Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
AL-QUR’AN DAN METODE MEMAHAMINYA - Coggle Diagram
AL-QUR’AN DAN METODE
MEMAHAMINYA
Al-Qur’an dan ayat-ayat muhkamat dan
mutasyabihat
1. Al-Qur’an
harfiah
, Al-Qur’an berarti bacaan yang sempurna
kosakata = 77.439
kata
323.015
istilah
,
Al-Qur’an adalah firman Allah yang bersifat mukjizat yang diturunkan kepada nabi dan rasul terakhir melalui perantara malaikat Jibril, ditulis dalam berbagai mushaf, disampaikan kepada kita secara mutawatir, bernilai ibadah bagi pembacanya dan diawali dengan surat alFatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas
(al-Shabuni, 2003: 8)
fungsinya
sebagai hudan li al-muttaqin (petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa), Al-Qur’an memuat panduan dan ketentuan yang berimplikasi
bagi tercapainya kebaikan dan kemaslahatan umat manusia
Sebab Ayat Mutasyabihat & Muhkamat:
Panduan dan ketentuan yang disampaikan di dalam Al-Qur’an ada yang berupa pernyataan samar dan multitafsir adapula yang jelas dan monotafsir.
Pemahaman mendalam berdasarkan piranti keilmuan ulumul qur’an yang memadai untuk membedakan keduanya dan menemukan gagasan dan ketentuannya secara tepat.
Ayat Muhkamat dan
Ayat Mutasyabihat
yaitu Pesan dan aturan
yang disampaikan di dalam Alquran ada yang berupapernyataan tegas dan adapula yang bersifat
samar yang membutuhkan pemikiran mendalam.
2. Karakteristik Ayat-ayat Al-Quran
AYAT-AYAT MUHKAMAT
Yaitu ayat-ayat yang mengandung makna
yang kokoh, jelas dan fasih.
AYAT-AYAT MUTASYABIHAT
Yaitu ayat-ayat yang maknanya tidak atau
belum jelas dan untuk memastikannya tidak
ditemukan dalil yang kuat.
Konsep tafsir, takwil dan terjemah
TAFSIR
Kata Tafsir diambil dari kata
fassara-yufassiru-tafsir
yang berarti menjelaskan. Pengertian tafsir menurut bahasa juga bermakna
al-idhah
(menjelaskan),
albayan
(menerangkan) dan
al-kasyf
(menyingkapkan).
ALI AL-SHABUNI bahwa tafsir adalah ilmu yang membahas tentang Alquran dari segi
pengertiannya terhadap maksud Allah sesuai dengan kemampuan manusia.
AL-KILABI
. Bahwa tafsir adalah menjelaskan Al-quran, menerangkan maknanya dan
menjelaskan apa yang dikehendaki dengan nashnya atau dengan isyaratnya atau tujuannya.
SYEKH AL-JAZAIRI, tafsir pada hakikatnya adalah menjelaskan lafaz yang sukar dipahami oleh pendengar dengan mengemukakan lafaz sinonimnya atau makna yang mendekatinya, atau dengan jalan mengemukakan salah satu
dilalah
lafaz tersebut.
TAKWIL
secara harfiah
Menurut bahasa berasal dari kata
awwala-yuauwiluta’wil
yang memiliki makna
al-ruju’ atau al-’aud
yang berarti kembali.
Secara Istilah
Al-Jurjani. Takwil adalah Mengalihkan lafaz dari maknanya yang tampak kepada makna tersembunyi yang dikandung olehnya selama makna yang dimaksud tersebut dipandang sesuai dengan Al-quran dan al-sunnah
(AlJurjani, 2004: 46).
Takwil berbeda dengan tafsir sekalipun keduanya menjelaskan maksud dari sebuah pernyataan dalam Al-quran. Tafsir pada praktiknya menjelaskan makna zahir sementara takwil mengungkap makna batin.
contoh TAKWIL
surah alFil (QS. 105:3)
“Dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong bondong.”Muhammad ‘Abduh dalam tafsir Juz Amma-nya memahami kata “راۡط”
di atas yang berarti burung yang terambil dari kata
thara–yathiru
(terbang) dengan sejenis virus atau bakteri yang beterbangan. Hal ini sah karena tidak keluar dari makna dasar kata tersebut.
Takwil yang diakui adalah yang bertolak dari pemahaman teks, pemahaman konteks historis, dan pemahaman realitas kekinian
Terjemah
Secara Bahasa
Bahasa Arab sendiri menyerap kata tersebut dari bahasa Armenia yaitu turjuman
(Didawi, 1992: 37).
Kata turjuman sebentuk dengan kata tarjaman dan tarjuman yang berarti mengalihkan tuturan dari satu bahasa ke bahasa lain (Manzhur: 66).
Terjemah menurut bahasa juga berarti salinan dari satu bahasa ke bahasa lain, atau mengganti, menyalin, memindahkan kalimat dari suatu bahasa ke bahasa lain. Selain itu, berarti pula memindahkan lafal dari suatu bahasa ke dalam bahasa lain.
Secara Istilah
AL-SHABUNI mendefinisikan terjemah Alquran adalah memindahkan bahasa Alquran ke bahasa lain yang bukan bahasa Arab kemudian mencetak terjemah ini ke beberapa naskah agar dapat dibaca orang yang tidak mengerti bahasa Arab, sehingga dapat memahami pesan dasar dari kitab Allah SWT.
TERJEMAH HARFIYYAH
yaitu mengalihkan lafaz-lafaz dari satu bahasa ke dalam lafaz-lafaz yang serupa dari bahasa lain sedemikian rupa sehingga susunan dan tertib bahasa kedua sesuai dengan susunan dan tertib bahasa pertama.
TERJEMAH TAFSIRIYAH ATAU TERJEMAH MA’NAWIYYAH
yaitu menjelaskan makna pembicaraan dengan bahasa lain tanpa terikat dengan
tertib kata-kata bahasa asal atau memperhatikan susunan kalimatnya.
contoh
“Dan janganlah engkau jadikan tanganmu terbelenggu pada lehermu dan jangan (pula) engkau terlalu mengulurkannya (sangat pemurah) nanti kamu menjadi tercela dan menyesal.”
Di atas adalah terjemah harfiyyah yang mempertahankan susunan dan struktur bahasa Arab ke dalam bahasa Indonesia. Sedang jika diterjemahkan secara tafsiriyyah ayat tersebut berarti: “janganlah engkau bersikap kikir dan boros dalam menggunakan harta.”