PERDARAHAN

Penyebab perdarahan pada menstruasi

Kehamilan atopik

Keguguran

Penggunaan obat pengencer darah

Ketidakseimbangan hormonal

Adanya tumor jinak dalam rahim

Polip rahim

Adenimiosis

Menorrhagia

Endometriosis

Komponen darah

Plasma darah

Eritrosit

Air

Protein

Leukosit

Trombosit

Albumin
Globumin
Fibirinogen
Dll

Produk lainnya

Elektrolit
Nutrisi
Vitamin
Produk sisa

Monosit
Eusofil
Basofil
Neutrofil
Limfosit

Siklus menstruasi

Fase 2 : praovulasi dan ovulasi

Fase 3 : pramenstruasi

Fase 1 : menstruasi

Siklus menstruasi pada tiap wanita berbeda-beda dan biasanya terjadi antara 21–35 hari. Meski demikian, rata-rata siklus menstruasi adalah sekitar 28 hari.

Penanganan pendarahan saat menstruasi

Minum obat penambah hormon

Minum obat yang diresepkan dokter

Kuret

Minum pil kb

Minum banyak air putih

Mengonsumsi vitamin c

Minum suplemen zat besi

Diberikan cairan infus

Sintesa dan degradasi darah

Disumsum merah tulang
(Eritropoiesis)
Stem sel pluripotent
Sel burst FUE
Sel CFUE
Proeritroblast
Eritroblast
Retikulosit
Sel darah

Di dalam hati terdapat sel yang berfungsi merombak sel darah merah yang sudah tua dan rusak. Sel yang demikian dinamakan sel histiosit. Sel darah merah yang tua dan rusak di dalam hati sekitar lebih dari 10 juta sel. Dalam proses perombakannya, hemoglobin (Hb) dipecah menjadi zat besi (Fe), hemin, dan globin. Zat besi akan diambil dan di simpan dalam hati, yang selanjutnya dikembalikan ke sumsum tulang sehingga terbentuk eritrosit baru. Globin akan dibentuk menjadi Hb baru. Sementara hemin dipecah menjadi bilirubin dan biliverdin yang berwarna hijau biru. Zat warna empedu dikeluarkan ke usus 12 jari dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna kuning coklatan. Warna ini akan memberikan warna khas tersendiri pada feses dan urine yang kita keluarkan setiap harinya.