Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data, Nofi Dwi Setiyowati Angkatan I …
Teknik Pengumpulan dan Analisis Data
Gambaran Umum
Hubungan Teknik Pengumpulan dan Analisis Data dengan Tujuan Pemeriksaan dan Bukti Pemeriksaan
Penentuan teknik pengumpulan dan analisis data
Menentukan
data/informasi
yang ingin diperoleh
Menentukan
bukti
yang ingin diperoleh dan diolah (berdasarkan hasil pemahaman entitas)
Tujuan
pemeriksaan yang ingin dicapai
Memilih
teknik
pengumpulan dan
analisa
data yang tepat
Pemeriksa mempertimbangkan kecukupan bukti yang mempertimbangkan materialitas nilai, risiko pengendalian, dan fungsi bukti
Jenis Teknik Pengumpulan Data
metode yang dilakukan untuk mengumpulkan data/informasi
Reviu dokumen, reviu database, reviu pemeriksaan sebelumnya, kalkulasi, rekalkulasi, rekonsiliasi, reperformance, footing dan cross footing, tracing dan vouching, inspeksi/pengujian fisik, observasi, konfirmasi, permintaan keterangan (wawancara)
Teknik Analisis Data
adalah bagaimana seorang pemeriksa mengolah data yang telah terkumpul menjadi suatu bukti
Jenis: Perbandingan sederhana, analisis tren, analisis rasio, prosedur analitis, model logika program, analisis manfaat dan biaya, simulasi dan modelling, analisis arus kerja dana arus komunikasi
Bukti Pemeriksaan
adalah informasi yang digunakan pemeriksa untuk menentukan apakah informasi yang diaudit telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
Jenis bukti pemeriksaan
Bukti Konfirmasi
perolehan tanggapan langsung tertulis dari pihak ketiga yang memberikan verifikasi atas informasi yang diminta pemeriksa
Bukti Dokumen
Dokumen internal
Dokumen eksternal
Bukti Matematik
Kalkulasi, rekalkulasi, dan rekonsiliasi
Bukti Analitik
Pengujian substantif atas LK dengan melakukan studi dan perbandingan atas hubungan di antara data
Bukti Keterangan
pemerolehan informasi baik secara tertulis maupun lisan sebagai tanggapan atas pertanyaan pemeriksa
Bukti Fisik
setiap hal yang dapat dihitung, diamati, maupun di inspeksi. Mencakup pemeriksaan fisik, observasi, reperformance
Karakteristik Bukti Pemeriksaan
Cukup
(dapat meyakinkan seseorang bahwa temuan valid)
Faktor pertimbangan cukup tidaknya bukti : materialitas, risiko, efisiensi, dan besaran serta karakteristik populasi
Tepat
(ukuran kualitas bukti pemeriksaan yaitu relevan, valid, dan andal dalam mendukung hasil pemeriksaan
Bukti Pemeriksaan
Parameter Keandalan
Pengetahuan langsung pemeriksa
Kualifikasi pembuat bukti
Keefektifan SPI Auditee
Obyektivitas bukti
Independensi pembuat bukti
Batas Waktu
Urutan tingkat keandalan bukti (dari yang paling andal) : Bukti fisik-bukti konfirmasi-bukti matematik-bukti analitik-dokumen internal dengan SPI kuat- dokumen internal dengan SPI lemah-bukti keterangan
Fungsi bukti pemeriksaan
Fungsi primer: sebuah bukti adalah satu-satunya bukti utama
Fungsi pelengkap: bukti audit yang ada merupakan bukti yang melengkapi bukti primer
Fungsi kriterium: bukti menjadi penguji kebenaran informasi yang termaktub pada bukti sebelumnya
Arti Penting Bukti Pemeriksaan
Dikumpulkan dan dipakai untuk menyajikan dasar yang aktual untuk mengembangkan pengamatan dan pengambilan simpulan yang sesuai dengan tujuan pemeriksaan
Dasar penarikan simpulan pemeriksaan (sisi substantif)
Dasar bagi pemeriksa untuk menunjukkan bahwa suatu langkah pemeriksaan telah dilakukan (sisi administratif)
Langkah-langkah Memperoleh Bukti
Menyusun pertanyaan dan kriteria pemeriksaan
Menentukan data untuk menjawab pertanyaan yang telah disusun
Mengklarifikasi tujuan pemeriksaan
Mengidentifikasi sumber/jenis data
Pengumpulan data
Analisis data
Bukti Digital
Perubahan pada Hash Value
setiap perubahan data walaupun satu bit saja akan menghasilkan nilai hash yang berbeda
Penerimaan bukti elektronik dan bukti digital
Harus didokumentasikan dan ditandatangani kedua belah pihak, jika memungkinkan disahkan atasan pihak yang memberikan bukti
Pemeriksa dapat meminjam bukti untuk dibuat salinannya melalui akuisisi
auditee dapat memberikan bukti elektronik berupa flashdisk atau CD/DVD
Penghitungan Hash Value
Menggunakan aplikasi digital forensik seperti HashCalc, HashMyFiles, dan FTK Imager
Karakteristik data digital
Volatile (mudah hilang/rusak)
Transmittable (mudah berpindah)
Analisis sederhana bukti digital
Keaslian
Analisis hash value
Analisis keaslian foto
Pemeriksaan secara visual
Pemeriksaan atas kelogisan data dalam foto
Timestamps
Identifikasi user
Atas nama file
Kesesuaian GPS dan waktu
Bukti digital: informasi yang disimpan dan ditransmisikan dalam format biner (1 dan 0)
Bukti elektronik: bukti fisik yang dapat dilihan secara visual yang merupakan tempat disimpannya bukti digital
Pengertian Hash Value
rangkaian angka dan huruf yang diberikan kepada data digital melalui penghitungan suatu algoritma hash
Nilai hash antara suatu data sangat berbeda satu dengan lainnya sehingga dapat digunakan sebagai identitas atau sidik jari digital bagi suatu data
Prosedur dalam menggunakan bukti digital dalam Pemeriksaan BPK
melakukan analisis atas salinan bukti digital yang diterima
melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait
menerima dan/atau mengakusisi bukti digital
mengambil kesimpulan atas informasi hal pokok yang diperiksa
Bukti didapat secara sah, seizin pemilik, dibuktikan dengan BAST bukti digital/elektronik, dan terjaga keasliannya
Tahapan digital foreksik atas bukti elektronik
Authentication
Analysis
Aquisition
Reporting
Identification
Berita acara terkait bukti digital dan bukti elektronik
BAST menyertakan nilai hash dari bukti
BAST sebagai bukti bahwa:
Bukti didapat secara legal
bukti digital memiliki sidik jari digital
Prinsip forensic digital
Setiap lembaga penegak hukum, personel yang bertugas untuk lembaga- lembaga tersebut, atau perwakilannya
tidak boleh mengubah data
yang nantinya akan digunakan dalam pengadilan
Dalam kondisi seseorang memutuskan bahwa diperlukan akses ke data yang asli, orang tersebut harus memiliki kompetensi untuk mengaksesnya dan dapat memberikan bukti yang menjelaskan keterkaitan dan dampak dari tindakan tersebut
Jejak audit atau rekaman atas seluruh proses yang digunakan pada bukti digital harus disusun dan disimpan. Pihak ketiga yang independen harus dapat memeriksa proses tersebut
Penanggung Jawab investigasi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk menjamin bahwa hukum dan prinsip-prinsip ini dipatuhi.
Kelebihan bukti digital
Keasliannya lebih dapat dibuktikan dengan hash value
Kaya informasi dengan adanya metadata
Bukti digital yang telah terhapus dapat dipulihkan
Teknik Pengumpulan Data Sederhana
Rekalkulasi
Agar pemeriksa memperoleh keyakinan atas nilai yang disajikan pada LK, nilai kinerja sesungguhnya (kinerja), meyakini kebenaran jumlah HPS maupun kuantitas barang yan diterima (kepatuhan pengadaan barang dan jasa)
Pemeriksa harus memahami rumusan perhitungan
Rekonsiliasi
Membandingkan dua set data dan memastikan kecocokannya
Pada entitas pemerintah umunya digunakan untuk pengujian akun kas, piutang, utang, persediaan, dan penyertaan modal
Kalkulasi
Digunakan pada pemeriksaan substantif
Pada umumnya sebagai kelanjutan dari teknik pemeriksaan fisik
Reperformance
Salah satu metode pelaksanaan uji pengendalian
Jika BKU tidak tertib: melakukan prosedur alternatif atau melakukan data testing
Wawancara jarak jauh
Menggunakan fitur video call, menghindari hanya fitur voice agar dapat menangkap gerakan nonverbal subjek yang diwawancara
Persiapan:
Menentukan media wawancara dan melakukan uji coba
Menyusun jadwal dan undangan
3.Menyusun pertanyaan dan poin diskusi
Menyusun tim pewawancara
5.Mempersiapkan back up rekaman
Mem-profile subjek yang diwawancara
Menyusun strategi
Footing dan cross footing
Footing: menguji kebenaran penjumlahan subtotal dan total dari atas ke bawah (vertikal)
Cross footing: menguji kebenaran penjumlahan subtotal dan total dari kiri ke kanan (horizontal)
Wawancara/ permintaan keterangan
teknik mendapatkan bukti berupa jawaban baik lisan maupun tertulis dari auditee
Hasil wawancara harus dikombinasikan dengan hasil pengumpulan data/bukti lain
Waktu wawancara sebaiknya antara waktu pagi atau antara siang sampai sore
Jangka waktu untuk pimpinan tertinggi maksimal 1,5 jam atau 1 jam jika memungkinkan
Tracing dan vouching
Vouching: pemeriksaan dokumen yang mendukung pencatatan transaksi dan/atau jumlah untuk memastikan kebenaran, keteraturan dan otorisasi yang benar atas transaksi
Membatasi vouching untuk keadaan yang lebih lemah
Tracing: teknik audit yang mengacu pada transaksi berikut dari laporannya ke dokumen sumber untuk memvalidasi asersi kelengkapan pada LK
Reviu LHP sebelumnya
Pemeriksaan BPK sebelumnya, APIP, maupun KAP
Pemeriksa perlu melihat signifikansi permasalahan yang diungkap dan status tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan
Inspeksi/pemeriksaan fisik
Untuk memverifikasi asersi keberadaan dan kelengkapan aset
Inspeksi dilakukan secara mendadak atau dalam waktu sedekat mungkin dengan waktu pemberitahuan kepada auditee
Reviu database entitas
Jenis data yang direviu berupa data elektronik
Dapat menentukan strategi pemeriksaan dengan lebih efisien
Pertimbangan pemilihan sampel yang tepat:
Apakah file mewakili populasi
Berapa biaya yang diperlukan untuk mengakses file?
Observasi/pengamatan
Mengamati secara lansung terhadap objek yang diperiksa tanpa kontak fisik
Lingkup observasi biasanya satu siklus transaksi secara utuh
Reviu dokumen
Arsip yang penting untuk direviu:
Perencanaan strategis dan operasional
Pengendalian internal
Notulen rapat pimpinan
Sengketa dan tuntutan
Reviu pemeriksaan
Pemeriksa memutuskan:
Pengujian secara acak, atau
Pengujian berdasarkan pilihan
Konfirmasi
Proses pemerolehan dan penilaian suatu komunikasi langsung dari pihak ketiga sebagai jawaban atas suatu permintaan informasi tentang unsur tertentu yang berdampak terhadap asersi LK
mencocokkan data internal entitas dengan data eksternal pihak ketiga dilakukan baik secara tertulis maupun lisan dengan pihak ketiga terkait permasalahan di entitas
Teknik Pengumpulan Data Kompleks
Bencmarking
salah satu sistem pengukuran kinerja yang disusun melalui proses perbandingan terhadap praktik terbaik sehingga menghasilkan kunci untuk memandu dan menguji hasil dari proses perbaikan, dan sekaligus dapat mengindikasikan bagaimana suatu proses harus di perbaiki
Tipe bencmarking
Benchmarking strategis
Benchmarking kinerja
Benchmarking proses
Cara melakukan benchmarking
Benchmarking pesaing
Benchmarking fungsional
Benchmarking internal
Benchmarking umum
Langkah utama
pengukuran kinerja dari variabel-variabel kinerja terbaik pada kelompoknya relatif terhadap kinerja kritikal
penentuan bagaimana tingkat-tingkat kinerja dicapai
penggunaan informasi untuk pengembangan dan implementasi dari rencana
peningkatan
Survei
proses bertanya kepada seseorang untuk mengumpulkan data yang selanjutnya dilakukan analisis pada beberapa aspek dari suatu kelompok atau area
Jenis survei
Eksploratif
Deskriptif
Evaluasi
Eksplanasi
Prediksi
Pengembangan sosial
Teknik
Menyesuaikan dengan tujuan
Menyesuaikan pertanyaan dengan wawancara yang mengarah pada tujuan yang ingin dicapai
Waktu
Dapat dilakukan pada pemeriksaan keuangan, PDTT, lebih sering pada pemeriksaan kinerja
Kuisioner
adalah daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti di mana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah penelitian
Jenis angket/kuisioner
Angket terbuka
Angket tertutup
Angket campuran
Isi
Pertanyaan tentang fakta
Pertanyaan tentang pendapat
Pertanyaan tentang persepsi diri
Teknik melakukan kuisioner
Hindari pertanyaan yang ambigu
Jangan menggunakan kata yang samar-samar
Jangan menggunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum
Hindari pertanyaan yang mengandung sugesti
Jangan menggunakan kalimat pertanyaan yang rumit
Hindari pertanyaan yang berdasarkan presumasi
Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan
Kapan kuisioner diterapkan
Pemeriksa membutuhkan informasi hal pokok dari banyak pihak dengan lokasi tersebar
Mempertimbangkan keterbatasan waktu dan sumber daya pemeriksaan yang ada
Focus Group Discussion (FGD)
Suatu
diskusi
yang dilakukan secara sistematis dan
terarah
mengenai suatu isu atau masalah tertentu
Teknik FGD
Memilih dan mengatur tempat
Menyiapkan logistik
Membentuk tim
Pencatat/notulen
Penghubung peserta
Asisten moderator
Penyedia logistik
Moderator
Dokumentasi
Lain-lain jika diperlukan
Menentukan jumlah peserta
Rekruitmen peserta
Waktu
Dapat digunakan dalam pemeriksaan keuangan, PDTT, (lebih sering pada) pemeriksaan kinerja
Dipertimbangkan digunakan jika:
Ingin memahami lebih lanjur keragaman perspektif diantara kelompok
membutuhkan informasi tambahan berupa data kualitatif dari riset kuantitatif yang melibatkan persoalan masyarakat yang kompleks dan berimplikasi luas
Ingin memperoleh informasi mendalam tentang tingkatan persepsi, sikap, dan pengalaman yang dimiliki informan
ingin memperoleh kepuasan dan nilai akurasi yang tinggi karena
mendengar pendapat langsung dari subjek risetnya
Penggunaan pendapat ahli
pemeriksa menghadapi permasalahan yang pemeriksa tidak menguasai disiplin ilmu dalam permasalahan tersebut
PDTT - Investigasi
Membuat terang suatu perkara pidana untuk kepentingan pemeriksaan
Pemeriksaan kinerja
tertulis dalam metodologi pemeriksaan
Teknik
Tenaga ahli berposisi di luar tim pemeriksaan
Keberadaannya pada waktu tertentu saat dibutuhkan
Tenaga ahli berposisi di dalam tim
Teknik Analisis Data yang Kompleks
Model logika program
menggambarkan arus logika dari rancangan program, dimulai dari mandat yang diberikan legislatif sampai dengan hasil yang ingin dicapai
Proses
Output
Input
Outcome dan impact
Latar belakang program/kegiatan
Aspek yang dianalisis
Ekonomi
Efisiensi
Efektivitas
Relevansi
Efektivitas biaya
Analisis manfaat dan biaya
untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan suatu proyek
Tantangan
penentuan estimasi yang logis terhadap biaya dan manfaat di masa depan, dan penilaian yang rasional terhadap manfaat dan biaya yang tidak berwujud.
Simulasi dan modeling
sekumpulan metode dan aplikasi untuk menirukan atau merepresentasikan perilaku dari suatu sistem nyata, yang biasanya dilakukan pada komputer dengan perangkat lunak tertentu
Langkah penerapan analsisi simulasi
mendefinisikan masalah
memperkenalkan variabel penting yang berkaitan dengan masalah
mengembangkan sebuah model kuantitatif
menyiapkan kejadian yang mungkin terjadi dalam pengujian dengan melakukan
spesifikasi nilai variable
menjalankan percobaan
mempertimbangkan hasil
memutuskan tindakan yang akan diambil
Cara mempelajari sistem
Model fisik vs Model Matematis
Solusi Analitis vs Simulasi
Eksperimen dengan sistem aktual vs eksperimen dengan model sistem
Analisis arus kerja dan arus komunikasi
teknik yang mempelajari flowchart untuk membantu
memperoleh pemahaman yang lebih baik
mengenai apa yang terjadi di suatu entitas
Big data analytics
Pengertian Big Data
kumpulan data yang sangat besar atau sangat kompleks, yang tidak mampu diolah oleh software pengelola data yang umum digunakan untuk mengambil, menyimpan, mengelola, dan memroses data dalam jangka waktu tertentu yang dapat ditoleransi
Big Data Analytics di BPK
Diperoleh dari berbagai macam institusi dan dalam berbagai bentuk tipe data
alat bantu untuk melakukan analisis data-data yang sudah dimiliki atau tersedia di PUSAKA Negara
Menggunakan metode berbasis statistik dan matematik
Memunculkan pola dari kumpulan data
Skema alur data dan informasi
Aplikasi modul konsolidasi
Aplikasi SiAP
Intelligence Dashboard
Skenario proses
Interesting question
diskusikan kebutuhan dan ketersediaan data untuk menjawab pertanyaan
Proses Data Analytics
Tim data analytic menginformasikan pada pemeriksa
Arsitektur
Analisis data oleh BDA
Pengolahan data
Stream processing (tak terstruktur)
Batch processing (terstruktur)
Penyimpanan ke dalam repositori hasil analitik
Ditampilkan secara visual melalui dashboard
Prosedur Analitis Data
Karakteristik dan tujuan
Tahap pengujian
pengujian pengendalian dan substantif untuk memperoleh bukti sesuai tujuan dan kriteria pemeriksaan
Tahap akhir pemeriksaan
salah satu alat untuk melakukan reviu atas laporan pemeriksaan
Tahap perencanaan pemeriksaan
Merencanakan sifat, saat dan luas prosedur pemeriksaan lainnya
Gambaran umum
evaluasi terhadap informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk akal antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dengan data non keuangan
Teknik
Analisis data
menguji ketepatan penjumlahan antar akun dan kecukupan pengungkapannya
Analisis vertikal
melihat hubungan akun
dalam satu jenis laporan
keuangan saja
Analisis horizontal
melihat hubungan
antar akun
-akun yang terdapat dalam unsur-unsur laporan keuangan
Analisis rasio dan trend
Analisis rasio
pernyataan mengenai hubungan antara item informasi keuangan yang relevan
membandingkan akun-akun tertentu untuk menjawab pertanyaan tertentu
Contoh analisis rasio LKPD
Rasio kemandirian keuangan
Rasio efisiensi
Analisis rasio pemeriksaan Bank BUMN/BUMD
Kualitas aset
Kualitas manajemen
Kecukupan modal
Kemampuan menghasilkan laba
Likuiditas
Analisis trend
melihat perkembangan data tertentu pada rentang waktu tertentu
Prosedur analitis sebagai prosedur substantif, mempertimbangkan
Ketersediaan informasi
Reabilitas informasi yang tersedia
Karakteristik entitas dan tingkat disagregasi informasi
Relevansi informasi yang tersedia
Tujuan dan tingkat reabilitas hasil
Sumber informasi yang tersedia
Komparabilitas informasi yang tersedia
Pengetahuan dari penugasan pemeriksaan sebelumnya dan penilaian terhadap keefektifan struktur pengendalian internal auditee
Prosedur Analitis Sebagai Reviu Keseluruhan Pada Tahap Akhir Pemeriksaan
jika pemeriksa akan membuat simpulan tentang konsistensi laporan keuangan berdasarkan pengetahuan pemeriksa terhadap bisnis auditee
Prosedur lanjutan atas item-item tidak biasa
Dimulai dengan pertanyaan pada pihak manajemen
Tahapan selanjutnya:
Memilih bukti yang tepat
Menyusun perencanaan pemeriksaan atas item-item tidak biasa
Prosedur analitis dalam konsep going concern
berguna dalam menyajikan bukti untuk membentuk suatu opini berdasarkan basis going concern dari suatu entitas
Dasar prediksi going concern
Model Altman
Model Ohlson
Prinsip Pengadaan Barang dan Jasa
Terbuka
Bersaing
Transparan
Adil
Efektif
Akuntabel
Efisien
Alat Bukti Hukum (Pasal 148 Ayat (1) KUHAP:
Surat
Petunjuk
Keterangan ahli
Keterangan terdakwa
Keterangan saksi
Nofi Dwi Setiyowati
Angkatan I
Kelas B/13