Bintil Berair
Alergi
Infeksi
virus
Autoimun
Physical causes
temperature yang ekstrim
iritasi bahan kimia
fungal
bakteri
Dermatitis kontak alergi
Staphylococcus
Herpes zooster
Reaksi Endogen
Parasit
Leishmaniasis
Dermatitis kontak iritan
Steven Johnson Syndrome (drug reactions)
Gigitan serangga
Kutu/Thick
Varicella
Gesekan atau Friction
Poison ivy
Bullous pemphigoid
candidiasis
HSV 1 dan 2
Herpes Zoster
Diagnosis
Edukasi
Komplikasi
Tata laksana
Etiologi dan Faktor Resiko
Patomekanisme
Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik
Pencegahan
Pemeriksaan Penunjang
ramsya hunt syndrome
Infeksi Sekunder VZV
Infeksi Latent VZV
Infeksi Primer VZV
Terapi suportif dan simptomatis
Antivirus oral
Kortikosteroid
Terapi topikal
Rujuk
Etiologi : Virus Varicella Zoster
infeksi sistemik
Neuralgia pasca herpetik
Jaringan nekrotik untuk pasien imunodefisiensi (HIV, keganasan, usia lanjut)
Herpes zoster ophtalmicus menyebabkan ptosis paralitik, keratitis, sklertiis, uveitis, korioretinitis, neuritis optic, dan kebutaan
Pneumonia dan Encephalitis
Faktor Resiko : Usia lanjut,Imunodefisiensi,Imunosupresan
perjalanan penyakit
penularan atau transmisi
nutrisi yang adekuat
Replikasi di sel epitel dari mukosa pernapasan bagian atas, yang diikuti oleh ruam vesikular yang tersebar luas yang khas dari varicella setelah masa inkubasi 10-21 hari
higenitas yang baik (diperbolehkan mandi)
Tahap viremia primer akan menyebar ke liver dan limpa dimana virus akan mengalami replikasi kembali
kemungkinan komplikasi
Vaksinasi
VZV mencapai kulit melalui retrograde axonal flow menyebabkan gejala zoster
Pencegahan Infeksi Sekunder
Pencegahan Komplikasi
Paralisis motorik
Kematian
gejala
reaktivasinya kapan
dormantny dmn
kena sarafnya dmn
tatalaksananya
Herpes Zoster
Etiologi dan Faktor Resiko
Diagnosis
Tatalaksana dan edukasi
Komplikasi
pencegahan
Patomekanisme