Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
LEPTOSPIROSIS - Coggle Diagram
LEPTOSPIROSIS
DEFINISI & KLASIFIKASI
DEFINISI
infeksi akut yang disebabkan oleh bakteri leptospira. Penyakit ini juga disebut Weil disease, Canicola fever, Hemorrhagic jaundice, Mud fever, atau Swineherd disease.
penyakit menular pada hewan dan manusia. Ini adalah infeksi zoonosis yang paling umum di dunia. Penyakit ini mudah ditularkan dari hewan yang terinfeksi melalui urinnya, baik secara langsung maupun melalui tanah atau air yang terinfeksi
-
ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO
ETIOLOGI
- Kontak langsung antara kulit dengan urine hewan pembawa bakteri Leptospira
- Kontak antara kulit dengan air dan tanah yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri Leptospira
- Mengonsumsi makanan yang terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri penyebab leptospirosis
FAKTOR RISIKO
= Leptospirosis banyak ditemui di negara tropis dan subtropis, seperti Indonesia. Hal ini karena iklim yang panas dan lembap dapat membuat bakteri Leptospira bertahan hidup lebih lama.
- Menghabiskan sebagian besar waktunya di luar ruangan, seperti pekerja tambang, petani, dan nelayan
- Sering berinteraksi dengan hewan, seperti peternak, dokter hewan, atau pemilik hewan peliharaan
- Memiliki pekerjaan yang berkaitan dengan saluran pembuangan atau selokan
- Tinggal di daerah rawan banjir
- Sering melakukan olahraga atau rekreasi air di alam bebas
GEJALA & TANDA
-
fase imun
Pada tahap ini, antibodi biasanya terbentuk di dalam tubuh pasien
Gejala yang muncul pada tahap ini lebih bervariasi dibandingkan tahap pertama, termasuk penyakit kuning
-
-
PATOFISIOLOGI
- Penularan langsung terjadi melalui darah, urine atau cairan tubuh --> host
- Penularan tidak langsung terjadi melalui genangan air dan lumpur yang tercemar urin hewan seperti tikus
-
DIAGNOSA BANDING
infeksi virus dengue, baik demam dengue maupun demam berdarah dengue, hemorrhagic fever yang lain, dan penyakit lain yang ditularkan melalui arthropod-borne dan rodent-borne yang patogen.
CARA MENEGAKKAN DIAGNOSA
ANAMNESIS
- menanyakan keluhan dan gejala yang dialami pasien, serta riwayat penyakit pasien.
- mengenai riwayat perjalanan, kondisi tempat tinggal pasien, dan aktivitas yang dilakukan pasien selama 14 hari ke belakang.
PEMERIKSAAN FISIK
adanya petekie/ruam, sklera ikterik, konjungtiva suffusion
PEMERIKSAAN PENUNJANG
- Tes darah, untuk memeriksa fungsi hati, fungsi ginjal, dan kadar sel darah putih
- Kultur darah dan urine, untuk memastikan keberadaan bakteri Leptospira di dalam darah dan urine
- Tes aglutinasi mikroskopik (MAT), untuk mengonfirmasi keberadaan antibodi yang secara spesifik terkait dengan bakteri Leptospira
- Polymerase Chain Reaction (PCR), untuk mendeteksi keberadaan materi genetik bakteri Leptospira di dalam tubuh
KOMPLIKASI & PROGNOSIS
-
PROGNOSIS
Mortalitas pada leptospirosis berat sekitar 10%,
kematian paling sering disebabkan karena gagal ginjal,
-
EDUKASI & PENCEGAHAN
- Membiasakan diri dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
- Mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan minum.
- Menggunakan air bersih untuk mandi dan mencuci.
- Sayur dan buah harus dicuci dengan air bersih.
- Menyimpan makanan dengan baik dan benar agar terhindar dari jangkauan tikus (ditutup rapat, dimasukkan dalam almari).
- Menggunakan alas kaki, terutama saat beraktifitas di luar rumah.
- Menghindari kontak dengan air selokan maupun air genangan, baik di lingkungan rumah maupun di tempat kerja.
- Mandi dan mencuci tangan, kaki serta bagian tubuh dengan sabun setelah bekerja, terutama saat disawah/kebun/tempat sampah/tanah/ selokan dan tempat tercemar lainnya.
- Menghindari kontak dengan air luapan banjir.
- Melindungi bagian tubuh dengan alat pelindung diri (APD) saat bekerja pada tempaat berisiko pencemaran.
FARMAKO & NON-FARMAKO
- Ampisilin 75-100 mg/kg/hari, 1. Penisilin G, 100,000 U/kg/hari,
oral, tiap 6 jam, selama 7 hari untuk an-ikterik
- Penisilin G, 100,000 U/kg/hari,
oral, tiap 6 jam, selama 7 hari. intravena, dberikan setiap 6 jam selama 7 hari untuk ikterik
- Imunisasi hanya memberikan sedikit perlindungan pada masyarakat karena
terdapat serotipe kuman yang berbeda.