Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dan Peristiwa-peristiwa…

- - - - Wartawan kantor berita DOMEI yaitu Syahruddin menyampaikan fotokopi teks proklamasi kepada Waidan B. Palenewen dan segera memerintahkan F. Wuz untuk menyiarkannya sebanyak 3 kali berturut-turut.
      - Untuk menghalangi penyebarluasan berita proklamasi, tentara Jepang memerintahkan untuk meralat berita proklamasi sebagai kekeliruan lalu menyegel kantor berita DOMEI pada 20 Agustus 1945.
    - - Setengah jam setelah DOMEI menyiarkan berita proklamasi, M. Yusuf Ronodipuro, Bachtiar Lubis, dan Suprapto menyiarkan proklamasi kemerdekaan melalui radio yang dimiliki pemerintah Jepang ini.
    - - Adam Malik (seorang wartawan) menyampaikan teks proklamasi kepada Asa Bafaqih, dan meneruskan kawat tentang kemerdekaan ke seluruh daerah.
      - Pers khususnya Harian "Soeara Asia" terbit di Surabaya dan menjadi koran pertama yang menyiarkan berita proklamasi, serta Harian Tjahaja edisi 20 Agustus 1945 yang disiarkan di Bandung dan yang menjadi berita utamanya ialah UUD 1945.
    - - Sarana lain yang digunakan untuk menyebarkan berita proklamasi adalah melalui lisan, pemasangan pamflet, poster, coretan-coretan yang ada di tembok/di gerbong-gerbong kereta api, melalui pengerahan massa, dan sarana-sarana lain yang terbukti efektif, sehingga berita tentang kemerdekaan diterima rakyat Indonesia meski dalam waktu yang berbeda.
      - Berita proklamasi sampai kepada rakyat dalam waktu yang berbeda dan relatif lama karena:
        
        Wilayah Indonesia sangat luas membentang dari Aceh sampai wilayah timur Indonesia
        
        Sarana komunikasi dan transportasi yang terbatas
        
        Adanya larangan pemerintah Jepang.
  - - - Sudurman memimpin perundingan dengan pihak Belanda yaitu Mr. W. V. Ch. Ploegman karena berkibarnya bendera Belanda berwarna merah, putih, biru di atas puncak hotel Yamato sehingga menyinggung para pemuda karena tindakan tersebut melecehkan dan menghina kemerdekaan RI.
      - Perundingan gagal karena pihak Belanda tidak mau menurunkan benderanya, sehingga terjadi perkelahian yang menyebabkan Ploegman dan pemuda bernama Sidik tewas.
      - Pemuda bernama Kusno Wibowo berhasil.menurunkan bendera Belanda lalu merobek bagian birunya, kemudian menaikkannya kembali.
    - - Dipicu pihak Jepang yang tidak mau menyerahkan senjatanya kepada para pemuda BKR Sebelum terjadi pertempuran, terjadilah perundingan antara pihak Indonesia yang diwakili oleh Oemar Djoyo, R. P. Soedarsono, dan Badarsono. Sedangkan pihak Jepang diwakili oleh Mayor Otsuka, Kenpentai Sasaki, dan Kapten Ito. Indonesia mendesak agar Jepang menyerahkan senjatanya secara sukarela dalam perundingan ini.
      - Perundingan ditolak oleh Jepang hingga terjadinya pertempuran hebat di Kotabaru.
    - - Pemuda Semarang mengikuti langkah yang sama dengan melakukan pelucutan senjata tentara Jepang yang dipimpin Mayor Kido yang kala itu bermarkas di Jatingaleh.
      - Tewasnya dr. Karyadi yang disebabkan oleh tembakan keji dari Jepang menimbulkan kemarahan besar, sehingga terjadilah pertempuran selama 5 hari. Pertempuran mereda setelah kedatangan Sekutu pada 20 Oktober 1945 dan pasukan Jepang dilucuti oleh tentara Sekutu.
    - - dipelopori oleh para pemuda yang merasa tidak puas atas apa yang dilakukan Gubernur Sulawesi yaitu GSSJ.
    - - Pada 8 Oktober 1945 terjadi pengambil-alihan pemerintahan, yaitu ketika dr. A.K. Gani (residen Sumatera Selatan) memimpin upacara pengibaran bendera Merah Putih dan mengumumkan di seluruh Palembang hanya ada satu pemerintahan yaitu Republik Indonesia.
      - Pengambilalihan kekuasaan dan bentrokan juga terjadi di daerah-daerah lain, seperti di Sumbawa yaitu di daerah Gempe sekitar 200 pemuda merebut senjata dari tentara Jepang. Di Bali, para pemuda membentuk organisasi PRI (Pemuda Republik Indonesia) dan AMI (Angkatan Muda Indonesia) yang pada tanggal 13 Oktober melakukan gerakan merebut kekuasaan dari Jepang, walaupun mengalami kegagalan.
    - - Dipicu oleh Jepang yang melarang pemuda-pemuda Aceh membentuk perkumpulan. Pada 6 Oktober 1945 para pemuda Aceh membentuk Angkatan Pemuda Aceh (API), Namun militer Jepang meminta mereka membubarkan perkumpulan tersebut, dengan alasan walaupun Jepang kalah tetapi mereka tetap yang bertanggungjawab menjaga keamanan Aceh.
        
        Para pemuda menolak himbauan Jepang, sehingga terjadi pertempuran di berbagai daerah, pemuda melakukan pengambilalihan kantor-kantor pemerintah dan mengibarkan bendera Merah Putih. Bentrokan terjadi di daerah Langsa, Lho Nga, dan Ulee Lheue.
  - - - berhasil mempertemukan rakyat dengan pemerintah RI yang diwakili oleh presiden
      - perwujudan kewibawaan pemerintah terhadap rakyatnya, terbukti rakyat yang hadir mematuhi apa yang disampaikan oleh pemerintah melalui presiden
      - berhasil menggugah dukungan besar dari rakyat terhadap pemerintah Republik Indonesia, walaupun mereka harus berhadapan dengan tentara Jepang yang lengkap dengan senjatanya di pinggir lapangan.