Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Difteri (Rizma Husnul Khotimah Lubis 1908260152) - Coggle Diagram
Difteri
(Rizma Husnul Khotimah Lubis 1908260152)
Definisi
suatu penyakit bakteri akut yang menyerang tonsil, faring,laring, hidung, dan ada kalanya menyerang selaput lendir
Etiologi
infeksi bakteri Gram positif Corynebacterium sp., terutama C. diphtheria.
Morfology bakteri
Bakteri Corynebacterium diphtheria merupakan bakteri berbentuk batang gram positif, tidak berspora, dan bercampak atau kapsul. Memiliki 3 tipe varian yaitu type gravis, intermedius dan mitis
Klasifikasi
Difteri Hidung
Difteri laring
Difteri Faring
Difteri kulit, konjungtiva, dan telinga
Gejala
Pilek ringan dan disertai gejala sistemik lainnya
Anoreksia, malaise, demam ringan dan nyeri telan
nafas berbunyi,stridor yang progresif, suara parau dan batuk kering
Difteri pada mata dengan lesi pada konjungtiva berupa kemerahan, edema dan membrane pada konjungtiva pelpebra.
Pada telinga berupa otitis eksterna dengan secret purulen dan berbau
Faktor resiko
Faktor penyebab.
Faktor Host
Faktor Perilaku.
Faktor Lingkungan
Interaksi Faktor Penyebab, Host dan Lingkungan
Pencegahan
Imunisasi DPT
Penyuluhan tentang bahaya difteri
Memperhatikan Kebutuhan Hygiene
Pengobatan
Pasien diisolasi sampai masa akut terlampaui dan biakan hapusan tenggorok negatif 2 kali berturut-turut, pada umumnya pasien tetap diisolasi selama 2-3 minggu.
Istirahat tirah baring selama kurang lebih 2-3 minggu
pemberian cairan dan diet adekuat
Antitoksin : Anti difteri serum (ADS)
Antibiotik
Kortikosteroid
Pengobatan penyulit
Diagnosa
Anamnesis
Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan penunjang
Komplikasi
Miokarditis
obstruksi jalan napas
otot palatum
paralisis otitis media serta dapat tersebar ke paru-paru sehingga mengakibatkan pneumonia.
Diagnosa banding
epiglotitis
Abses retrofaringeal
Mononukleosis infeksius
Faringitis
Prognosis
Di indonesia pada daerah yang belum terjamah imunisasi masih dijumpai kasus difteria berat dengan prognosis buruk.
Menurut Krugman, kematian mendadak diakibatkan oleh terlepasnya membran difteria, adanya miokarditis dan gagal jantung dan paralisis diafragma sebagai akibat neuritis. Anak yang pernah menderita miokarditis atau neuritis sebagai penyulit difteria, pada umumnya akan sembuh sempurna tanpa gejala sisa walaupun demikian pernah dilaporkan kelainan jantung yang menetap.