Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Manajemen Bencana, Gena Gisela Kurnia 252019067 dan Neti Ayuni 252019076,…
Manajemen Bencana
-
-
Tujuan
- mengurangi atau mencegah kerugian akibat bencana
- Menjanmim terlaksananya bantuan secepat mungkin serta memadai terhadap korban bencan
- Mencapai pemulihan yang cepat dan efektif
Siklus Manajemen Bencana
Tahap Pra Bencana
Pencegahan: untuk mencegah terjadinya bencana jika memungkinkan dengan meniadakan bahaya. Contoh: melarang pembakaran hutan dalam perladangan, melarang penambangan batu di daerah curam, melarang membuang sampah sembarangan dan lain sebagainya.
Mitigasi Bencana: untuk mengurangi risiko bencana baik melalui pembangunan fisik, maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana. Contoh: pelaksanaan penataan ruangan; pengaturan pembangunan, pembangunan infrastruktur, tata bangunan; dan penyelenggaraan pendidikan, penyuluhan, pelatihan baik secara konvensional maupun modern.
Kesiapasiagaan: serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bancana melalui pengorganisasian.
Peringatan dini: erangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin pada masyarakat mengenai kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang
-
Tahap Pasca Bencana
Pemulihan: rangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi.
-
Rekonstruksi: perumusan kebijakan dan usaha serta langkah-langkah nyata yang terencana dengan baik, konsisten dan berkelanjutan untuk membangun kembali secara permanen semua prasarana, sarana dan sistem kelembagaan baik tingkat pemerintahan maupun masyarakat
-
Definisi
Manajemen bencana pada dasarnya berupaya untuk menghindarkan masyarakat dari bencana baik dengan mengurangi kemungkinan munculnya hazard maupun mengatasi kerentanan.
Gena Gisela Kurnia 252019067 dan Neti Ayuni 252019076, Kelas EE