Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
surveilens KLB, RASYIDAH NUR ZAIN SGD 1, 1908260032 - Coggle Diagram
surveilens KLB
kriteria KLB
Timbulnya suatu penyakit/kesakitan yang sebelumnya tidak ada/tidak dikenal
Peningkatan kejadian penyakit/kematian terus menerus selama 3 kurun waktu berturut-turut menurut jenis penyakitnya ( jam,hari,minggu….)
Peningkatan kejadian penyakit/kematian, 2 (dua) kali atau lebih dibandingkan dengan periode sebelumnya (jam,hari,minggu,bulan,tahun)
Jumlah penderita baru dalam satu bulan menunjukan kenaikan dua kali lipat atau lebih bila dibandingkan dengan angka rata-rata perbulan dalam tahun sebelumnya.
Angka rata-rata per bulan selama satu tahun menunjukkan kenaikkan 2 (dua) kali lipat atau lebih dibanding dengan rata-rata per bulan dari tahun sebelumnya.
Case Fatality Rate dari suatu penyakit dalam kurun waktu tertentu menunjukkan kenaikkan 50% atau lebih dibandingkan CFR dari periode sebelumnya.
Proportial Rate (PR) penderita baru dari suatu periode tertentu menunjukkan kenaikkan dua kali atau lebih dibandingkan periode yang sama dalam kurun waktu/tahun sebelumnya.
edukasi dan pencegahan malaria
Gunakan kelambu ketika tidur
Memakai pakaian serba panjang seperti celana dan lengan panjang selama beraktivitas
Hindari meletakkan pakaian basah di dalam rumah karena dapat menjadi tempat persembunyian nyamuk
Lakukan langkah 3M (Menguras penampungan air, Mengubur barang bekas, dan Mendaur ulang barang bekas)
Gunakan lotion anti nyamuk yang mengandung DEET (diethyltoluamide)
Pasang obat nyamuk dan rutin menyemprot obat nyamuk terutama di pagi dan sore hari
Rutin melakukan fogging massal di daerah dengan tingkat malaria yang tinggi minimal sebulan sekali
pengendalian vektor
Pengendalian lingkungan: membersihkan tempat hidup vektor
Pengendalian kimiawi: insektisida
Pengendalian biologis: predator
Pengendalian genetik: fertilitas/steril
kelambu nyamuk berinsektisida (ITN) dan penyemprotan insektisida (IRS).
athropoda bone disease
penularan penyakit melalui serangga
kelas myriapoda: misal binatang berkaki seribu
kelas arachinodea: misat tungau
kelas hexapoda: nyamuk
Analisis data dan sistem informasi kesehatan
SIK: seperangkat tatanan yang meliputi data, informasi, indicator, prosedur, teknologi, dan sumber daya manusia yang saling berkaitan dan dikelola secara terpadu untuk mengarahkan tindakan atau keputusan yang berguna dalam mendukung pembangunan kesehatan.
data merupakan informasi perhitungan dari pengolahan komputer berupa angka, teks, gambar, suara dalam bentuk yang cocok untuk penyimpanan dan pengolahan oleh komputer.
Transformasi Data menjadi Informasi:
Pengumpulan data
-pengolahan data
-penyajian data
-analisis dan kesimpulan
-informasi
laporan informasi kesehatan
Pelaporan adalah penyampaian data terpilah dari hasil pencatatan kepada pihak terkait sesuai dengan tujuan dan kebutuhan yang telah ditentukan.
Laporan data dasar meliputi:
a. identitas Puskesmas;
b. wilayah kerja Puskesmas;
c. sumber daya Puskesmas; dan
d. sasaran program.
Pelaporan disampaikan sesuai dengan jadwal sebagai berikut:
bulanan
tahunan
mingguan
sifat vektor
pada umumnya vektor malaria diindonesia memiliki sifat perilaku zoofilik dan sedikit antropofilik yang berbeda setiap daerah endemis , dan bersifat esofagik,eksofilik berbeda pula sebagai parameter entomologi kesehatan. Nyamuk dapat berkembang biak dengan baik apabila lingkungan sesuai kebutuhannya
definisi,klasifikasi KLB
Definisi:imbulnya atau meningkatnya kejadian kesakitan dan/atau kematian yang bermakna secara epidemiologi pada suatu daerah dalam kurun waktu tertentu, dan merupakan keadaan yang dapat menjurus pada terjadinya wabah.
KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebabnya:
a. Toxin:Enterotoxin,exotoxin
b. Infeksi:Virus ,Bakteria,Protozoa,Cacing
c. Toxin Biologis: jamur,afla toxin,plankton,racun ikan,racun tumbuh2an
d. Toxin kimia:
berdasarkan sumbernya :
sumber dari manusia
kegiatan manusia
bersumber dari binatang
4.bersumber dari serangga
5.bersumber dari udara
6 bersumber dari 7.permukaan benda
bersumber dari air
bersumber dari makanan
peran vektor dalam penyebaran dan penularan
vektor menyebabkan agen dari manusia atau hewan terinfeksi ke manusia atau hewan rentan melalui kotoran, gigitan dan cairan tubuh atau secara tidak langsung melalu mekanisme makanan manusia ke vector ibu hamil ke bayinya
vektor menyebabkan agen dari manusia atau hewan terinfeksi ke manusia atau hewan rentan melalui kotoran, gigitan dan cairan tubuh atau secara tidak langsung melalui kontaminasi pada makanan penularan atau reservoir ini dapat merupakan risiko bagi kesehatan masyarakat
perencanaan program malaria
upaya pemerintah dalam program pengendalian malaria yaitu diagnosa malaria harus terkonfirmasi mikroskop atau rapid diagnostik test. pengobatan menggunakan artemisin combinasi terapi. Pencegahan penularan malaria melalui: distribusi kelambu (long lasting insecticidal Net),penyemprotan rumah, repellent dll
RASYIDAH NUR ZAIN SGD 1, 1908260032