Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
ANEMIA APLASTK
Fadhila Nahda (2108260115) - Coggle Diagram
ANEMIA APLASTK
- Fadhila Nahda (2108260115)
Klasifikasi Anemia
Mikrositik Hipokrom
Thalasemia, Anemia Sideroblastik, Anemia Defisiensi Besi, Anemia akibat Penyakit Kronis
Normositik Normokrom
Anemia Hemolitik, Anemia Aplastik, Leukimia
Anemia Makrositik
Anemia Defisiensi Asam Folat, Anemia Defisiensi B12
-
Patofisiologi
Kerusakan yg terjadi pada anemia aplastik terdapat pada sel induk dan ketidakmampuan jaringan sum-sum tulang untuk untuk memberi kesempatan sel induk untuk tumbuh dan berkembang dengan baik. Hal ini berkaitan erat dengan mekanisme yg terjadi seperti toksisitas langsung atau selsel stromal. Penyimpangan proses imunologis yg terjadi pada anemia aplastik berhubungan dengan infeksi virus atau obat-obatan yg digunakan.
Edukasi
- Aktivitas Fisik
- Pengaturan Diet
- Menstruasi dan Kehamilan
Tatalaksana
Terapi Suportif
- Transfusi darah
- Terapi infeksi
- Pemberian growth factor
Terapi Imunosupresif
Kombinasi antithymocyte globulin (ATG) dan siklosporin A (CsA). Terapi kombinasi ini merupakan terapi lini pertama pada pasien anemia aplastik.
-
Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi :
Pansitopenia : dapat menimbulkan distress pernafasan (masalah pada paru-paru), aritmia dan gagal jantung.
Prognosis :
Estimasi tingkat bertahan hidup dalam 10 tahun untuk pasien anemia aplastik yg mendapatkan terapi imunosupresif adalah 68%, sedangkan untuk pasien yg mendapat transplantasi sel hematopoietik adalah 73%.
Penegakan Diagnosis
- Anamnesis
- Pemeriksaan Fisik
- Pemeriksaan Penunjang : darah lengkap, tes fungsi hati, tes fungsi ginjal, flow cytometri dan FISH, besi serum, TIBC, HbF, Aspirasi sum-sum tulang
Diagnosis Banding
- Anemia megaloblastik
- Penyakit infiltrasi sum-sum tulang
- Hipersplenisme
- Large granular lumphocyte leukemia