Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Difteri Aisyah Amini Nasution 1908260046 - Coggle Diagram
Difteri
Aisyah Amini Nasution 1908260046
Definisi dan Klasifikasi
Definisi
salah satu penyakit yang sangat menular, dapat dicegah dengan imunisasi, dan disebabkan oleh bakteri gram positif Corynebacterium diptheriae strain toksin.
Klasifikasi
Difteri saluran napas
Difteri Hidung
Difteria hidung pada awalnya menyerupai common cold dengan gejala pilek ringan tanpa atau disertai gejala sistemik ringan.
Difteri Tonsil dan Laring
Gejala difteria tonsil-faring adalah anoreksia, malaise, demam ringan, dan nyeri menelan.
Difteria laring
biasanya merupakan perluasan difteria faring.
Difteria kulit
merupakan infeksi nonprogresif yang ditandai dengan
ulkus superfisial, ektima, indolent dengan membran coklat kelabu di atasnya, sulit dibedakan dengan impetigo akibat Stapyllococcus/ Streptococcus dan biasanya bersamaan dengan infeksi kulit ini.
Patofisiologi
Pemeriksaan Penunjang
Schick test
Pemeriksaan laboratorium
Komplikasi dan Prognosis
Komplikasi
Kelainan kardiovaskuler (miokarditis)
Kelainan neurologis
Ocular palsy
Paralisis diafragma
Nefritis
Paresis atau paralysis anggota gerak
Prognosis
Prognosis difteria setelah ditemukannya ADS dan antibiotik lebih baik daripada sebelumnya.
Edukasi dan Pencegahan
Imunisasi DPT sebanyak 3x pada anak < 1 tahun
Usia 1 - 5 tahun imunisasi ulang 2 kali
Siswa SD imunisasi ulang melalui program BIAS
Imunisasi ulang setiap 10 tahun
Etiologi dan Faktor Risiko
Etiologi
disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Bakteri tersebut merupakan salah satu jenis bakteri gram-positif yang tidak membentuk spora.
Faktor Risiko
Agen : C. diphtheriae
Pejamu (host) : kemampuan daya tubuh host dalam menghadapi invasi mikroorganisme infeksius
Lingkungan (environment) : lingkungan fisik, biologis, sosial
Diagnosis Banding
Epiglotitis
Faringitis
Abses retrofaringeal
Mononukleus infeksius
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Anamnesis
Keluhan utama, keluhan tambahan, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat penggunaan obat, riwayat kebiasaan, status gizi
Pemeriksaan Fisik
Vital sign
Head to toe
Manifestasi Klinis
Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.
Demam dan menggigil.
Sakit tenggorokan dan suara serak.
Sulit bernapas atau napas yang cepat.
Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.
Lemas dan lelah.
Pilek, awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah.
Tatalaksana
Umum
Pasien diisolasi sampai masa akut terlampaui dan biakan hapusan tenggorok negatif 2 kali berturut-turut.
Antitoksin
Anti difteri serum (ADS).
Antibiotik
Diberikan untuk membunuh bakteri dan menghentikan produksi toksin.
Pengobatan kontak
Pada anak yang kontak dengan pasien sebaiknya diisolasi sampai tindakan berikut terlaksana, yaitu biakan hidung dan tenggorok serta gejala klinis diikuti setiap hari sampai masa tunas terlampaui, pemeriksaan serologi dan observasi harian.
Pengobatan karier
Karier adalah mereka yang tidak menunjukkan keluhan, mempunyai uji Schick negatif tetapi mengandung basil difteria dalam nasofaringnya.