Please enable JavaScript.

Coggle requires JavaScript to display documents.

Sistem Pengendalian Intern :, Nama: Zachreza Revan Dhewanata NIP:…

- - - - Pada tahun 1991 The Institute of Internal Auditors (I.I.A.) mengembangkan studi atas System Auditability and Control – SAC (Auditabilitas Sistem dan Kontrol), mengembangkan SPM yang ada menjadi delapan komponen sistem pengendalian internal yang sering disingkat sebagai OKP6, yaitu (organisasi, Kebijakan, Penganggaran, Prosedur, Personalia, Pembukuan, Pelaporan, Pemantauan/Monitoring),
      - Pada tahun 1992 COSO, Committee of Sponsoring Organization of The Treadway Commission (COSO) sebuah komite yang disponsori dan didanai oleh 5 asosiasi dan lembaga akuntansi professional.
      - Pada tahun 1996 John R.Schermerhorn Jr mendorong penerapan fungsi manajemen sebagai proses perencanaan, pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan penggunaan sumberdaya untuk mencapai tujuan kinerja. Hal tersebut menjadikan internal cek tidak dapat dipisahkan, yang kemudian berkembang konsep Sistem Pengendalian Manajemen (SPM)
    - - Model Pengendalian Internal Delapan Komponen menurut The Institute of Internal Auditors (I.I.A)
        
        IIA mendefinisikan Sistem Pengendalian Internal (SPI):
        Sarana yang diciptakan untuk memberikan keyakinan yang wajar bahwa semua sasaran dan tujuan organisasi dicapai secara efisien, efektif dan ekonomis, yang merupakan seperangkat proses, fungsi, aktivitas, subsistem dan karyawan yang dikelompokkan bersama atau secara sengaja dipisahkan untuk memastikan pencapaian tujuan secara efektif
        
        8 (delapan) sarana operasional
        
        Prosedur
        
        Kebijakan
        
        Organisasi
        
        Pengawasan/Monitoring
        
        Perencanaan
        
        Pelaporan
        
        Pencatatan
        
        Personalia
      - Pengendalian Intern model AICPA
        
        Pada tahun 1988 AICPA’s Auditing Standard Board (ASB) menerbitkan pernyataan standar audit nomor 55 yang mengklasifikasikan struktur pengendalian intern menjadi tiga unsur utama, yaitu:
        
        Lingkungan pengendalian
        
        Sistem akuntansi
        
        Prosedur pengendalian
      - Model Pengendalian Internal Lima Komponen menurut The Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission (COSO)
        
        Tujuan COSO
        
        Menjaga efektifitas dan efisiensi operasi
        
        Mewujudkan kehandalan laporan keuangan
        
        Mendorong ditaati dan dilaksanakannya peraturan dan hukum
        
        COSO mengklasifikasikan pengendalian internal menjadi lima komponen, yaitu:
        
        A control environment (lingkungan pengendalian)
        
        Risk assessment (penaksiran resiko)
        
        Control activities (kegiatan pengendalian)
        
        Information and communication (informasi dan komunikasi)
        
        Monitoring (pemantauan).
  - - - Aktivitas Pengendalian (Control Activities)
      - Informasi dan Komunikasi
      - Penilaian Risiko (Risk Assessment)
      - Pemantauan kegiatan (Monitoring Activities).
      - Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
- - - - Penegakan integritas dan nilai etik
        
        Integritas
        
        kepribadian yang dilandasi oleh unsur jujur berani bijaksana dan
        bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan guna memberikan dasar bagi pengambilan keputusan yang andal
        
        Nilai Etika
        
        keyakinan atas pemikiran moral tentang apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan
      - Komitmen Terhadap Kompetensi
        
        Kompetensi
        
        aspek utama untuk dapat berkinerja untuk itu komitmen atas kompetensi adalah penting, diabaikannya aspek komitmen terhadap kompetensi mengakibatkan ketidakmampuan individu untuk memenuhi sasaran kinerjanya yang pada gilirannya akan menciptakan peluang untuk melakukan tindakan yang tidak prosedural bagi lingkungan organisasi
      - Kepemimpinan yang kondusif
        
        Kepemimpinan adalah proses memotivasi orang lain untuk mau bekerja dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Griffin dan Ebert, 1999)
      - Pembentukan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
        
        Struktur organisasi yang dibentuk baik secara sentralisasi maupun desentralisasi, haruslah mempertimbangkan ukuran dan sifat dari kegiatan organisasi. Struktur organisasi hendaknya dirancang cukup untuk mengakomodasi adanya perubahan dengan tetap berpedoman pada peraturan perundang-undangan.
      - Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab yang tepat
        
        Pendelegasian wewenang dan tanggung jawab hendaknya ditata secara berjenjang dengan mempertimbangkan tingkat risiko dari masing-masing pendelegasian
      - Penyusunan dan penerapan kebijakan yang sehat tentang pembinaan sumber daya manusia (SDM)
        
        The right man in the right place, dapatlah dibangun dengan kebijakan dan prosedur yang tepat sejak tahap rekruitmen, penempatan, pengembangan dan promosi maupun mutasi yang dilakukan dengan kriteria yang tepat, sesuai tujuan organisasi dan dilakukan secara transparan dan konsisten, sehingga akan memotivasi pegawai untuk berkinerja dan loyal terhadap tujuan organisasi. Kebijakan ini juga sekaligus menangkal atau menekan potensi terjadinya penyimpangan
      - Perwujudan peran aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) yang efektif
        
        auditor APIP dapat memberikan keyakinan yang memadai atas penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah, memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas manajemen risiko dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah, serta memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah.
      - Hubungan kerja yang baik dengan instansi pemerintah terkait
        
        Keselarasan dan keharmonisan yang terpadu antar instansi pemerintah menciptakan lingkungan yang kondusif untuk lebih memberikan pelayanan terbaik kepada publik
  - - - Sub unsur informasi terdiri dari:
        
        Informasi internal dan eksternal
        
        Informasi diidentifikasi, diperoleh, dan didistribusikan dengan tepat.
    - - Sub unsur komunikasi terdiri dari:
        
        Komunikasi internal
        
        Komunikasi eksternal
  - - - Manfaat pemantauan
        Dengan pemantauan akan diperoleh umpan balik berupa penilaian dan perbaikan yang dibutuhkan untuk menyempurnakan sistem pengendalian intern pada suatu organisasi
      - Pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan
        a. Pelaksana (staf)
        b. Penyelia (supervisor)
        c. Pimpinan menengah
        d. Pimpinan puncak
      - Fokus pemantauan pengendalian
        a. Pencapaian misi.
        b. Kegiatan pengendalian.
        c. Lingkungan pengendalian.
        d. Komunikasi.
        e. Risiko dan peluang.
- - - - Menyiapkan dan mendistribusikan kuesioner SPI berbasis SPIP atau COSO untuk diisi oleh pimpinan-pimpinan pada entitas, yaitu:
        a. Kepala Daerah
        b. Wakil Kepala Daerah
        c. Sekretaris Daerah
        d. Kepala SKPKD
        e. Kepala Bappeda
        f. Kepala Dispenda
        g. Inspektur
      - Menganalisis kuesioner yang telah diisi. Selanjutnya merekapitulasi dan menghitung skor SPI level entitas berbasis SPIP atau COSO
      - Menyiapkan dan mendistribusikan kuesioner SPI Sistem/Teknologi Informasi untuk diisi oleh pimpinan-pimpinan pada entitas, yaitu:
        a. Bendahara Umum Daerah
        b. Kabid Akuntansi dan Pelaporan
      - Menganalisis kuesioner SPI Sistem/Teknologi Informasi (STI) yang telah diisi oleh pimpinan-pimpinan pada entitas.
        Selanjutnya melakukan rekapitulasi dan perhitungan SPI STI level entitas.
      - Menyimpulkan tingkat efektivitas SPI Level Entitas Secara Keseluruhan, yaitu kombinasi dari SPI Level Entitas Berbasis SPIP atau COSO dengan SPI STI.
    - - Menilai risiko tingkat proses bisnis dengan langkah:
        a. Menyiapkan kertas kerja penilaian risiko tingkat proses bisnis
        b. Mengidentifikasi risiko-risiko dalam suatu proses bisnis.
        c. Mengidentifikasi pengendalian kunci yang seharusnya dilaksanakan untuk menangani risiko dan pengendalian yang diimplementasikan.
        Catatan: Mengacu pada langkah mengidentifikasi pengendalian-pengendalian yang ada.
        e. Mengidentifikasi akun-akun terpengaruh.
        Catatan: Pemeriksa harus memahami siklus akuntansi dan pelaporan keuangan (SKPPP/SKPKD) dan regulasi terkaitnya.
        f. Mengidentifikasi lokasi organisasi perangkat daerah terkait.
        Catatan: Pemeriksa harus paham sistem akuntansi, kebijakan akuntansi, dan struktur organisasi
        g. Menilai skor asersi proses bisnis.
        Catatan: Pemeriksa harus paham jenis asersi LK dan penerapannya pada akun-akun dalam LK
        h. Menilai tingkat risiko akun terpengaruh.
        i. Menentukan prioritas.
  - - - 1. Five whys
        mengajukan lima pertanyaan sederhana yang akan memisahkan gejala/symptom dari penyebab persoalan dan akan menuntun kita memperoleh jawaban yang merupakan akar persoalan.
        Keunggulan:
        
        Sederhana
        
        Efektif
        
        Membantu menentukan hubungan antara penyebab berbagai persoalan
        
        Fleksibel
        
        Penerapan teknik ini jika dilihat secara tim akan memupuk kerja tim
        
        Murah
      - 2. Fishbone diagram
        suatu diagram yang menunjukkan hubungan antara faktor-faktor penyebab masalah dan akibat yang ditimbulkan.
        Metode fishbone mengkategorikan permasalahan-permasalahan sesuai dengan komponen organisasi (man, money, machine, material, method)Link Title