Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Museum Wayang - Coggle Diagram
Museum Wayang
Sejarah
Museum Wayang diresmikan pada tanggal 13 Agustus 1975 oleh Ali Sadikin, Gubernur KDKI Jakarta.
-
Gereja Belanda (De Nieuwe Hollandse Kerk) diganti menjadi kantor sekaligus gudang Geo Wehry en Co pada tahun 1857
Memasuki tahun 1936 tepatnya pada 14 Agustus, tempat tersebut menjadi monumen bersejarah karena pada tahun 1912 bagian depan gereja Gereja Belanda (De Nieuwe Hollandse Kerk) di bangun dengan gaya arsitektur Batavia Neo-Renaissance oleh pemerintah Hindia Belanda
Tahun 1968 museum Jakarta diserahkan pada Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta untuk diubah menjadi Museum Wayang diresmikan pada tanggal 13 Agustus 1975 oleh Ali Sadikin, Gubernur KDKI Jakarta.
Namun pada tahun 1732 dilakukannya renovasi dan namanya menjadi De Nieuwe Hollandse Kerk yang bertahan hingga tahun 1808 dan ditahun yang sama terjadi gempa bumi yang mengakibatkan bangunan tersebut runtuh
Wayang
-
-
-
-
-
BIG IDEA CONCLUSION
Pembauatn grafis museum eayang dengan grafis Neo Indonesiana frasa, ideologi atau gaya baru yang dimanifestasikan oleh kekayaan Seni dan Budaya Nusantara dari nilai lampau, dalam konteks kontemporer dan untuk preservasi identitas di masa yang akan datang
-
-
Tujuan dibuat
-
Dengan adanya museum wayang, diharapkan generasi penerus dapat terus mengenal dan menghargai warisan nenek moyang.
Foreword
“The Wayang Museum (Indonesian: Museum Wayang) is a museum dedicated to Javanese wayang puppetry. The museum is located in Kota Tua, Jakarta, Indonesia.”
Jam Operasional
Museum wayang buka setiap hari kecuali hari senin dari jam 09:00 pagi hingga jam 15:00 sore, untuk hari sabtu dan minggu tutup jam 20:00
Lokasi
Museum ini masih berada dalam kawasan wisata kota tua dan tentunya areanya sangat berdekatan dengan Jakarta History Museum, tepatnya berada di Jl. Pintu Besar Utara No.27, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11110.