Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA, Hesty Pramita | 41, Sumber: SPKN,…
TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
TEKNIK PENGUMPULAN DAN ANALISIS DATA
Definisi
Teknik pengumpulan dan analisis data merupakan usaha untuk mendapatkan bukti pemeriksaan
Teknik Pengumpulan Data
Reviu Dokumen
Reviu Database
Reviu Pemeriksaan Sebelumnya
Kalkulasi
Rekalkulasi
Rekonsiliasi
Reperformance
Footing dan Cross Footing
Tracing dan Vouching
Inspeksi/Pengujian Fisik
Observasi
Konfirmasi
Permintaan Keterangan (Wawancara)
Benchmarking
Survei
Kuesioner
Focus Group Discussion (FGD)
Penggunaan Pendapat Ahli
Tenik Analisis Data
Perbandingan Sederhana
Analisis Trend
Analisis Rasio
Prosedur Analitis
Model Logika Program
Analisis Manfaat dan Biaya
Simulasi dan Modelling
Analisis Arus Kerja dan Arus Komunikasi
BUKTI PEMERIKSAAN
Definisi
Informasi yang digunakan oleh Pemeriksa dalam menentukan kesesuaian hal pokok dengan kriteria pemeriksaan
Karakteristik
Cukup
Ukuran kuantitas bukti pemeriksaan, yang dipengaruhi oleh penilaian Pemeriksa atas risiko pemeriksaan dan kualitas bukti pemeriksaan
Tepat
Ukuran kualitas bukti pemeriksaan yaitu
relevan
,
valid
, dan
andal
untuk mendukung hasil pemeriksaan
Jenis
Bukti Fisik
Setiap hal yang dapat dihitung (
counted
), diamati, dan diinspeksi
Pemeriksaan Fisik (
Physical Examination
)
Inspeksi atau perhitungan atas aset berwujud (
tangible assets
) oleh pemeriksa
Observasi (
Observation
)
Penggunaan indra untuk menilai aktivitas auditee. Observasi hampir sama dengan pengujian fisik. Pengujian fisik lebih detail, sedangkan observasi hanya dilakukan pengamatan saja tanpa melakukan kontak fisik.
Reperformance
Bentuk pengujian independen oleh pemeriksa atas prosedur akuntansi maupun aktivitas pengendalian oleh auditee
Bukti Konfirmasi
Perolehan tanggapan langsung tertulis dari pihak ketiga yang memberikan verifikasi atas akurasi informasi yang diminta oleh pemeriksa
Bukti Dokumen
Pemeriksaan atas dokumen dan catatan auditee
Dokumen Internal
Disiapkan dan digunakan di dalam organisasi
tanpa diserahkan kepada pihak luar organisasi
Dokumen Eksternal
Diserahkan oleh pihak di luar organisasi auditee yang terlibat dalam transaksi yang terdokumentasikan, dan disimpan oleh auditee ataupun dapat diperoleh sewaktu-waktu
Bukti Mematik
Kalkulasi
Rekalkulasi
Rekonsiliasi
Bukti Analitik
Pengujian substantif atas informasi keuangan dengan melakukan studi dan perbandingan atas hubungan di antara data
Bukti Keterangan
Perolehan informasi baik secara tertulis maupun lisan sebagai tanggapan atas pertanyaan dari pemeriksa
Fungsi
Fungsi Primer
sebuah bukti audit adalah satu-satunya bukti utama
Fungsi Pelengkap
bukti audit yang ada merupakan bukti yang melengkapi bukti Primer
Fungsi Kriterium
bukti menjadi penguji kebenaran informasi yang termaktub pada bukti sebelumnya
Langkah-langkah memperoleh Bukti Audit
Menentukan tujuan pemeriksaan
Menentukan kriteria pemeriksaan
Menentukan data yang diperlukan untuk menjawab tujuan pemeriksaan
Mengidentifikasikan sumber dan jenis data yang sesuai
Pengumpulan data
Analisis data
TEKNIK ANALITIS DATA YANG KOMPLEKS
Model Logika Program
Definisi
Kerangka yang logis tentang program atau kegiatan yang menggambarkan latar belakang suatu program atau kegiatan yang dilaksanakan, input-input yang digunakan, proses yang dilaksanakan, output yang dihasilkan, sampai dengan outcome dan impact yang dihasilkan dari suatu program
Keunggulan
Dapat menganalisis 3E; serta pemeriksa dan auditee melihat cara kerja program dengan model yang sama
Analisis Manfaat dan Biaya
Analisis yang digunakan untuk mengetahui besaran keuntungan atau kerugian serta kelayakan suatu proyek
Mengevaluasi penggunaan sumber-sumber ekonomi, agar dapat digunakan secara efisien
Metode yang digunakan
payback period method
return on investment method
net present value method
internal rate of return method
Simulasi dan Modeling
Untuk meniru sebuah situasi dalam dunia nyata secara matematis
Untuk mempelajari sifat dan karakteristik operasi tersebut
Untuk menarik kesimpulan dan mengambil keputusan tindakan berdasar atas hasil simulasi
Penerapan analisis
Pemodelan Sistem dan Simulasi
Eksperimen dengan sistem aktual vs eksperimen dengan model sistem
Model fisik vs Model Matematis
Solusi Analitis vs Simulasi
Analisis Arus Kerja dan Arus Komunikasi
Teknik yang mempelajari flowchart untuk membantu memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai apa yang terjadi di suatu entitas (Rai, 2008)
Big Data Analytics
kumpulan data yang sangat besar atau kompleks, yang tidak mampu diolah oleh software pengelola data yang umum digunakan untuk mengambil, menyimpan, mengelola, dan memroses data dalam jangka waktu tertentu yang dapat ditoleransi
Big Data Analytics di BPK
BPK Big Data Analytics (BIDICS) (
https://bidics.bpk.go.id
)
Tujuan dari pengembangan BDA
: untuk membentuk sebuah Pusat Analisis Keuangan Negara (PUSAKA Negara)
Arsitektur
Data terstruktur
Data tak terstruktur
Data yang semi-terstruktur
Mesin analitik melakukan proses analisis berbasis algoritma statistik dan matematika lalu disimpan dalam repositori hasil analitik lalu ditampilkan secara visual melalui dashboard atau aplikasi, contoh : SiAP
Skenario Proses Data Analytics
Muncul sebuah pertanyaan yang menarik
Pemeriksa kemudian menghubungi Tim Data Analytics untuk mendiskusikan kebutuhan dan ketersediaan data untuk menjawab pertanyaan tersebut
Ketika data tersedia, tim Data Analytics akan melakukan proses Data Analytics
Menginformasikan kepada pemeriksa untuk dapat dimanfaatkan
Skema Alur Data dan Informasi
Lapisan paling bawah adalah bentuk sistem informasi yang atomik digunakan oleh setiap pemeriksa (aplikasi
SiAP
)
Lapisan kedua adalah berupa aplikasi
modul konsolidasi
yang digunakan oleh tim Pokja atau Pejabat Struktural Pemeriksa untuk melakukan analisis informasi yang berasal dari tim pemeriksa
Lapisan paling atas yaitu berupa sebuah portal yang digunakan oleh pimpinan untuk melihat progress pemeriksaan dan visualisasi data (
Intelligence Dashboard
)
BUKTI DIGITAL
Definisi
Bukti Digital adalah informasi yang disimpan atau ditransmisikan dalam format biner (1 dan 0). Bukti digital disimpan secara elektronik dan dapat dibaca oleh komputer.
Karakteristik
Volatile
Mudah hilang ataupun rusak
Transmittable
Mudah berpindah
Kelebihan
Keasliannya lebih dapat dibuktikan dengan
hash value
Kaya informasi dengan adanya metadata (data tentang data), misalnya
koordinat GPS, timestamps, perangkat elektronik yang digunakan, dan lain sebagainya
Bukti digital yang pernah terhapus dapat dipulihkan selama masih ada dalam bukti elektronis tempat dia disimpan baik keadaan utuh, sebagian, maupun jejaknya
Prinsip Digital Forensik
diadopsi dari ACPO Good Practice Guide for Digital Evidence
Prinsip 1
Setiap lembaga penegak hukum, personel yang bertugas untuk lembaga-lembaga tersebut, atau perwakilannya tidak boleh mengubah data yang akan digunakan dalam pengadilan
Prinsip 2
Dalam kondisi seseorang memutuskan bahwa diperlukan akses ke data yang asli, orang tersebut harus memiliki kompetensi untuk mengaksesnya dan dapat memberikan bukti yang menjelaskan keterkaitan dan dampak dari tindakan tersebut
Prinsip 3
Jejak audit atau rekaman atas seluruh proses yang digunakan pada bukti digital harus disusun dan disimpan. Pihak ketiga yang independen harus dapat memeriksa proses tersebut
Prinsip 4
Penanggung Jawab investigasi memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk
menjamin bahwa hukum dan prinsip-prinsip ini dipatuhi
Tahapan Digital Forensik atas Bukti Elektronik
Identification
proses menentukan perangkat yang akan diakuisisi yang diduga terdapat informasi yang relevan dan membuat perencanaan terkait proses akuisisi perangkat tersebut
Acquisition
Proses mengakuisisi data di dalam suatu perangkat elektronik dan membuat image (copy data) yang akan digunakan untuk analisis
Authentication
Proses untuk memastikan hasil dari akuisisi data sama atau identik bit per bit dengan data asli
Analysis
Proses melakukan analisis atas image (copy data) untuk mencari informasi yang diperlukan menggunakan teknis-teknik digital forensics
Reporting
Proses menyajikan hasil dari analisis atas image (copy data)
Kriteria
Didapatkan secara sah
Seizin pemilik bukti digital
Keasilan bukti harus terjaga
Prosedur Penggunaan
Pemeriksa menerima dan/atau mengakusisi bukti digital
Pemeriksa melakukan analisis atas salinan bukti digital
Pemeriksa melakukan konfirmasi kepada pihak-pihak terkait
Pemeriksa mengambil kesimpulan atas informasi hal pokok yang diperiksa
Analisis Sederhana keaslian Bukti Digital
Analisis hash value
Analisis keaslian foto
Pemeriksaan secara visual
Pemeriksaan atas kelogisan data dalam foto
Analisis atas nama file
Analisis atas kesesuaian GPS dan Waktu
Analisis atas Timestamps
Identifikasi User
PROSEDUR ANALITIS DATA
Karakteristik dan Tujuan
Perencanaan Pemeriksaan
Merencanakan sifat, saat dan luas prosedur pemeriksaan
Meningkatkan pemahaman pemeriksa atas bisnis klien dan transaksi atau peristiwa sejak tanggal audit terakhir
Mengidentifikasi bidang yang kemungkinan mencerminkan risiko yang bersangkutan dengan audit
Pengujian
Memperoleh bukti sesuai tujuan dan kriteria pemeriksaan
Akhir
Alat untuk melakukan reviu atas laporan pemeriksaan
Gambara Umum
Evaluasi terhadap informasi keuangan dengan mempelajari hubungan antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya, atau antara data keuangan dengan data non keuangan.
Jumlah karyawan
Jumlah penduduk
Jumlah aset untuk menghasilkan pendapatan
Teknik
Analisis data
Menguji ketepatan penjumlahan antar akun dan kecukupan pengungkapannya
Analisis Vertikal
Analisis antar akun Neraca saja atau antar akun LRA saja
Analisis Horizontal
Analisis hubungan unsur-unsur laporan keuangan baik antara LRA dengan Neraca, LO, maupun LAK serta sebaliknya
Analisis rasio
Membandingkan akun-akun tertentu untuk menjawab pertanyaan tertentu
Analisis trend
Melihat perkembangan data tertentu pada rentang waktu tertentu
Prosedur Analitis Sebagai Prosedur Substantif
Prosedur Analitis Sebagai Reviu Keseluruhan Pada Tahap Akhir Pemeriksaan
Prosedur lanjutan atas Item-Item Tidak Biasa
Perencanaan
Memahami entitas
Mengindikasikan salah saji
Mengurangi test detail
Pelaksanaan
Menunjukkan kemungkinan salah saji material
Mengurangi pengujian terinci
Pelaporan
Menilai going concern
Mengindikasikan salah saji material yang mempengaruhi LK
Prosedur Analitis Dalam Konsep “Going Concern”
pemeriksa bertanggung jawab mengevaluasi apakah terdapat sanksi besar atas kemampuan entitas dalam going concern tidak lebih satu tahun sejak tanggal laporan keuangan yang sedang diperiksa
TEKNIK PENGUMPULAN DATA SEDERHANA
Reviu Dokumen
Memperoleh bukti tertulis yang dapat
mendukung tujuan pemeriksaan
Reviu Database Entitas
Sejenis dengan revieu dokumen, tetapi
jenis
data yang direviu
lebih terstruktur
dan berupa dokumen
elektronik
Reviu laporan hasil pemeriksaan sebelumnya
Keunggulan
: menghemat wkatu u/ pemahaman entitas
Kelemahan
: terkadang hasil pemeriksaan sebelumnya masih perlu dipertanyakan kualitasnya
Sumber: LKP & KKP
Kalkulasi
Digunakan pada
pemeriksaan substantif
Kelanjutan teknik pemeriksaan fisik
Re-kalkulasi
Pemeriksaan Keuangan
: untuk memperoleh keyakinan atas nilai yang disajikan pada laporan keuangan
Pemeriksaan Kinerja
: untuk meyakini nilai kinerja yang sesungguhnya
Pemeriksaan Kepatuhan (PBJ)
: untuk meyakini kebenaran Jumlah Harga Perkiraan Sendiri (HPS) maupun jumlah maupun kualitas barang yang diterima
Rekonsiliasi
Proses akuntansi yang dilakukan oleh entitas di mana mereka membandingkan dua set data dan memastikan bahwa mereka cocok
Reperformance
Salah satu metode dalam pelaksanaan tahapan audit uji pengendalian (
Test of Control
)
Footing dan Cross Footing
Footing
: menguji kebenaran penjumlahan subtotal dan total dari atas ke bawah(vertikal)
Cross Footing
: menguji kebenaran penjumlahan subtotal dan total dari kiri ke kanan (horizontal)
Tracing dan Vouching
Tracing
: pemeriksaan dokumen yang mendukung pencatatan transaksi dan/atau jumlah
Vouching
: teknik audit yang mengacu pada transaksi berikut dari laporannya ke dokumen sumber
Inspeksi
Pemeriksaan Keuangan
: menguji asersi keberadaan suatu aset di Neraca
Pemeriksaan Kinerja dan PDTT
: mengetahui kondisi fisik suatu aset apakah sesuai dengan kriteria yang disyaratkan & pemanfaatannya sesuai peruntukan
Observasi/Pengamatan
Dilakukan dengan mengamati secara langsung terhadap objek yang diperiksa tanpa melakukan kontak fisik
Konfirmasi
Teknik mencocokkan data internal entitas dengan data eksternal pihak ketiga dilakukan baik secara tertulis/lisan dengan pihak ketiga terkait permasalahan di entitas
Wawancara/ Permintaan
keterangan
Teknik untuk mendapatkan bukti berupa jawaban, baik lisan maupun tertulis dari pihak entitas
TEKNIK PENGUMPULAN DATA KOMPLEKS
Benchmarking
Definisi
Sistem pengukuran kinerja melalui
proses perbandingan
terhadap praktik terbaik, menghasilkan kunci untuk
memandu dan menguji hasil
dari proses perbaikan dan mengindikasikan bagaimana suatu proses harus di perbaiki
Tipe
Kinerja
Membandingkan produk dan layanan perusahaan dengan perusahaan lain yang menjadi tolok ukur
Proses
Mengidentifikasi praktik terbaik yang dapat diterapkan pada proses di perusahaan dengan cara melihat perusahaan lain yang terlibat dalam kegiatan serupa
Strategi
Menentukan cara terbaik untuk bisa bersaing di pasar
Pendekatan/Cara
Internal
Pembandingan
dengan
best practices
area internal
Paling mudah
digunakan, tetapi
hasilnya kurang
Pesaing
Pembandingan
dengan
best practices
area eksternal
organisasi dalam
pasar yang sama
dengan
karakteristik mirip
Sulit
melakukan perbandingan (
terkendala akses data
)
Fungsional
Dilakukan pada
industri dengan produk sama
tetapi bukan pesaing langsung (
beda pasar
)
Umum
Berlaku pada
berbagai fungsi
dan di dalam
pasar yang benar-benar berbeda
Langkah/Teknik
Langkah2 Utama
Pengukuran kinerja dari variabel-variabel kinerja terbaik pada kelompoknya relatif terhadap kinerja kritikal
Penentuan bagaimana tingkat-tingkat kinerja dicapai
Penggunaan informasi untuk pengembangan dan implementasi dari rencana peningkatan
Langkah dalam Pemeriksaan
Preliminary reflections
Preparation
Consult and inform the auditee
Identify appropriate comparators / benchmarking partners and determine how information will be obtained
Preliminary work
Data and information collection
Carry out and document comparison
Validate results with the auditee and comparator organisations
Assess how performance might be improved
Reporting
Waktu Penggunaan
Pemeriksaan kinerja untuk hal-hal yang belum ada peraturan imperatif yang mengharuskan suatu organisasi diaudit untuk melaksanakan dalam kinerjanya
Pelayanan publik atau membangun SPI
tidak menutup kemungkinan ketika sudah ada peraturan dan sudah melaksanakan peraturan tersebut namun stakeholder menginginkan kinerja yang lebih baik lagi
Hasil
benchmarking
: kriteria berupa prinsip best practices atas critical/key area yang mempengaruhi kinerja organisasi
Survei
Definisi
Mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok
Jenis
Eksploratif, Deskriptif, Evaluasi, Eksplanasi, Prediksi, Pengembangan Sosial
Teknik
Disesuaikan dengan tujuan dan jenis survei
Wawancara atau kuesioner (dg daftar pertanyaan)
Waktu Penggunaan
Disemua jenis pemeriksaan, namun lebih sering pada
pemeriksaan kinerja
Survei yang sering digunakan yaitu dokumentasi kuesioner (bukti audit yang valid dan kompeten serta mudah dianalisis)
Keusioner
Definisi
daftar pertanyaan yang disiapkan oleh peneliti di mana tiap pertanyaannya berkaitan dengan masalah penelitian
Waktu Penggunaan
digunakan dalam situasi pemeriksa
membutuhkan informasi hal pokok dari banyak pihak
dengan
lokasi tersebar
dengan mempertimbangkan
keterbatasan waktu
dan
sumber daya
pemeriksaan yang tersedia
Jenis
Terbuka
responden dapat memberikan isian sesuai dengan kehendak dan keadaannya
Tertutup
responden hanya perlu memberikan tanda centang (√) pada kolom/tempat yg sesuai
Campuran
gabungan antara terbuka dan tertutup
Isi
Pertanyaan tentang fakta (data diri & Informasi yang diketahui responden)
Pertanyaan tentang pendapat (perasaan dan sikap responden tentang sesuatu)
Pertanyaan tentang persepsi diri (cara responden menilai sesuatu tentang perilakunya sendiri dalam hubungannya dengan orang lain atau lingkungan)
Focus Group Discussion (FGD)
Definisi
diskusi
yang dilakukan secara
sistematis
dan
terarah
mengenai suatu
isu
atau masalah tertentu
data yang diperoleh adalah
data kualitatif
Persiapan
Membentuk Tim
Moderator, Asisten moderator/co-fasilitator, notulen, Penghubung peserta, Penyedia logistik, Dokumentasi, Lain-lain jika diperlukan (tentatif)
Memilih & Mengatur Tempat
tempat yang netral, nyaman,
aman, bebas dari gangguan
Menyiapkan Logistik
keperluan teknis yang diperlukan sebelum, selama, dan sesudah FGD terselenggara
Menentukan Jumlah Peserta
ideal adalah 7 -11 orang. Jumlah peserta dapat dikurangi atau ditambah tergantung dari tujuan penelitian dan fasilitas yang ada
Rekruitmen Peserta
penentuan homogenitas-heterogenitas, disesuaikan dengan tujuan FGD
Waktu Penggunaan
disemua jenis pemeriksaan, tetapi lebih sering digunakan pada pemeriksaan kinerja
Penggunaan Pendapat Ahli
Alasan Penggunaan
pendapat dari tenaga ahli atau konsultan sebagai salah satu bukti untuk mendukung temuan pemeriksaan
pemeriksa menghadapi permasalahan yang pemeriksa tidak menguasai disiplin ilmu dalam permasalahan tersebut
Teknik/Metode
Di Luar Tim
membantu pemeriksa dalam memberikan pendapat terhadap suatu permasalahan sehingga pemudahkan pemeriksaan dalam mengambil simpulan
Keberadaannya pada waktu tertentu (saat dibutuhkan) dan tidak mengikuti seluruh proses pemeriksaan
Di Dalam Tim
sebagai staf dalam tim yang memperkuat tim & mengikuti proses pemeriksaan sebagaimana anggota tim
dibutuhkan ketika pemeriksa membutuhkan banyak pertimbangan terkait hal-hal teknis yang baru dan memang membutuhkan keahlian khusus dimana pemeriksa tidak menguasai disiplin ilmu tersebut
beberapa risiko: perbedaan pendapat di antara sesama tenaga ahli dan biaya yang lebih besar untuk membayar tenaga ahli
Pemeriksaan
Kinerja
Pemeriksaan Kinerja di BPK pernah melaksanakan teknik menggunakan pendapat ahli ini pada pemeriksaan kinerjanya ditahun 2009
DTT-Investigatif
dalam rangka Penghitungan Kerugian Negara dapat menggunakan tenaga ahli yang memiliki keahlian khusus terkait suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan
Contoh penggunaan tenaga ahli: Ahli Hukum Pidana, Ahli PBJ Pemerintah, Ahli Keuangan Negara/Daerah, Ahli Konstruksi
ALAT BUKTI HUKUM
Dalam kasus hukum diperlukan minimal
dua alat bukti
, bukti pelengkap maupun bukti audit yang berfungsi kriterium
Alat Bukti yang sah
Keterangan saksi
Keterangan ahli
Surat
Petunjuk
Keterangan terdakwa
PRINSIP-PRINSIP PENGADAAN BARANG JASA PEMERINTAH
Efisien
Efektif
Transparan
Terbuka
Bersaing
Adil
Akuntabel
Hesty Pramita | 41
Sumber: SPKN
Sumber: SPKN
Sumber: Modul JFPAP
Sumber: Modul JFPAP
Sumber: Modul JFPAP
Sumber: Modul JFPAP
Sumber: Modul JFPAP
Pasal 6 Perpres 16 Tahun 2018
data non keuangan
UU No. 8 Tahun 1981