Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
DBD - Coggle Diagram
DBD
Pemeriksaan penunjang
Tourniquet Test
Tes ini dilakukan untuk melihat adakah petechiae di bagian lengan dalam (fossa antecubital).
Tes dikatakan positif apabila terdapat 10 atau lebih petechiae per 1 inci persegi.
Pemeriksaan Darah
Dalam pemeriksaan laboratorium pada awal fase demam, akan dijumpai jumlah sel darah putih yang normal.
Kemudian, jumlah tersebut akan menurun selama fase demam.Jumlah sel darah merah pada awal demam pada umumnya juga akan tetap normal.
Namun, penurunan jumlah biasanya ditemukan antara hari ketiga sampai ketujuh. Karena itu, pemeriksaan sel darah merah ini perlu diulang.
Perlu diketahui bahwa peningkatan sel darah merah selalu dijumpai pada demam berdarah dengue.
Hal ini merupakan indikator terjadinya kebocoran plasma, di mana seharusnya sel darah tersimpan.
Antigen
Pemeriksaan antigen NS 1 sudah dapat terdeteksi sejak hari pertama demam sehingga demam berdarah dan DBD dapat terdeteksi lebih dini.
Pemeriksaan antigen NS1 dengan metode ELISA juga dikatakan memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi (88,7 persen dan 100 persen).
Serologi antibodi
Jika sudah memasuki hari ke 3-5, dapat dilakukan pemeriksaan serologi antibodi Ig G dan Ig M karena sudah mulai terbentuk
Definisi, rtiologi, faktor resiko
Fr
Tinggal atau sedang bepergian ke daerah tropis.
Berada di daerah tropis dan subtropis meningkatkan risiko terkena virus dengue. Daerah yang berisiko meliputi Asia Tenggara, pulau-pulau Pasifik barat, Amerika Latin, dan Afrika.
Memiliki riwayat infeksi virus dengue.
unya riwayat terinfeksi virus dengue meningkatkan risiko gejala parah ketika Anda terkena DBD lagi.
Anak-anak, lansia, dan orang yang kekurangan sistem kekebalan tubuh.
Di Asia, demam dengue (dengue fever) dan demam berdarah dengue (dengue hemorrhagic fever) terutama menyerang anak-anak di bawah usia 15 tahun.
Def
Demam berdarah dengue merupakan infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Virus dengue ini ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti. Demam berdarah dengue dapat membuat penderitanya mengalami nyeri hebat seakan-akan tulangnya patah. Pada sejumlah pasien, demam berdarah dengue dapat menjadi penyakit yang sangat mengancam jiwa.
DBD (Demam Berdarah Dengue) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus dengue tipe 1-4, dengan manifestasi klinis demam mendadak 2-7 hari disertai gejala perdarahan dengan atau tanpa syok, disertai pemeriksaan laboratorium menunjukkan trombositopenia (trombosit kurang dari 100.000) dan peningkatan hematokrit 20% atau lebih dari nilai normal1
Et
Demam berdarah dengue disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan kepada manusia melalui nyamuk Aedes aegypti. Saat virus dengue menginfeksi nyamuk dan nyamuk menggigit manusia, maka bisa mengantarkan virus tersebut ke dalam tubuh.
Aedes aegypti umumnya berukuran lebih kecil, badannya berwarna hitam pekat dengan dua garis vertikal putih di punggung dan garis-garis putih horizontal pada kaki. Nyamuk ini biasanya ‘bekerja’ dari pagi hingga sore hari, meskipun terkadang juga menggigit pada malam hari. Ia menyukai tempat gelap dan sejuk, sehingga lebih banyak ditemukan di dalam rumah dibandingkan di luar rumah yang panas
Morfologi Aides
Pencegahan dan edukasi
Edukasi
Pasien harus beristirahat cukup dan menjaga suhu tubuh di bawah 39°Celsius
Pasien perlu asupan cairan yang cukup, dapat berupa air putih, susu, jus, cairan isotonik, maupun oralit
Awasi munculnya warning sign, termasuk melakukan pemeriksaan jumlah trombosit dan leukosit, serta hematokrit setiap 24 jam
Keluarga pasien harus membersihkan lingkungan sekitar rumah agar penyebaran penyakit dapat terkontrol
Pencegahan
Memberantas sarang nyamuk yang dilakukan dalam dua kali pengasapan insektisida atau fogging dengan jarak 1 minggu
Menguras tempat penampungan air, seperti bak mandi, minimal setiap minggu
Menutup rapat tempat penampungan air
Melakukan daur ulang barang yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti
Mengatur cahaya yang cukup di dalam rumah
Memasang kawat anti nyamuk di ventilasi rumah
Menaburkan bubuk larvasida (abate) pada penampungan air yang sulit dikuras
Menggunakan kelambu saat tidur
Menanam tumbuhan pengusir nyamuk
Menghentikan kebiasaan menggantung pakaian
Menghindari wilayah daerah yang rentan terjadi infeksi
menggunakan krim anti-nyamuk yang mengandung N-diethylmetatoluamide (DEET), tetapi jangan gunakan DEET pada anak di bawah 2 tahun.
Derajat DBD dan manifestasi klinis
Derajat DBD
DBD derajat I
Gejala utama dari DBD derajat I adalah demam dan gejala yang tidak tercata di atas. Pada umumnya dokter akan melaksanakan tes darah. Kriteria tes laboratorium untuk DBD derajat I adalah uji torniquet positif.
DBD derajat II
Penyakit DBD derajat II memiliki gejala DBD derajat I yang disertai dengan pendarahan spontan di kulit atau pendarahan lainnya.
DBD derajat III
Hipotensi atau tekanan nadi yang menurun, sianosis disekitar mulut, kulit yang terasa dingin dan lembab, serta kegelisahan pada penderita anak-anak identik dengan penyakit DBD derajat III.
DBD derajat IV
Penyakit DBD derajat IV disertai dengan syot berat atau profound syok. Nadi pasien sulit untuk diraba dan tekanan darah sulit untuk diukur.
Manisfetasi klinis
Demam tinggi mencapai 40 derajat Celsius
Nyeri kepala berat
Nyeri pada sendi, otot, dan tulang
Nyeri pada bagian belakang mata
Nafsu makan menurun
Mual dan muntah
Pembengkakan kelenjar getah bening
Ruam kemerahan sekitar 2–5 hari setelah demam
Kerusakan pada pembuluh darah dan getah bening
Perdarahan dari hidung, gusi, atau di bawah kulit.
Tatalaksana
Non farmako
Pastikan asupan cairan tercukupi, 2-3 liter per hari untuk menghindari terjadinya dehidrasi. Sebab, dehidrasi dapat mengancam nyawa. Cairan yang direkomendasikan meliputi air putih, jus buah, larutan oralit, dan susu.
Jangan minum minuman bersoda dan kafein. Kedua minuman ini berpotensi menarik cairan keluar dari tubuh.
Istirahat total (bed rest) selama masih demam.
Atasi demam dengan kompres di seluruh tubuh, termasuk ketiak, kepala, dan selangkangan untuk mentransfer suhu panas ke handuk kompres.
Minum obat penurun panas untuk mengurangi demam. Jangan lupa catat jam terjadinya demam untuk informasi ketika mengunjungi dokter.
Farmako
Karakteristik penyakit tropis di Indonesia
CMD
Pemeriksaan Fisik
Tanda klinis sangat penting untuk pemeriksaan awal DBD, meliputi demam tinggi dan munculnya gejala-gejala lain yang telah disebutkan di atas.
Dilihat juga apakah ada tanda kebocoran plasma.
Kebocoran plasma ini akan mudah dilihat dari keadaan yang semakin buruk seperti keadaan lemas berlebihan pada tahap awal hingga keadaan syok.
Keadaan syok ini dapat ditandai dengan badan yang sangat lemas, sesak napas, pendarahan yang spontan, urine yang berkurang, peningkatan denyut nadi, penurunan tekanan darah, hingga penurunan kesadaran.
Anamnesis
Komplikasi dan prognosis
komplikasi
Pendarahan, yang ditandai dengan gusi berdarah, mimisan, muntah hitam, perdarahan di bawah kulit, batuk darah, dan buang air dengan feses warna hitam atau merah pekat.
Dengue Shock Syndrome (DSS), yang ditandai dengan gejala dehidrasi, bradikardia, hipotensi, pupil mata melebar, napas tidak teratur, kulit pucat, dan keringat dingin.
Gagal ginjal akut, umumnya terjadi pada fase terminal sebagai akibat dari syok yang tidak tertangani dengan baik. Diuresis merupakan parameter yang penting dan mudah dikerjakan, untuk mengetahui apakah syok telah teratasi. Diuresis diusahakan > 1 ml/Kg BB per jam.
Ensefalopati dengue, dapat terjadi sebagai komplikasi syok yang berkepanjangan dengan pendarahan, tetapi dapat juga terjadi pada demam berdarah yang tidak disertai syok. Pada ensefalopati dengue, kesadaran pasien menurun menjadi apatis atau somnolen.
Edema paru, merupakan komplikasi yang mungkin terjadi sebagai akibat dari pemberian cairan yang berlebihan.
Prognosis
Prognosis DHF ditentukan oleh derajat penyakit, cepat tidaknya penanganan diberikan, umur, dan keadaan nutrisi. Prognosis DBD derajat I dan II umumnya baik. DBD derajat III dan IV bila dapat dideteksi secara cepat maka pasien dapat ditolong. Angka kematian pada syok yang tidak terkontrol sekitar 40-50 % tetapi dengan terapi penggantian cairan yang baik bisa menjadi 1-2 %. Penelitian pada orang dewasa di Surabaya, Semarang, dan Jakarta memperlihatkan bahwa prognosis dan perjalanan penyakit DHF pada orang dewasa umumnya lebih ringan daripada anak-anak. Pada kasus- kasus DHF yang disertai komplikasi sepeti DIC dan ensefalopati prognosisnya buruk3
Patofisiologi demam
Patofisiologi DBD