Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Gangguan ginjal akut pada anak di Indonesia - Coggle Diagram
Gangguan ginjal akut pada anak di Indonesia
Data
Ditetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) gagal ginjal akut.
Masih disebut unknown etiology.
Di Yogyakarta tercatat 13 anak terkena gangguan ginjal akut, dimana 6 diantaranya meninggal dunia.
Selasa, 18 Oktober 2022, dilaporkan sebanyak 206 kasus dengan tingkat kematian 99 kasus atau 48% dari seluruh kasus, paling banyak didominasi anak 1-5 tahun.
65% pasien gangguan ginjal akut yang dirawat di rumah sakit rujukan RSCM di Jakarta, meninggal dunia.
Dari hasil pengujian pada 39 bets dari 26 sirup obat sampai dengan 19 Oktober 2022, diketahui ada 5 produk yang memiliki kandungan cemaran EG yang melebihi ambang batas.
Gejala
Frekuensi dan jumlah kencing menurun atau bahkan tidak ada. (rentan 3-5 hari).
Disertai demam, diare, mual, batuk maupun pilek.
Perubahan warna pada urine - pekat atau kecoklatan.
Indikasi penyebab
Mendeteksi 3 zat kimia berbahaya pada tubuh pasien balita yang terkena gangguan ginjal akut.
Infeksi virus, bakteri Leptospira, dan multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem pasca Covid-19.
Solusi sementara
BPOM telah melarang seluruh produk obat sirup anak maupun dewasa yang mengandung dietilen glikol dan etilen glikol.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Hambatan
Lemahnya kemampuan pendeteksian di Indonesia.
Layanan cuci darah anak atau hemodialisa yang terbatas di layanan kesehatan.
Health seeking behavior masyarakat Indonesia yang masih rendah diantara negara-negara ASEAN.
Akibat
Terlambat terdeteksi
Terlambat terdiagnosa
Terlambat dirujuk
Terlambat ditangani