Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
INFORMASI KESEHATAN - Coggle Diagram
INFORMASI KESEHATAN
-
SURVEILANS
Surveilans Kesehatan adalah kegiatan pengamatan yang sistematis dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang kejadian penyakit atau masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah kesehatan untuk memperoleh dan memberikan informasi guna mengarahkan tindakan pengendalian dan penanggulangan secara efektif dan efisien
-
jenis surveilans
-
-
-
surveilans berbasis laboratorium
-
KEJADIAN LUAR BIASA
adalah timbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah
1) aspek keterpaparan khususnya kondisi sanitasi rumah tangga serta kepadatan penduduk; 2) faktor alami yang terdiri dari kondisi iklim dan cuaca serta kejadian bencana alam; 3) aspek kapasitas adaptasi yang dapat
(1) Kepala dinas kesehatan kabupaten/kota, kepala dinas kesehatan provinsi, atau Menteri dapat menetapkan daerah dalam keadaan KLB, apabila suatu daerah memenuhi salah satu kriteria sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6
CMD MALARIA
-
-
pemeriksaan penunjang
okter akan melakukan pemeriksaan darah yang disebut tes diagnostik cepat malaria (RDT malaria). RDT malaria bertujuan untuk mendeteksi protein (antigen) yang menjadi tanda keberadaan parasit malaria. Hasil tes ini dapat diketahui dalam beberapa menit.
PROSES PENULARAN MALARIA
Penyakit malaria ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk, terutama Anopheles betina yang terinfeksi. Ketika nyamuk Anopheles yang terinfeksi oleh Plasmodium menggigit manusia, maka dia akan tertular parasit dan dilepaskan ke dalam aliran darah.
-
ATROPODA BORNE DISEASE
penularan penyakit pada manusia yang disebabkan oleh serangga. Dan biasanya penyakit tersebut bersifat endemis maupun epidemis.
-
EPIDEMIOLOGI MALARIA
lmu yang mempelajari faktor-faktor yang menentukan distribusi malaria pada masyarakat dan memanfaatkan pengetahuan Page 2 19 tersebut untuk menanggulangi penyakit tersebut. Setelah ditemukannya insektisida DDT dalam tahun 1936-1939 maka pada tahun 1955 -1969 diintensifkan.
-
-
-
SIFAT VEKTOR MALARIA
Pada umumnya vektor malaria di Indonesia mempunyai sifat perilaku zoofilik dan sedikit antropofilik yang berbeda pada setiap daerah endemis, dan bersifat eksofagik, eksofilik berbeda pula sebagai parameter entomologi kesehatan. Nyamuk dapat berkembang-biak dengan baik apabila lingkungan sesuai dengan kebutuhannya.