Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
PENURUNAN KESADARAN, HIV+TOXOPLASMOSIS CEREBRI
SGD 5_1808260076_ERICHA…
PENURUNAN KESADARAN, HIV+TOXOPLASMOSIS CEREBRI
SGD 5_1808260076_ERICHA SETYANINGSIH SIREGAR
-
Patofisiologi HIV AIDS
- HIV masuk ke dalam tubuh manusia melalui berbagai cara yaitu secara vertikal, horizontal dan transeksual → HIV dapat mencapai sirkulasi sistemik secara langsung → benda tajam yang mampu menembus dinding pembuluh darah atau secara tidak langsung melalui kulit dan mukosa yang tidak intak seperti yang terjadi pada kontak seksual → 4-11 hari sejak paparan pertama HIV dapat dideteksi di dalam darah.
- Dalam tubuh ODHA, partikel virus bergabung dengan DNA sel pasien, sehingga satu kali seseorang terinfeksi HIV, seumur hidup ia akan tetap terinfeksi.
- Infeksi HIV tidak akan langsung memperlihatkan tanda atau gejala tertentu, sebagian memperlihatkan gejala tidak khas pada infeksi HIV akut → 3-6 minggu setelah terinfeksi → demam, nyeri menelan, pembengkakan kelenjar getah bening, ruam, diare, atau batuk.
- Setelah infeksi akut → infeksi HIV asimtomatik (tanpa gejala) → 8-10 tahun. Tetapi ada sekelompok orang yang perjalanan penyakitnya sangat cepat, sekitar 2 tahun, dan ada pula yang lambat (non-progressor).
- Jika terjadi memburuknya kekebalan tubuh → ODHA mulai menampakkan gejala-gejala akibat infeksi oportunistik → Berat badan menurun, demam lama, rasa lemah, pembesaran kelenjar getah bening → akhirnya pasien diare, tuberkulosis, infeksi jamur, herpes menunjukkan gejala klinik yang makin berat → pasien masuk dalam tahap AIDS.
Tanda gejala HIV AIDS
Menurut kriteria WHO klasifikasi gejala klinis HIV/AIDS untuk
penderita dewasa dibagi menjadi 2 yaitu gejala mayor dan minor.
- Gejala Mayor
Gejala awal yang ditemukan adalah demam, keluhan nyeri sendi, pembesaran kelenjar getah bening dan gejala hampir sama dengan influenza atau mononukleus. Stadium tanpa gejala pada orang yang terinfeksi HIV penderita terlihat sehat namun sebagai sumber penularan.
- Gejala Minor (Stadium AIDS)
Di saat infeksi HIV menjadi AIDS (bervariasi 1-5 tahun dari pertama penentuan kondisi AIDS) akan terdapat gejala infeksi Oportunistik, yang paling umum adalah Pneumocytis Carini (PCC), Pneumonia Interstisial yang disebabkan suatu protozoa, infeksi lain termasuk meningitis, kandidiasis, cytomegalovirus, mikrobakterial dan atipilkal.
Gejala umum HIV/AIDS mencakup hal-hal sebagai berikut:
- Kelelahan selama beberapa minggu tanpa sebab yang jelas
- Demam tanpa sebab yang jelas
- Hilangnya berat badan lebih dari 5 kg dalam waktu kurang dari dua bulan.
- Pembengkakan kelenjar, terutama di leher atau ketiak
- Sariawan sejenis bisul atau luka bernanah di mulut atau tenggorokan
- Diare terus menerus
- Nafas menjadi tidak stabil
- Bisul jerawat baru
-
Tatalaksana HIV AIDS
Pemberian obat ARV untuk PPP
- Dosis pertama PPP harus selalu ditawarkan secepat mungkin setelah pajanan dalam waktu tidak lebih dari 3 kali 24 jam, dan jika perlu, tanpa menunggu konseling dan tes HIV atau hasil tes dari sumber pajanan. Strategi ini sering digunakan jika yang memberikan perawatan awal adalah bukan ahlinya, tetapi selanjutnya dirujuk kepada dokter ahli dalam waktu singkat.
- Langkah selanjutnya setelah dosis awal diberikan, adalah agar akses terhadap keseluruhan pasokan obat PPP selama 28 hari dipermudah.
-
-
-
-
-
-
-