Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Systemic lupus erythematosus, Wildana Luthfi Noval (2108260056) - Coggle…
Systemic lupus erythematosus
Mekanisme autoimu disease
Autoimun terjadi saat respon imun adaptif menyerang self-antigen. Mekanisme autoimun selanjutnya diikuti dengan aktivasi sejumlah besar sel T. Seluruh sel T teraktivasi dikontrol oleh sel T regulators atau Tregs. Tregs memiliki kelemahan yaitu selektifitas dan stabilitas yang renda
Klasifikasi
Lupus Cutaneus (Discoid
Lupus)
Drug Induced Lupus(
DILE)
Corssover or Overlap syndrome dan/
MCTD
Lupus Eritematosus Sistemik
Defenisi & Etiologi
Penyakit autoimun ditandai adanya produksi antibodi terhadap jaringan tubuh sendiri (autoantibodi) secara berlebihan, sehingga menyebabkan proses peradangan dan kerusakan jaringan
interaksi berbagai faktor yaitu kerentanan genetik, faktor lingkungan, dan hormonal. Selain itu beberapa kondisi lain juga dapat menjadi faktor yang memicu timbulnya gejala
Tanda & Gejala
Sesak napas, Nyeri dada yang persisten, Nyeri sendi, bengkak, dan kaku, Demam dan kelelahan, Jari dan jari kaki membiru ketika terkena dingin, Sakit kepala, kebingungan dan kehilangan ingatan
Patofisiologi
disebabkan oleh respon imun yang abnormal berupa: aktivasi sistem imun bawaan (sel dendritik, monosit/makrofag) oleh DNA dari kompleks imun, DNA atau RNA virus dan RNA dari protein self-antigen
Cmd & PP
Serologi ANA, anti-dsDNA, komplemen (C3,C4), Hemoglobin, leukosit, hitung jenis sel, laju endap darah, Analisis urin rutin dan mikroskopik, protein kuantitatif 24 jam, Kimia darah (ureum, kreatinin, fungsi hati, profil lipid)
menanyakan gejala yang dialami pasien, serta riwayat kesehatan pasien dan keluarganya. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik menyeluruh, termasuk memeriksa ada tidaknya ruam dan peradangan sendi yang sering muncul pada penderita lupus
Tatalaksana
Obat anti inflamasi non steroid (OAINS)
Kortikosteroid
Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARD) non-biologis :
Disease-modifying antirheumatic drugs (DMARD) biologis
Edukasi & Prognosis
Penjelasan mengenai sle, penyebab, perjalanan penyakit dan komplikasinya, Aktivitas fisik yang cukup, cara mengurangi atau mencegah kekambuhan antara lain melindungi kulit dari paparan sinar matahari dengan memakai tabir surya, payung atau topi, Pencegahan infeksi, pengaturan diet agar tidak kelebihan berat badan, osteoporosis atau terjadi dislipidemia, Pengobatan jangka panjang dan pemantauan penyakit, Kelompok pendukung, yayasan yang bergerak dalam pemasyarakatan sle dan sebagainya
Prognosis pasien dengan lupus eritematosus sistemik atau systemic lupus eritematosus (SLE) sangat bervariasi sesuai dengan patofisiologi dan perjalanan penyakitnya, reaksi imun akibat SLE dapat menyebabkan komplikasi berupa kerusakan berbagai organ dari mulai yang ringan seperi sendi dan kulit hingga organ yang vital seperti jantung, paru-paru dan otak
Komplikasi
Urologi : lupus nefritis, gagal ginjal. Neurologi : gangguan memori, gangguan bahasa, gangguan kognitif. Kardiovaskuler : anemia, vaskulitis, perikarditis, infark miokard akut.
Diagnosis banding
Urologi : lupus nefritis, gagal ginjal. Neurologi : gangguan memori, gangguan bahasa, gangguan kognitif. Kardiovaskuler : anemia, vaskulitis, perikarditis, infark miokard akut.
patogenesis
Penyakit SLE bersifat multifaktorial karena faktor risikonya beragam meliputi faktor genetik, hormonal serta lingkungan, terutama sinar UV. Tahap awal penyakit (fasepreklinik) SLE sering kali menyerupai penyakit lain. Pembentukan dan deposisi kompleks imun yang kian berkembang menyebabkan perjalanan penyakit SLE memasuki tahap yang lebih lanjut dengan manifestasi klinis yang makin beragam dan bersifat multiorgan. Tahap akhir perjalanan penyakit SLE umumnya diakibatkan komplikasi jangka panjang SLE yang menyebabkan kerusakan organ tubuh
Wildana Luthfi Noval (2108260056)