Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
LEPTOSPIROSIS - Coggle Diagram
LEPTOSPIROSIS
-
EDUKASI DAN PROGNOSIS
-
-
Pasien perlu minum obat sesuai anjuran dokter dan pasien harus segera menemui dokter apabila ditemukan gejala fase ikterik
-
-
DIAGNOSA BANDING
Malaria : Gejala yang muncul adalah demam tinggi hingga menggigil, sakit kepala, keringat banyak, lemas, nyeri otot dan sendi, mual muntah.
Meningitis : Inflamasi pada meningen akibat bakteri, virus atau agen infeksi lain. Gejala yang timbul adalah demam tinggi, sakit kepala, mual muntah, fotofobia, delirium hingga koma
Hepatitis A : Gejala yang timbul adalah demam, lemas, hilangnya nafsu makan, nyeri sendi dan otot, warna urine menjadi gelap.
Q Fever : Disebabkan oleh bakteri gram negatif Coxiella burnetii yang penularannya terjadi melalui aerosol.
Demam Dengue : Gejala yang timbul adalah demam (naik turun berpola saddleback) dengan suhu tinggi, nyeri persendian, dan perdarahan.
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Pemeriksaan Fisik : Umumnya demam >38, nyeri otot betis saat palpasi, faring hiperemis, serta konjungtiva kemerahan.
-
Anamnesis : Riwayat yang harus digali saat anamnesis adalah riwayat bepergian ke daerah yang sedang mengalami kejadian leptospirosis atau daerah yang endemis.
FAKTOR RESIKO
Paparan dengan air kotor, lumpur ataupun tanah yang terkontaminasi dengan urine hewan yang terinfeksi leptospira
Pekerjaan yang berhubungan dengan lingkungan yang berisiko terkontaminasi seperti petani, petugas kebersihan, dokter hewan dan peternak
-
ETIOLOGI
Agen : Leptospira sp. Bakteri gram negatif yang bisa menginfeksi manusia dan hewan dengan cara menginvasi kulit yang terluka maupun mukosa.
Vektor : Tikus, Kucing, Anjing, Sapi, Domba, Babi, Kelelawar
TATALAKSANA
Medikamentosa
Leptospirosis Ringan : Doksisiklin oral disarankan. Dosisnya 100mg tiap 12 jam sekali selama 7 hari, sedangkan dosis anak yang disarankan adalah 2mg/kg/hari (terbagi 2) tidak melebihi 200mg/hari selama 7 hari
Leptospirosis Berat : Penisilin G Intravena adalah pilihan uyama. Dosisnya 1,5 juta unit lewat jalur intravena tiap 6jam selama 7 hari.
Terapi Suportif
-
-
Pemberian kortikosteroid untuk menurunkan inflamasi dan pemberian methylprednisolon dengan dosis 30mg/kg/hari
MORFOLOGI
Leptospira sp : Bentuk spiral atau corkscrew shape dengan ukuran 0,1 x 6. Bakteri ini memiliki panjang gelombang 0,5. Bakteri ini bersifat komensal pada hewan dan secara alamiah memang berada di tubulus ginjal dan saluran kelamin hewan tertentu.
Memiliki flagellum periplasmik yang memudahkannya untuk bergerak maju mundur dan bergerak memutar sepanjang sumbunya. Bakteri ini dapat hidup di air tawar selama kurang lebih 1 bulan serta peka terhadap asam.
MEKANISME DEMAM
Dimulai dari stimulasi sel-sel darah putih oleh pirogen eksogen baik berupa toksin, mediator, inflamasi, atau reaksi imun. Sel-sel darah putih tersebut akan mengeluarkan zat kimia yang dikenal dengan pirogen endogen.
KOMPLIKASI
Pasien dengan kondisi imun kurang baik dan pasien yang terlambat ditangani dapat mengalami komplikasi multiorgan
-
-
-
-
-
-
PATOFISIOLOGI
Diawali dengan masuknya bakteri Leptospira sp melalui kulit yang terluka, membran mukosa atau konjungtiva. Leptospira mampu bertahan hidup selama 24hari di tanah dan 16hari di air. Bakteri ini memiliki masa inkubasi 2-30 hari.
Setelah masuk ke dalam tubuh, bakteri ini masuk ke sirkulasi limfa lalu masuk ke sirkulasi darah yang kemudian dapat menyebar luas ke seluruh tubuh. Organ yang biasanya terkena adalah ginjal, paru dan hati.
Bakteri ini juga dapat menimbulkan gangguan pada organ lain seperti miokarditis pada jantung, meningitis pada sistem saraf pusat.
DEFINISI
LEPTOSPIROSIS adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Leptospira sp. Manusia umumnya terinfeksi bakteri ini melalui paparan dengan urine hewan yang terinfeksi atau melalui paparan dengan air dan tanah yang terkontaminasi.