Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
HIV - Coggle Diagram
HIV
-
-
TUBERCULOSIS
-
Symptoms of TB may include coughing, fatigue, weight loss, fever, and night sweats.
TB can be a serious complication in people with HIV/AIDS because the TB bacteria can become active more quickly and be more difficult to treat in PLWHA than in healthy people.
Opportunistic infections in the form of tuberculosis can also affect other parts of the body, often the lymph nodes, brain, kidneys or bones.
- Definisi, etiologi, faktor resiko HIV
Def
HIV (human immunodeficiency virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Jika makin banyak sel CD4 yang hancur, daya tahan tubuh akan makin melemah sehingga rentan diserang berbagai penyakit.
HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya
Et
Virus HIV terbagi menjadi dua tipe utama, yaitu HIV-1 dan HIV-2. Pada 90% kasus, infeksi HIV disebabkan oleh HIV-1. Sementara, HIV-2 diketahui hanya menyerang sebagian kecil orang, khususnya di Afrika Barat.
Penularan HIV terjadi saat cairan tubuh penderita (bisa darah, sperma, atau cairan vagina), masuk ke dalam tubuh orang lain. Hal ini dapat terjadi melalui berbagai cara berikut:
-
Infeksi HIV dapat terjadi melalui hubungan seks baik melalui vagina maupun dubur (seks anal). Meski sangat jarang, HIV juga dapat menular melalui seks oral. Namun, penularan lewat seks oral hanya terjadi bila terdapat luka terbuka di mulut penderita, misalnya akibat gusi berdarah atau sariawan.
-
Berbagi penggunaan jarum suntik dengan penderita HIV adalah salah satu cara yang dapat membuat seseorang tertular HIV. Penularan bisa terjadi jika berbagi pakai jarum suntik ketika menggunakan NAPZA atau saat membuat tato.
-
Penularan HIV dapat terjadi saat seseorang menerima donor darah dari penderita HIV. Namun, kemungkinan terjadinya penularan ini cukup rendah. Hal ini karena sekarang pendonor darah harus melewati skrining HIV dan infeksi lainnya terlebih dahulu.
FR
Melakukan hubungan seksual tanpa menggunakan kondom, melalui dubur (anus), atau dengan berganti-ganti pasangan
Menderita infeksi menular seksual (IMS), misalnya sifilis, herpes, klamidia, gonore, dan vaginosis bakterialis, karena sebagian besar IMS menyebabkan luka terbuka di kelamin penderita
Menggunakan NAPZA suntik, karena umumnya pelaku narkoba akan saling berbagi jarum suntik
Menerima suntikan, transfusi darah, transplantasi jaringan, dan prosedur medis yang tidak steril atau tidak dilakukan oleh tenaga profesional
Bekerja sebagai petugas kesehatan, karena berisiko mengalami cedera akibat tidak sengaja tertusuk jarum suntik
-
- Tatalaksana HIV awal dan toxoplasmosis (2)
HIV
Meski sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan HIV, tetapi ada jenis obat yang dapat memperlambat perkembangan virus. Jenis obat ini disebut sebagai antiretroviral (ARV).
ARV bekerja dengan menghilangkan unsur yang dibutuhkan oleh virus HIV untuk menggandakan diri dan mencegah virus HIV menghancurkan sel CD4. Beberapa jenis obat ARV adalah:
-
-
-
-
-
-
-
Pen
-
-
-
Menghindari penggunaan narkoba, terutama jenis suntik
Mendapatkan informasi yang benar terkait HIV, cara penularan, pencegahan, dan pengobatannya, terutama bagi anak remaja
- Siklus hidup toxoplasma dan port de entry
- Patofisiologi HIV, patofisiologi toxo, keterkaitan (2)
- CMD HIV dengan infeksi oportunistik (2)
- Prognosis HIV dengan toxoplasmosis dan prognosis HIV
-