Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
LEARNING ISSUE - Coggle Diagram
LEARNING ISSUE
Major Disorders
-
Anemia sel sabit
Penyakit anemia sel sabit disebabkan oleh substitusi suatu asam amino tunggal dalam protein hemoglobin berisi sel-sel darah merah.
Albino
Tubuh tidak mampu membentuk enzim yang diperlukan untuk merubah asam amino tirosin menjadi beta -3,4- dihidroksipheylalanin untuk selanjutnya diubah menjadi pigmen melanin.
Fibrosis sistik
Fibrosis sistik disebabkan oleh tidak adanya protein yang membantu transpor ion klorida melalui membran plasma. Oleh karenanya dihasilkan banyak lendir yang mempengaruhi pankreas, saluran pernapasan , kelenjar keringan
-
-
Galaktosemia
Galaktosemia disebabkan tidak dapat menggunakan galaktosa karena tidak dihasilkan enzim pemecah laktosa.
-
-
-
Embriogenesis
Morula
Sehari pasca fertilisasi; zigot membelah (cleavage) secara mitosis di sepanjang tuba fallopi. Hasil cleavage: Sel blastomer.
-
Hari ke 3 zigote terus membelah sampai 16 sel blastomer membentuk struktur seperti buah murbei disebut morula.
Blastokista
Cairan diantara blastomere, terbentuk ruang terisi cairan pada bagian tengah (murbei) disebut blastokista
Blastomere berkumpul pada satu kutub disebut inner cell mass (embrioblas), outer cell mass (trofoblas)
Pembelahan hingga terbentuk blastokista terjadi di oviduk sampai mengalir ke dalam uterus selama 4-5 hari pasca fertilisasi.
Blastokista mulai menempel (implementasi) pada dinding uterus (endometrium) saat hari ke 6 pasca fertilisasi dan proses implantasi ini lengkap pada 12 hari pasca fertilisasi
Gastrula
-
Menghasilkan 3 lapisan primary germinal layer yaitu endoderm dilapisan dalam, mesoderm dilapisan tengah dan ektoderm dilapisan luar.
Diawali dengan terbentuk amniotic cavity (rongga amnion) di antara inner cell mass dan lapisan terluar dari endometrium. Inner cell mass akan terbagi menjadi 2 lapisan: ektoderm & endoderm
-
Fertilisasi
-
Reaksi akrosomal
Penetrasi corona radiata
Dari 200-300 juta spermazoa, hanya 1% mencapai tempat pembuahan dan hanya 1 dari jumlah ini yang dapat membuahi sel telur
-
Penetrasi zona pellusida
Terdapat selubung glikoprotein yang melindungi sel telur yang mempermudah dan mempertahankan pengikatan sperma dan memicu reaksi akrosom.
Salah satu glycoprotein ZP3 berfungsi sebagai reseptor sperma. ZP3 berikatan dengan protein spesifik pada membran kepala sperma dan merangsang reaksi akrosomal yaitu pelepasan isi akrosom yang merupakan enzim digestif. Enzim ini membuka satu lobang pada zona pellusida, sementara itu ekor sperma yang bergerak cepat mendorong kepala sperma yang melewatinya
-
Spermatogenesis
Spermatogonia diploid membelah diri secara mitosis dan membentuk spermatosit primer (44XY). Spermatosit primer membelah secara meiosis sehingga menghasilkan empat spermatid; dua spermatid memiliki sebuah kromosom X (22X) dan dua spermatid memiliki kromosom Y (22Y). Dari spermatid ini, berkembanglah sperma yang motil (spermatohistogenesis)
Oogenesis
Mula-mula dari oogonia terbentuk oosit primer yang masih menampilkan jumlah kromosom diploid (44XX). Oosit ini selanjutnya menjalani meiosis pertama dan kedua, yang menghasilkan sel haploid (22X): satu sel telur matang dan tiga badan kutub.
Proses Organogenesis
Suatu proses pembentukan organ yang berasal dari 3 lapisan germinal embrio yang telah terbentuk terlebih dahulu pada tahap gastrula
-
-
Endoderm
Epitel lumen usus, saluran pernafasan, kelenjar-kelenjar pencernaan, kelenjar faring, tuba auditiva, Gl. parathyreoidea, Gl. thyreoidea