Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
TOXOPLASMOSIS CEREBRI ec. HIV (Nadilla Shinta Kasih 1908260127) - Coggle…
TOXOPLASMOSIS CEREBRI ec. HIV
(Nadilla Shinta Kasih 1908260127)
Definisi, Etiologi, dan Faktor Risiko Toxoplasmosis Cerebri ec. HIV
Definisi
Toxoplasmosis cerebri merupakan salah satu infeksi oportunistik yang paling sering pada sistem saraf pusat pasien HIV. Infeksi toxoplasma gondii pada pasien HIV terutama terjadi jika pada kondisi CD4 yang rendah, penurunan produksi sitokin dan interferon gama, dan menurunnya fungsi sel limfosit T sitotoksik sehingga menyebabkan reaktivasi dari infeksi laten T. gondii
Etiologi
Pasien HIV dengan CD4 <200 sel/mm3 yang terinfeksi Toksoplasma gondii
Faktor Risiko
hamil
HIV/AIDS
kemoterapi
obat kortikosteroid/imunosupresif jangka panjang
Cara Menegakkan Diagnosa (3 Metode)
3 strategi (3 pemeriksaan)
didahului dengan konseling pra-tes dan informasi
ketiga tes tersebut dapat menggunakan reagen tes cepat (rapid test) atau ELISA
pemeriksaan pertama (A1) harus menggunakan tes dengan sensivisitas tinggi (>99%)
pemeriksaan selanjutnya (A2 dan A3) menggunakan spesifisitas tinggi (99%)
Pencegahan
Cuci talenan, piring, peralatan makan, dan tangan dengan air sabun setelah kontak dengan daging mentah, unggas, makanan laut, atau buah atau sayuran yang tidak dicuci
Pastikan kotak kotoran kucing diganti setiap hari. Toksoplasma parasit tidak menjadi menular sampai 1 sampai 5 hari setelah itu tumpah di kotoran kucing
Jika ODHA (orang dengan HIV) memiliki kucing, penggantian kotak kotoran setiap hari harus didelegasikan kepada orang lain yang tidak immunocompromised dan tidak hamil.
Cuci tangan dengan sabun dan air setelah membersihkan kotoran kucing kotak
Bila memungkinkan, kucing harus tinggal di dalam rumah dan tidak diberi makan mentah atau daging setengah matang, dan ODHA seronegatif tidak boleh mengadopsi atau menangani kucing liar
Siklus Hidup Toxoplasma
Toxoplasma gondii mempunyai dua siklus hidup, siklus hidup seksual dan siklus hidup aseksual. Siklus hidup seksual terjadi di usus halus hospes definitifnya yaitu kucing. Selanjutnya, sporokista yang sudah dihasilkan masuk ke dalam tubuh manusia atau hewan yang berdarah panas melalui ingesti daging yang kurang matang atau tanaman dan air yang terkontaminasi dan akan berlangsung siklus hidup aseksual di tubuh hospes intermediet.
Stadium HIV (Perjalanan Klinis)
STADIUM I
asimptomatik
limfadenopati generalisata
STADIUM II
berat badan turun <10%
infeksi saluran nafas berulang
herpes zoster
ulkus mulut berulang
dermatitis seboroik
STADIUM III
berat badan turun >10%
diare kronis atau demam tanpa sebab yang jelas >1 bulan
candidiasis oral
oral hairy leukoplakia
pneumonia / TB paru
infeksi bakteri parah (meningitis, empiema, bacteremia)
anemia, neutropenia, trombositopenia
STADIUM IV
wasting HIV
penumonia penucystis jirovecii
kandidiasis esofageal, trakea dapat sampai paru
TB ekstraparu
sarkoma kaposi
toxoplasmosis cerebri
kriptokokosis
limfoma serebral atau non hodgkin
diare / demam kronik
Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi Toxoplasmosis Cerebri
toksoplasmosis okular
toksoplasmosis kongenital
toksoplasmosis serebral
Komplikasi HIV
tuberculosis (TB)
masalah di otak: infeksi oportunistik di otak, demensia HIV / lupa atau gangguan memori pada pasien HIV
meningitis
hepatitis C
koinfeksi sifilis dan HIV
Prognosis
terapi pirimetamin dan klindamisin hasilnya cukup baik
kematian terkait toksoplasmosis cerebri pada pasien HIV hampir 100% apabila terdapat keterlambatan terapi. apabila tidak tersedia pilihan terapi lini pertama ini, pemberian terapi trimethoprim-sulfametoksazol direkomendasikan sebagai terapi alternatif
Diagnosa Banding Penurunan Kesadaran yang disebabkan oleh HIV
meningitis
ensefalitis
abses serebri
edema serebri
toksoplasmosis serebri
Tatalaksana HIV dan Toxoplasmosis Cerebri
HIV
Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI): Zidovudine, Stavudine, Lamivudine, Abacavir, Zalcitabine, Emtricitabine, Didanosine
dan Nucleotide reverse transcriptase inhibitor (NTRTI): Tenofovir
Non Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI): Evavirenz, Nevirapine, Delaviridine
Protease Inhibitor (PI): Saquinavir, Indinavir, Nelvinafir, Amprenavir, Fosamprenavir, Ritonavir, Lopinavir, Atazanavir
Entry/ Fusion Inhibitor: Envufirtide, Maraviroc
Tambahan Integrase Inhibitor: Raltegravir
Toxoplasmosis Cerebri
kombinasi rejimen standar: pirimetamin dan sulfadiazin
asam folat ditambahkan ke rejimen untuk mengurangi toksisitas pirimetamin terhadap sumsum tulang belakang
steroid ditambahkan ke rejimen untuk mengobati pasien dengan edema serebral dan toksoplasmosis ocular
terapi anti toksoplasma profilaksis pada pasien dengan HIV/AIDS yang T.gondii IgG positif dengan sel CD4 jumlah <100 sel
tirimetropim-sulfametoksazol obat pilihan untuk mencegah reaktivasi infeksi laten