Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
CUSHING SYNDROME - Coggle Diagram
CUSHING SYNDROME
etiology
Penyebab sindrom Cushing yang paling umum adalah penggunaan obat kortikosteroid dalam dosis tinggi atau untuk jangka panjang. Hal ini bisa terjadi karena obat kortikosteroid memiliki efek yang sama dengan hormon kortisol. Obat kortikosteroid yang sering menyebabkan sindrom Cushing adalah obat yang diminum dan disuntik.
faktor resiko
Sindrom Cushing lebih berisiko dialami oleh orang dewasa yang berusia 30–50 tahun. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan kondisi ini terjadi terjadi pada anak-anak. Di samping itu, sindrom Cushing juga tiga kali lipat lebih berisiko menyerang wanita dibandingkan dengan pria.
Sindrom Cushing lebih mungkin terjadi pada orang-orang yang perlu menerima obat kortikosteroid dalam jangka panjang. Contohnya adalah:
-
-
-
-
gejala
Gejala yang dialami penderita Sindrom Cushing tergantung pada tingginya kadar kortisol di dalam tubuh. Gejalanya antara lain:
-
Penumpukan lemak, terutama di bahu (buffalo hump) dan wajah (moon face)
Guratan berwarna ungu kemerahan (striae) di kulit perut, paha, payudara, atau lengan
Penipisan kulit, sehingga kulit menjadi mudah memar
-
Diagnose banding
- sindrom metabolik
2.sindrom pseudo cushing
-
anatomi kelenjar adrenal
Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi anteriosuperior (depan-atas) ginjal. Pada manusia, kelenjar adrenal terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke-12 dan mendapatkan suplai darah dari arteri adrenalis. Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram.
prognosis
The prognosis for those with Cushing's syndrome varies depending on the cause of the disease. Most cases of Cushing's syndrome can be cured. Many individuals with Cushing's syndrome show significant improvement with treatment, although some may find recovery complicated by various aspects of the causative illness.
penegakan
Penegakkan diagnosis penyakit Cushing dilakukan melalui pemeriksaan kadar kortisol di urin dalam 24 jam dan diulang setidaknya dua kali atau melihat respon hormon kortisol dengan memberikan obat kortisteroid sebesar 0,5-1 mg pada pasien. Cara penegakkan diagnosis lain adalah melihat tumor pada kelenjar pituitary melalui pemeriksaan radiologi seperti Magnetic Resonance Imaging (MRI).2
patofisiologi
Patofisiologi Cushing disease berkaitan dengan peningkatan hormon kortisol. Hormon kortisol umumnya akan meningkat pada beberapa kondisi, yaitu saat pagi hari, inflamasi sistemik (sitokin), dan stres, baik fisiologis maupun psikologis.
cara kerja steroid
teroid atau yang juga dikenal dengan kortikosteroid, dalam bentuk oral maupun topikal, merupakan obat untuk mengatasi peradangan pada tubuh. Obat ini bekerja dengan cara menyempitkan pembuluh kapiler dan menekan sistem kekebalan tubuh yang bekerja secara berlebihan.