv
Defenisi etiologi
The human immunodeficiency virus (HIV) is an enveloped retrovirus that
contains 2 copies of a single-stranded RNA genome. It causes the
acquired immunodeficiency syndrome (AIDS) that is the last stage of HIV
disease.
Cmd
Manifestasi klinis HIV-AIDS : Demam, sakit kepala, sakit tenggorokan, muncul ruam kulit, muntah, nyeri otot, diare dan batuk
Cara penegakan diagnosis HIV-AIDS:
Anamnesis: Menanyakan identitas pasien, menanyakan keluhan utama,
keluhan tambahan, riwayat penyakit tedaluhu, riwayat pernikahan,
riwayat penggunaan jarum suntik, riwayat kebiasaan, riwayat
pengobatan, riwayat penyakit keluarga, status gizi, dan lingkungan.
Pemeriksaan fisik : Vital sign, Head to toe
Pemeriksaan penunjang : ELISA, Western blot,
Virologis PCR.
Terapi ARV (Zidovudine, Didanosine, Zalzitabine,
Tatalaksana
Terapi ARV (Zidovudine, Didanosine, Zalzitabine,
Stavudine, Lamivudine), NRTI, Non NRTI, Fusion
inhibitor, Vaksin dan rekonstruksi imun.
Pemberian nutrisi
Aktivitas olahraga
Komplikasi dna prognosis
Prognosis pasien dengan HIV dan jumlah CD4 lebih bear dari 500 (
normal) menghasilkan harapan hidup sebagai seseorang tapa HIV.
Seseorang dengan AIDS yang tidak diobati memiliki harapan hidup
sekitar 1 sampai 2 tahun setelah infeksi oportunistik pertama.
Tuberkulosis (TBC)
Sitomegalovirus
Kandidiasis
Meningitis kriptokokus
Kriptosporidiosis
Toksoplasmosis
Dd
Ensefalitis HIV
Toxoplasmosis cerebri
Immune recontruction inflammatory Syndrome
Abses cerebri
Meningitis kriptokokus
Sarkoma kaposi
CMV
Komplikasi dan prognosis
)
Prognosis sangat baik tapa efek infeksi jangka panjang.
Diagnosis dini dan permulaan pengobatan empiris, serta terapi
antiretroviral pada pasien dengan AIDS, meningkatkan hasil
pada individu yang mengalami imunosupresi.
Toksoplasmosis akut biasanya sembuh sendiri pada individu
yang imunokompeten.
Edukasi dan pencegahan
Cuci atau kupas semua buah dan sayuran hingga bersih.
Cuci bersih permukaan yang bersentuhan dengan daging
mentah, unggas, makanan laut, dan buah atau sayuran yang
tidak dicuci
Memasak makanan hingga suhu aman atau daging beku selama
beberapa hari pada suhu di bawah nol sebelum dimasak
Menghindari susu kambing yang tidak dipasteurisasi
Mengenakan sarung tangan dan membersihkan tangan dengan
benar setelah kontak dengan kotak kotoran dan setelah kontak
dengan pasir atau tanah yang mungkin telah bersentuhan
dengan kotoran kucing.