Lk56 tahun, KU: sering bicara sendiri (DEMENSIA)
RASYIDAH NUR ZAIN
definisi: adalah suatu sindrom akibat
penyakit otak,biasanya bersifat kronik atau progresif serta terdapat gangguan fungsi luhur.
klasifikasi:
Demensia Vaskuler
Demensia Lewy Body (DLB):
Demensia Alzheimer
Demensia Frontotemporal
Demensia Tipe Campuran
Patofisiologi demensia
CMD
anamnesis
pemeriksaan fisik
pemeriksaan status mental
DD
amnesia disosiatif
fugue disosiatif
delirium
tatalaksana
komplikasi dan prognosis
komplikasi: delirium, infeksi saluran kemih, ulkus dekubitus, dehidrasi, pneumonia, dan penyakit jantung, kekurangan nutrisi,pneumonia, sulit beraktivitas, inkontinensia,depresi, kematian, tidak mampu mengurus diri.
prognosis :
Dementia kurang baik, karena seiring waktu, akan terjadi perburukan gejala yang ditandai dengan penurunan fungsi kognitif. Dementia mengganggu pasien dalam melakukan aktivitas sehari-hari sehingga memengaruhi kualitas hidup, ekonomi, sosial, dan fungsi pasien.
-Pada dementia tahap lanjut, umumnya pasien mengalami disabilitas secara fisik dan kognitif yang dapat terjadi akibat berbagai neurodegenerative diseases, dan paling sering ditemukan pada penyakit Alzheimer. Penurunan kognitif secara bertahap juga ditemukan pada pasien yang mengalami dementia akibat stroke
Etiologi dan Faktor risiko
etiologi
faktor risiko
edukasi dan pencegahan :
-konsumsi buah dan sayur yang kaya akan antioksidan dan vitamin B12, C, serta E,onsumsi makanan yang tinggi serat, rendah lemak, gula dan garam, lakukan aktivitas fisik seperti olahraga ringan secara teratur seperti berjalan minimal 30 menit dalam sehari, hindari rokok dan konsumsi alkohol, lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter saraf secara rutin, lakukan stimulasi otak dengan cara bermain game, membaca, bernyanyi atau bermain musik, bersosialisasi, berfikir positif, bersyukur dan mendekatkan diri pada Tuhan
. gangguan vaskular
◦Penyakit : Parkinson, HIV, Trauma Kapitis
penyakit alzheimer
usia
jenis kelamin
riwayat keluarga/ genetik
agitasi, tindakan agresif dan nonagresif
depresi, gangguan tidur dan
gejala psikosa seperti delusi dan halusinasi
mudah lupa, disorientasi
kriteria ppdgj demensia alzheimer:
Terdapatnya gejala demensia
• Onset bertahap dengan deteriorasi lambat
• Tidak adanya bukti klinis, atau temuan dari pemeriksaan fisik yang menyatakan bahwa kondisi mental itu dapat disebabkan oleh penyakit otak atau sistemik lain yang dapat menimbulkan demensia.
• Tidak adanya serangan apoplektik mendadak, atau
gejala neurologik kerusakan otak fokal seperti : hemiparesis, hilangnya daya sensorik, defek lapangan pandang mata, dan inkoordinasi yang terjadi dalam masa dini dari gangguan itu.
kriteria ppdgj demensia vaskular
Terdapat gejala demensia
Hendaya fungsi kognitif biasanya tidak merata (mungkin
terdapat hilangnya daya ingat, gangguan daya pikir, gejala neurologis fokal). Daya tilik diri (insight) dan daya nilai (judgment) secara relati tetap baik.
Suatu onset yang mendadak atau deteriorasi yang bertahap, disertai adanya gejala neurologis fokal,
meningkatkan kemungkinan diagnosis demensia vaskuler
farmako:
- alzheimer ringan-berat:Donepezil, rivastigmin, galantamine(berat), mamantin.
2.demensia vaskular: Kolinesterase Inhibitor (AChEIs), antihipertensi, aspirin, statin dan antidiabetik memiliki efek
terhadap gejala kognisi
- demensia penyakit parkinson : Rivastigmine harus digunakan dengan hati-hati pada pasien dengan
Demensia Penyakit Parkinson - Demensia frontotemporal: memaantin dan inhibitor kolinestrase tidak di rekomendasikan
non farmako
depresi
memperbaiki memori (melatih ingatan sepanjang hari sebelum tidur, menjauhi alat elektronik sebaik mungkin,lebih banyak bersabar)
diet: konsumsi lemak total dikurangi
pemeriksaan penunjang : fungsi tiroid, serologi, EEG, MRI
area otak yang berhubungan dengan fungsi kognitif / penurunan fungsi kognitif adalah substansia alba dari hemisper cerebral dan nuklei abu abu bagian dalam utama daerah striatum dan talamus
daerah yang paling bnyak terken demensia vaskular yaitu hemisper : infark kortikal multipel, infark single strategie dan penyakit pembuluh darah kecil
Pada demensia vaskular akan menghasilkan efek fokal atau difus pada otak dan menyebabkan penurunan kognitif, penyakit cerebrovaskular fokal terjadi sekunder dan terjadi oklusi vaskular emboli atau trombotik.
RASYIDAH NUR ZAIN
1908260032
SGD 1