Glomerulonefritis Akut (GNAPS)
Definisi & Etiologi hematuria
Hematuria adalah keadaan didapatkannya sel darah merah didalam urin yang jumlahnya melebihi jumlah normal. Darah didalam urin adalah keadaan yang tidak normal. baik bersifat makroskopik maupun mikroskopik. Pemeriksaan yang digunakan untuk mendeteksi adanya darah dalam urin ada beberapa maca. secara garis besar ada 3 cara yaitu dengan meriksa sedimen urin yang sudah disentrifuge, secara kimiawi dengan tes carik celup dan secara addis count
Penyebab GNAPS
Pada anak GNAPS paling sering disebabkan oleh Streptococcus beta hemolyticus group A tipe nefritogenik. Tipe antigen
protein M berkaitan erat dengan tipe nefritogenik. Serotipe streptokokus beta hemolitik yang paling sering dihubungkan
dengan Glomerulonefritis Akut (GNA) yang didahului faringitis adalah tipe 12, tetapi kadang-kadang juga tipe 1, 4 ,6
dan 25. Tipe 49 paling sering dijumpai pada glomerulonefritis yang didahului infeksi kulit / pioderma, walaupun galur
53,55,56,57 dan 58 dapat berimplikasi. Protein streptokokus galur nefritogenik yang merupakan antigen antara lain
endostreptosin, antigen presorbing (PA-Ag), nephritic strain-associated protein (NSAP) yang dikenal sebagaistreptokinase
dan nephritic plasmin binding protein(NPBP).
Patofisiologi GNAPS
Patogenesis GNAPS belum diketahui dengan pasti. Faktor genetik diduga berperan dalam terjadinya penyakit dengan
ditemukannya HLA-D dan HLA- DR. Periode laten antara infeksi streptokokus dengan kelainan glomerulus menunjukkan
proses imunologis memegang peran penting dalam mekanisme penyakit. Diduga respon yang berlebihan dari sistim imun
pejamu pada stimulus antigen dengan produksi antibodi yang berlebihan menyebabkan terbentuknya kompleks Ag-Ab
yang nantinya melintas pada membran basal glomerulus. Disini terjadi aktivasi sistim komplemen yang melepas MENJADI AUTOANTIGEN
substansi yang akan menarik neutrofil. Enzim lisosom yang dilepas netrofil merupakan faktor responsif untuk merusak
glo- merulus. Hipotesis lain adalah neuraminidase yang dihasilkan oleh streptokokus akan mengubah IgG endogen
CMD
Anamnesis
Common symptoms: Hematuria,
hypertension, and edema.
Previous history: URTI et causa Streptococcal
bacteria and/or pyoderma
Descriptions: Tea-coloured or cola-coloured
urine
Other symptoms: Oliguria, lethargy, anorexia,
and malaise
Vital
Hypertension (> 120/80 mmHg)
Fisik
Urinalysis: Proteinuria (+2), dysmorphic RBCs,
WBCs, and granular casts, serum
creatinine (> 1.35 mg/dL (M) or > 1.04 mg/dL (
F)), ureum (> 24 mg/dL)
Blood tests: C3 (< 90 mg/dL), ASO (> 200 IU/
mL), BSR ( > 22 or 29 mm/hr, leukocyte (> 11,
000 WBC/microlitre)
Edema (terutama ditemukan pada palpebra,
tungkai bawah, atau anasarca), pulmonal
masalah (edema paru-paru menyebabkan kasar
suara berderak), dan asites dapat ditemukan
jika retensi cairan parah
DD
ISK
batu saluran kemih
radang ginjal
pembesaran kelenjar prostat
kelainan darah seperti hemophilia dan obatobatan seperti aspirin
Komplikasi
hipertensi krisis, ensefalopati, retinopati,
edema paru dan gagal jantung
Tanda
- Infeksi Streptokokus sebelumnya.
- Onset tiba-tiba.
- Gros hematuria
- Frekuensi buang air kecil berkurang
- Urine yang berbuih
- Pembengkakan di wajah, tangan, kaki, atau perut
Gejala
periode laten
Periode antara infeksi streptokokus dan
timbulnya gejala klinik.
1-2 minggu ISPA, 3 minggu infeksi kulit/Piodermi
Edema (76.3% kasus )
Periorbital (edema palpebra), tungkai
Retensi cairan hebat Asites dan genitalia
eksterna (edema skrotum/vulva)
Hematuria
Hematuria makroskopik (30-70% kasus) dan
hematuria mikroskopik (84-100% kasus)
Urin coklat kemerah-merahan atau seperti
teh pekat, air cucian daging atau berwarna seperti cola
Hematuria mikroskopik menghilang dalam
waktu 6 bulan. hematuria mikroskopik > 1tahun
indikasi biopsi ginjal glomerulonefritis kronik
Tatalaksana
antibiotik
Pemakaian antibiotik tidak mempengaruhi perjalanan penyakit. Namun, pasien dengan biakan positif harus diberikan
antibiotik untuk eradikasi organisme dan mencegah penyebaran ke individu lain. Diberikan antimikroba berupa injeksi
benzathine penisilin 50.000 U/kg BB IM atau eritromisin oral 40 mg/kgBB/hari selama 10 hari bila pasien alergi penisilin.
Simptomatik
Bendungan sirkulasi
Gangguan ginjal akut
Hipertensi
Edukasi dan pencegahan
- Mengonsumsi diet yang rendah garam, gula dan lemak
- menjalani pemeriksaan fungsi ginjal dan urinalisis berkala untuk pasien lupus eritematosus sistemik
- melakukan kontrol berkala fasilits kesehatan untuk memantau tekanan darah dan progresive penyakit dan menilai fungsi ginjal kadar protein pada urine
Restu Dwi Yanti 2008260246