Pada era perkembangan perekonomian, sosialisme juga ikut mempengaruhi adanya pemikiran-pemikiran tentang ekonomi Indonesia, salah satunya adalah Moh. Hatta. Dalam beberapa tulisan pentingnya, Hatta merujuk pada sosialisme Barat, khususnya prinsip perikemanusiaan, sebagai sumber pemikiran tentang demokrasi untuk Indonesia merdeka.terbagi dalam tiga cabang besar yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi seperti halnya dalam masyarakat kapitalis.
Islamisme
Patriotisme
Saat mendengar kata "patriotisme" pasti kita berpikir hal itu ada kaitannya dengan nasionalisme. Hal itu tidak salah karena pada dasarnya patrotisme dan nasionalisme memiliki kaitan yang erat karena untuk bisa memiliki jiwa patriotisme maka seseorang harus memiliki rasa nasionalisme.
Dengan adanya paham komunisme di Indonesia maka akan banyak dampak yang ditimbulkan salah satunya rakyat khususnya Indonesia akan semakin mengerti tentang bagaimana cara mencintai bangsa Indonesia. Karena saat rakyat memiliki jiwa patriotisme akan menumbuhkan rasa menghargai dan menghormati. Seperti menghargai jasa para pahlawan yang rela mati untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Komunisme
Ada 2 dampak yang akan saya jelaskan yakni dampak neagtif dan dampak positif. Dampak negatif yakni Tidak ada keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan, Hak Asasi Manusia tidak bernilai sehingga banyak masyarakat yang tertindas, masyarakat tidak memiliki kebebasan karena semuanya diatur oleh pemerintah.
Kegiatan monopoli yang dilakukan pemerintah menyengsarakan masyarakat, berkurangnya motivasi masyarakat karena sekeras apapun usaha yang mereka lakukan posisi mereka akan tetap setara.
Pan-Islamisme adalah suatu paham politik yang bertujuan mempersatukan Islam sedunia di bawah satu negara Islam yang umumnya disebut kekhalifahan. Paham ini lahir pada saat terjadinya Perang Dunia II. Dan dicetuskan oleh Jamaluddin al-Afgani (1839-1897) dari Afganistan. Namun beberapa orang berpendapat bahwa paham ini telah ada pada diri seorang tokoh pembaru Mesir yang bernama At-Tahtawi (1801-1873).
Untuk dampaknya pasti sudah bukan menjadi rahasia umum bahwa Pan-Islamisme sebagai gerakan radikal dan progresif sangat disadari oleh imperalisme Barat, termasuk Belanda di Indonesia. Belanda merasa gerakan itu dapat membahayakan kelangsungan kaum imperalisme Barat di Indonesia. Semangat Pan-Islamisme telah membangkitkan rasa kebangsaan yang kuat dengan didasari ikatan keagamaan.