Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

KITAB BUSTAN AL- KATIBIN - Coggle Diagram

- - - - Fa'il
        
        Merupakan pelaku dalam sesuatu ayat. Disebut sebagai subjek. Contohnya seperti aku, Zaid, Si Tompok dan Sang Buaya.
      - Fi'il
        
        Merupakan kata kerja. Fi'il ini juga boleh diertikan sebagai predikat dalam sesuatu ayat. Contohnya seperti sedang membaca dan sedang makan.
  - - - Merupakan kata benda dalam bahasa Arab. Sebagai contoh: Ahmad memukul Abu. Ahmad itu adalah Fa'il, Memukul itu adalah Fa'il dan Abu itulah yang disebut sebagai Maful Bih.
- - - - Sebagai contoh, "Ajaib aku daripada pukulmu akan Si Zaid akan pukul yang sangat.
      - Merupakan mashdar dari fi'il. biasanya maf'ul mutlak digunakan untuk ta'kiid atau penekanan.
  - - - Merupakan isim mashdar yang menjelaskan tentang alasan sebuah perbuatan
      - Sebagai contoh, "Aku pukul akan anakku akan adab".
- - - - Isim manshub yang terletak selepas kata sambung (dan,atau,serta) yang mempunyai makna bersama
      - Sebagai contoh;
        'Berdiri aku dan si Zaid' bermaksud 'aku beserta si Zaid'
        Perkataan 'dan' itu merujuk kepada maaful maah
  - - - Isim manshub yg menjelaskan perkara seperti masa,tempat dan pihak terjadinya sesuatu fiil @ perbuatan
      - Sebagai contoh;
        'Lalu aku pada hari Jumaat' yakni 'Pada masa hari Jumaat'
        Ayat tersebut adalah maaful fih kerana ia menerangkan tentang keberadaan pihak didalam masjid.
- - - - Maksud Tamyiz: isim nakiroh yang menjelaskan keraguan atau kesamaran dalam kalimah ataupun jumlah.
        
        .
        
        Ada juga tamyiz yang disukat dengan kira - kira. Contohnya,"Kepadaku segantang gandum." dan "Kepada aku dua kati minyak sapi." Maka, gandum dan minyak sapi itu tamyiznya.
        
        Tamyiz juga boleh digunakan untuk mengira benda yang boleh dibilang dan dikira. Benda yang hendak dikira itu mestilah bermula daripada 11 - 99.
        Contohnya, " Kepada aku lima belas kain.", dan " Aku lihat sebelas bintang." Maka, sebelas bintang dan lima belas kain itu tamyiznya.
        Tamyiz yang boleh dikira ini macam Countable Noun.
        Tamyiz yang tidak boleh dikira ini macam Uncountable Noun.
  - - - Menyatakan perbuatan yang memperbuat atau yang diperbuat dengan dia tempatnya itu, kemudian menjadi satu ayat yang sempurna.
      - Ciri - ciri Hal: 1) Hal mestilah terdiri daripada isim nakiroh. 2) Hal haruslah diletakkan setelah susunan ayat itu sempurna kerana hal berfungsi sebagai pelengkap. 3) Sohibul hal mestilah daripada isim makrifat.
      - Contoh: telah datang akan daku Si Zaid hal keadaannya berkenderaan. Jadi, halnya ialah Zaid berkenderaan.