Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA - Coggle Diagram
TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
E. Teknik Pengumpulan Data Kompleks
Survei
Jenis Survei
Evaluasi: mencari jawaban tentang pencapaian tujuan yang digariskan sebelumnya
Eksplanasi: penjelasan, menjelaskan hubungan kausal
Deskriptif: pengembangan konsep, menghimpun data bukan menguji hipotesis
Prediksi: meramalkan keadaan tertentu, contoh elektabilitas sebelum pemilu
Eksploratif: bersifat terbuka, mencari tahu karena pengetahuan yang sudah dimiliki masih sangat terbatas
Pengembangan sosial: berdasarkan survei yang dilakukan secara berkala, misalsurveiBPS
Benchmarking
3 tipe benchmarking
Benchmarking Kinerja.
Benchmarking Proses.
Benchmarking Strategis.
4 Pendekatan benchmarking
Benchmarking fungsional
dapat dilakukan dalam suatu industri yang memiliki
produk yang sama tetapi bukan merupakan pesaing langsung
Benchmarking pesaing
pembandingan dengan best practices area eksternal organisasi/ perusahaan dalam pasar yang sama yang memiliki kemiripan karakteristik.
Benchmarking Umum
perbandingan proses bisnis yang berlaku pada berbagai fungsi dan di dalam pasar yang benar-benar berbeda.
Benchmarking internal
pembandingan dengan best practices area internal organisasi/perusahaan
Langkah Benchmarking
Dokumentasikan Pembandingan
Pemerolehan Data dan Informasi
Pekerjaan Permulaan
Assessment
Pelaporan
Validasi Hasil Benchmarking
Identifikasi pembanding yang tepat
Diskusi dan Informasi ke Auditee
Persiapan
Pemahaman awal
Kuesioner
Jenis Angket
Angket tertutup : responden tinggal memberikan tanda centang(√) pada kolom atau tempat yang sesuai
Angket Campuran:gabungan antara angket terbuka dengan angket tertutup
Angket Terbuka : responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya
Focus Group Discussion (FGD)
proses pengumpulan data dan informasi yang sistematis mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok
Teknik melakukan :
Memilih tempat dan mengatur waktu
Menyiapkan logistik
Menentukan jumlah peserta
Rekruitmen peserta
Membentuk tim
Penggunaan Pendapat Ahli
G. Teknik Analisis Data yang Kompleks
Simulasi dan Modeling
proses perancangan model matematis atau logis dari sistem nyata,melakukan eksperimen terhadap model dengan menggunakan komputer untuk menggambarkan,menjelaskan dan memprediksi perilaku sistem.
Diperlukan karena:
a. Untuk meniru sebuah situasi dalam dunia nyata secara matematis
c. Untuk menarik kesimpulan dan mengambil keputusan tindakan berdasarkan atas hasil simulasi
b. untuk mempelajari sifat dan karakteristik operasi tersebut
Analisis Arus Kerja dan Arus Komunikasi
teknik ini sangat berguna untuk mengidentifikasi permasalahan dan menetukan area kunci terutama untuk kegiatan yang melibatkan beberapa instansi dengan alur kerja yang rumit
Analisis Manfaat dan Biaya
analisis yang digunakan untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan suatu proyek
bisa untuk menilai aktivitas investasi yang dilakukan pemerintah
Digunakan untuk pemeriksaan kinerja atau dalam kasus tertentu ke PDTT
Big Data Analytics
kumpulan data yang sangat besar atau sangat kompleks, yang tidak mampu diolah oleh software pengelola data yang umum digunakan untuk mengambil, menyimpan, mengelola, dan memroses data dalam jangka waktu tertentu yang dapat ditoleransi
Model Logika Program
merupakan sebuah kerangka yang logis tentang suatu program atau kegiatan yang meliputi:
proses yang dilaksanakan
output yang dihasilkan
input-input yang digunakan
outcome dan impact yang dihasikan dari suatu program
latarbelakang suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan
F. Prosedur Analitis Data
Prosedur Analitis Sebagai Prosedur Substantif
Jika prosedur analitis digunakan sebagai prosedur substantif, pemeriksa harus mempertimbangkan beberapa faktor:
Tujuan prosedur analitis dan tingkat reliabilitas hasil prosedur tersebut
Karakteristik entitas dan tingkat disagregasi informasi
Ketersediaan informasi,
Reliabilitas informasi yang tersedia
Relevansi informasi yang tersedia
Sumber informasi yang tersedia
Komparabilitas informasi yang tersedia.
Pengetahuan yang diperoleh dari penugasan pemeriksaan sebelumnya dan penilaian pemeriksa terhadap keefektifan struktur pengendalian internal auditee
Prosedur Analitis Sebagai Reviu Keseluruhan Pada Tahap Akhir Pemeriksaan
ika pemeriksa akan membuat simpulan tentang konsistensi laporan keuangan berdasarkan pengetahuan pemeriksa terhadap bisnis auditee.
Ketergantungan pemeriksa pada hasil prosedur analitis tergantung pada beberapa faktor :
Prosedur pemeriksaan lain yang digunakan untuk suatu tujuan pemeriksaan yang sama
Penetapan tingkat risiko pengendalian dan risiko bawaan
Materialitas item-item yang terlibat
Teknik melakukan Prosedur Analitis
Teknik Analisis Rasio dan Trend
kegiatan untuk menganalisis data keuangan dan/atau non keuangan dalam periode tertentu untuk mengetahui perubahan signifikan dalam realisasi anggaran dan posisi keuangan.
Analisis rasio
pernyataan mengenai hubungan antara item informasi keuangan yang relevan dengan cara membandingkan akun-akun tertentu untuk menjawab pertanyaan tertentu
Analisis tren
dilakukan untuk melihat perkembangan data tertentu pada rentang waktu tertentu.
akan dievaluasi oleh pemeriksa dengan menggunakan pengetahuan mengenai bisnis entitas
Analisis Data
dilakukan dengan menguji ketepatan penjumlahan antar akun dan kecukupan pengungkapannya
bertujuan untuk mengetahui kesesuaian dan menilai kebenaran angka-angka dalam laporan keuangan
menguji hubungan antar akun-akun dalam Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan Operasional (LO), Necara dan Laporan Arus Kas (LAK) serta unsur laporan keuangan lainnya, baik vertikal maupun horizontal
Analisis Vertikal
dilakukan dengan melihat hubungan akun dalam satu jenis laporan keuangan saja yaitu analisis antar akun Neraca saja atau antar akun LRA saja.
Tujuannya yaitu untuk menentukan keseimbangan dan kebenaran saldo tiap akun dalam LRA dan dalam Neraca
Analisis Horizontal
dilakukan dengan melihat hubungan antar akun-akun yang terdapat dalam unsur-unsur laporan keuangan baik antara LRA dengan Neraca, LO,
maupun LAK serta sebaliknya.
Tujuan dari analisis horizontal ini adalah untuk menilai apakah terdapat hubungan logis serta kebutuhan akan penjelasan dan pengungkapan dalam CALK apabila terdapat hubungan yang tidak logis antara akun-akun dalam unsur laporan keuangan tersebut.
Prosedur lanjutan atas Item-Item Tidak Biasa
Jika hasil prosedur analitis menunjukkan adanya fluktuasi yang tidak biasa dan tidak konsisten dengan informasi yang relevan; atau berbeda dengan jumlah yang diprediksikan
maka pemeriksa seharusnya memeriksa dan mendapatkan penjelasan yang cukup dari bukti-bukti pemeriksaan yang tepat
a. Memilih bukti-bukti pemeriksaan yang tepat
jika dilakukan pada tahap perencanaan maka bukti yang dikumpulkan akan dapat membantu
mengembangkan hasil pengujian untuk menilai apakah kinerja entitas yang diperiksa telah sesuai dengan kriteria atau tidak
mengidentifikasikan kemungkinan-kemungkinan untuk memperbaiki kinerja entitas tersebut
mengidentifikasikan hubungan-hubungan yang tidak biasa dan fluktuasi yang tidak diharapkan
membantu pemeriksa dalam memberikan rekomendasi dan memberi simpulan hasil pemeriksaan
meningkatkan pemahaman pemeriksa atas usaha klien
b. Menyusun perencanaan pemeriksaan atas item-item yang tidak biasa
Termasuk dalam proses perencanaan
pemeriksaan adalah menentukan luas pengujian yang akan dilakukan
Gambaran Umum Prosedur Analitis
a. Definisi
terdiri dari evaluasi terhadap informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk akal antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau
antara data keuangan dengan data non keuangan.
b. Tahap penggunaan prosedur analitis
Tahap Perencanaan
membantu dalam perencanaan sifat, saat, dan lingkup prosedur audit yang akan digunakan untuk memperoleh bukti saldo akun atau golongan transaksi tertentu.
Tahap Pelaksanaan
melakukan analisis data pendukung laporan keuangan baik data keuangan maupun data non keuangan
hasil prosedur analitis di tahapan ini bisa digunakan untuk menilai kecukupan pengungkapan atas setiap perubahan pada akun laporan keuangan yang diperiksa.
Tahap Pelaporan
dilakukan sebagai reviu menyeluruh informasi keuangan
Prosedur Analitis Dalam Konsep “Going Concern”
pemeriksa bertanggung jawab untuk mengevaluasi apakah terdapat sanksi besar atas kemampuan entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam periode waktu yang pantas yaitu tidak lebih satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diperiksa
Model Altman
Z = 0.717 Z1 + Z2 + 3.3 Z3 + 0.6 Z4 + 0.999 Z5
jika nilai Z < dari 1.23 maka bisa disimpulkan bahwa terdapat indikasi entitas mengalami kesulitan keuangan sehingga berpotensi untuk bangkrut
Jika nilai Z > 2.9 maka kondisi keuangan entitas sehat
Jika nilai Z berkisar
antara 1.23-2.9 maka kondisi kesehatan keuangan perusahaan berada di grey area
pemeriksa harus menggunakan expert judgement untuk menyimpulkan kelangsungan hidup entitas pada 1 tahun mendatang
Model Ohlson
model alternatif yang dapat digunakan untuk memprediksi probabilitas perusahaan mengalami kesulitan keuangan.
akan muncul prosentase ketepatan prediksi dan faktor-faktor yang secara signifikan mempengaruhi probabilitas perusahaan mengalami kesulitan keuangan
Karakteristik dan Tujuan Prosedur Analitis
Tujuan:
Pada tahap pengujian, prosedur analitis adalah sebagai pengujian pengendalian dan substantif untuk memperoleh bukti sesuai tujuan dan
kriteria pemeriksaan
Pada tahap akhir pemeriksaan, prosedur analitis adalah sebagai salah satu alat untuk melakukan reviu atas laporan pemeriksaan.
Pada tahap perencanaan pemeriksaan, prosedur analitis digunakan untuk membantu pemeriksa dalam merencanakan sifat, saat dan luas prosedur pemeriksaan lainnya
H. Prinsip Pengadaan Barang dan Jasa
Prinsip
(pasal 6 Perpres 16 tahun 2018 beserta perubahannya, yaitu:)
Akuntabel
Harus sesuai ketentuan yang berlaku dan dapat dipertanggungjawabkan
Adil
Memberikan perlakuan yang sama pada semua calon penyedia
Transparan
Ketentuan dan informasi dengan jelas
Bersaing
Persaingan sehat sebagai penawaran kompetitif
Efektif
Hasil PBJ memberikan manfaat yang maksimal
Terbuka
Dapat diikuti semua pihak yang memenuhi syarat
Efisien
Dana dan daya minimal dengan hasil optimal
I. Prinsip-Prinsip Forensik Digital
Semua aktivitas harus didokumentasikan
Seharusnya ada catatan teknis dan praktis terhadap langkah-langkah yang diterapkan terhadap media penyimpanan barang bukti selama pemeriksaan dan analisis berlangsung
Mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku
Seseorang yang bertanggung jawab terhadap investigasi kasus maupun pemeriksaan dan analisis barang bukti elektronik harus dapat memastikan bahwa proses yang berlangsung sesuai dengan hukum yang berlaku dan prinsip-prinsip dasar
Meminimalkan penanganan secara langsung barang bukti elektronik dan/atau digital
Sebuah lembaga penegak hukum dan/atau petugasnya dilarang mengubah data digital yang tersimpan dalam suatu media penyimpanan elektronik yang selanjutnya akan dibawa dan dipertanggungjawabkan di pengadilan
Tim forensik digital harus menjaga nama baiknya
jelas kompetensinya dan dapat menjelaskan relevansi dan implikasi dari tindakan-tindakan yang ia lakukan selama pemeriksaan dan analisis barang bukti tersebut
J. Alat Bukti Hukum
Menurut Soenarto (2001) bukti menurut hukum diatur pada ayat (1) pasal 184 KUHAP :
Surat
4 (empat) jenis surat
Berita acara dan surat lain dalam bentuk surat resmi yang dibuat olehpejabat umum yang berwenang atau yang dibuat dihadapannya yang memuat keterangan tentang kejadian
Surat yang dibuat menurut ketentuan peraturan Perundang-undangan atau surat yang dibuat oleh pejabat mengenai ha! yang termasuk dalam tata laksana yang menjadi tanggungjawabnya dan yang diperuntukkan bagi pembuktian sesuatu hal atau sesuatu keadaan.
Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi daripadanya
Surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungannya dengan isi dari alat pembuktian yang lain
Keterangan terdakwa
apa yang terdakwa nyatakan di sidang tentang
perbuatan yang ia lakukan, atau ia ketahui sendiri atau alami sendiri
Keterangan terdakwa yang diberikan, diluar sidang dapat digunakan untuk membantu menemukan bukti di sidang pengadilan asalkan keterangan itu didukung oleh suatu alat bukti yang sah sepanjang mengenai hal yang didakwakan kepadanya
Keterangan terdakwa ,hanya dapat digunakan terhadap dirinya sendiri.
Keterangan terdakwa saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa ia bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya melainkan harus disertai dengan alat bukti yang lain.
Keterangan ahli
bentuk-bentuk keterangan ahli
Laporan dengan mengingat sumpah jabatan (penjelasan pasal 186 KUHAP)
Keterangan langsung secara lisan di sidang pengadilan yang dituangkan dalam berita acara pemeriksaan (pasal 186 dan pejelasannya).
Petunjuk
perbuatan, kejadian atau keadaan yang karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya
dapat diperoleh dari
surat
keterangan terdakwa
keterangan saksi
Keterangan saksi
yang perlu diperhatikan oleh auditor secara seksama dalam pasal 185 KUHAP
Ayat (2) pasal 185 KUHAP menyatakan bah.wa keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan terdakwa bersalah terhadap perbuatan yang didakwakan terhadapnya.
Pada ayat (1) dinyatakan hahwa keterangan saksi yang dapat dijadikan sebagai alai bukti adalah apa yang o!eh saksi dinyatakan di sidang pengadilan.