Pembentukan Manusia

  1. Organogenesis
  1. Faktor genetik dan non genetik
  1. Embriogenesis

click to edit

  1. Oogenesis dan Spermatogenesis

Spermatogenesis

Oogenesis

Spermatogonium (mitosis) Spermatosit Primer

Spermatosit Primer (meiosis 1) Spermatosit Skunder

Spermatosit Skunder (meiosis 2) Spermatid

Spermatid (Spermiogenesis) Spematozoa

Oogonium (mitosis) Oosit Primer

Oosit Primer (meiosis 1) Oosit Skunder dan Badan Polar Primer

  1. Fertilisasi

2) Reaksi Akrosomal

1) Kapasitasi

Setelah digesekkan, kepala sperma akan terika kepada zona pellusida (dipicu oleh protein sekitar)

Fase 1: Penetrasi Korona Radiata

Sperma akan mengeluarkan enzim hyaluronidase untuk menghancurkan korona radiata

Fase 2: Penetrasi Zona Pellusida

Fase 3: Penyatuan Sel Sperma dan Ovum

Sperma menembus jelly coat dengan bantuan glikoprotein ZP3 yang berfungsi sebagai reseptor sperma yang juga akan merangsang reaksi akrosomal. Satu sperma yang berkontak dengan oosit menyebabkan pelepasan enzim lisosom dari granul pada plasma oosit.

Setelah melekat ke oosit, plasma sperma dan sel telur menyatu. Sel sperma bergerak maju menuju pronukleus ovum. Nukleus spermatozoa membengkak dan membentuk pronukleus sperma. DI sini terjadi peleburan dari kedua sel membentuk nukleus diploid yang disebut dengan ZIGOT

a) Oosit Skudner (meiosis 2) Oosit skunder dan Badan Polar

b) Badan Polar primer (meiosis 2) 2 buah Badan Polar

TOTAL: Ovum + 3 Badan Polar

TOTAL: SPERMATOZOA 4 BUAH

Periode Prenatal

Masa dalam satuan waktu tertentu dalam kandungan

Embrional: 8 minggu pertama post-fertilisasi

pembentukan organ primodial (tubulasi)

munculnya bentuk fisik tubuh dasar (basic body)

Pembentukan Gastrula (3 Primary germinal layer)

Fetus: minggu 9-38

Pertumbuhan organ yang semasik kompleks

Tubulasi

Perkembangan bubung 3 primary germinal layer (yang dibentuk oleh gastrula)

1) Bumbung Ektoderm (Kulit, sel epitel, sistem saraf, pigment)

Ektoderm superficial melapisi embrio

terbentuk somite, somite kian akan menjadi sel misenkim yang akan terus berProliferasi dan mencekung ke bawah lapisan ektoderm

Misenkim dan Ektoderm Superficial akan membentuk jaringan kulit (ntegumentum)

Ektoderm menjadi epidermis

Misenkim menjadi dermis

2) Neuralasi (Neurocord+ektoderm=neuroektoderm)

(minggu 3) lapisan germinativum ektoderm berbentuk cakram 9"Cakram mudigah") lebih lebar di bentuk SEFAULIK dibanding KAUDA

Lempengan berubah menjadi neuroektoderm

Pada akhri minggu 3, di proliferasi pada sel di lempeng terbentuk lekukan Longitudinal di Medial disebut "Neural Groove"

Kedua sisi lateral meninggi membentuk "Neural Fold"

"Neural Fold" pada dextra sinistra bersatu membentuk tabung yaitu "Neural tube" yaitu cikal bakal medula spinalis

3) Bumbung mesoderm (tulang, tubulus pada hepar, eritrosit, muscle fascia, noto chord)

Mesoderm Lateral

Mesoderm Intermediate (struktur urogenital)

Mesoderm Paraksial

Somitomer: segmen-segmen yang berpasangan pada minggu 3 muncul dari sefalik mudigah ke arah sefalokaudal. pada minggu 5 terdapat 42 s.d. 44 pasang somit

12 pasang torakal

5 pasang lumbal

5 pasang sakral

8 s.d. 10 koksigel

4 pasang oksipital

somit oksipikal 1 bakal menghilang

somit koksigel 5-7 bakal menghilang

Lapisan Parietal

Lapisan Viseral

Melapisi yolksac

bersama dengan endoderm membuat tractus digestive dan derivatnya

melapisi rongga amnion

bersama ektoderm membentuk peritoneum, pleura dan perikardium

membentuk servikal dan torakal bagian atas, berbentuk jaringan segmen (bakal nefrotom)

di bawah terdapat jaringan non segmen

Genetik

Non genetik

Gaya hidup

Lingkungan

Adaptasi

Multifactorial dan polygenic disorder

Single Gene Disorders

Chromosomal abnormality

Mitokondria Disorder

Kromosom hilang, terduplikasi, atau diubah

Autosomal Dominant

Autosomal Recessive

X-Linked Dominant

X-Linked Recessive

Y-Linked

ex. cri-du-cat syndrome (menangis seperti kucing)

ex. down syndrome (trisomy 21)

Berbegai macam penyebab (genetik dan/atau non genetik bersatu)

Oosit Skunder (Meiosis 2) Ovum dan Badan Polar Skunder

Badan Polar (Meiosis 2) Badan Polar

a. Ovulasi, ovum berjalan ke Ampula Tuba Fallopi

b. 200 juta sperma masuk mengincar ovum

Menggeresak kepala sperma ke dinding ovum yang mengakibuatkan regio akrosom (Glikoprotein, kolestrol, dan protein) pada plasma semen