Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) in Children, Leukemia, Daftar Pustaka …
Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) in Children
Pemeriksaan Diagnostik
Complete Blood Count (CBC)
Normal
Leukosit < 10,000/mcL
Platelet 150,000–400,000/mcL
Hemoglobin 12–16 g/dL
Leukimia
Leukosit > 10,000/mcL
Platelet 20,000–100,000/mcL
Hemoglobin 7–11 g/dL
Semakin banyak leukositnya, semakin buruk prognosisnya
Anak 1-9 tahun dengan leukosit < 50,000 mcL saat terdiagnosis akan memiliki prognosis yang paling baik
CBC bertujuan untuk mengetahui jumlah setiap jenis sel dalam darah. Biasanya diambil dari vena di punggung tangan, bagian dalam siku atau area pergelangan tangan.
Bone Marrow Test
Bertujuan untuk memeriksa adanya sel leukimia di sumsum tulang. Sumsum tulang -> tempat produksi sel darah.
Dokter/perawat spesialis akan mengambil cairan sumsum tulang (aspirasi) dan sejumlah kecil sumsum tulang (biopsi).
Dokter melihat cairan sumsum tulang di bawah mikroskop untuk memastikan jenis kanker sebelum memulai pengobatan.
Biopsi sumsum tulang dapat membantu menegakkan diagnosis ketika ada terlalu sedikit sel dalam sampel aspirasi.
Lumbar puncture (spinal tap)
Pemeriksaan pungsi lumbal dilakukan setelah klien terdiagnosis leukimia untuk menentukan apakah sel leukemia telah menyebar ke cerebrospinal fluid (CSF) di sekitar otak dan sumsum tulang belakang.
Dokter atau perawat spesialis menggunakan jarum khusus untuk mengambil sampel CSF dari punggung bawah di antara tulang-tulang tulang belakang atau tulang punggung.
Mengetahui ada tidaknya leukemia pada sistem saraf pusat membantu dokter memilih pengobatan yang paling tepat.
Area tersebut mungkin sedikit sakit atau memar yang berlangsung selama beberapa hari.
Rontgen dada
Rontgen dada dilakukan untuk melihat apakah sel-sel leukemia telah membentuk massa di tengah dada.
Rontgen dada tidak menimbulkan rasa sakit dan prosesnya cepat. Anak tidak akan merasakan atau melihat apa pun.
Terapi
Farmakologis
Stage induction
Pengobatan awal dengan obat antikanker untuk mengurangi tanda atau gejala kanker atau menghilangkannya. Tujuannya adalah untuk membunuh sel-sel leukemia dalam darah dan sumsum tulang sehingga leukemia menjadi remisi (penurunan atau hilangnya tanda gejala kanker).
Lamanya 3-4 minggu
Oral steroid, IV vincristine, IM asparaginase, daunomycin
Steroid
Peningkatan risiko infeksi, perubahan mood, perubahan kadar glukosa darah, penumpukan cairan, sulit tidur, gangguan pencernaan atau mulas, tekanan darah tinggi, masalah pada mata, perubahan pada kulit, dll
Vincristine
Peningkatan risiko infeksi, rambut rontok, mati rasa atau kesemutan di jari tangan atau kaki,kelelahan, konstipasi, abdominal pain, penurunan nafsu makan dan BB, ruam kulit, sakit kepala, diare, dll
Asparaginase
Peningkatan risiko infeksi, darah menggumpal, diare, penurunan nafsu makan dan BB, glukosa darah tinggi, kelelahan, dll
Daunmycin
Peningkatan risiko infeksi, sesak napas dan tampak pucat, reaksi alergi, dehidrasi, rambut rontok, diare, dll
Stage consolidation/intensification)
Ini adalah pengobatan tahap kedua dimulai setelah leukemia dalam tahap remisi. Tujuannya untuk membunuh sel-sel leukemia yang tersisa di dalam tubuh dan dapat menyebabkan kekambuhan.
Lamanya bervariasi
Dosis tinggi metotrexate, 6-mercaptopurine; mungkin juga diberikan cyclophospamide, cytarabine, asparaginase, thioguanine, epipodophyllotoxins
Metotrexate
Peningkatan risiko infeksi, memar, gusi berdarah, dan mimisan, penurunan nafsu makan, perubahan pada hati, abdominal pain, dll
Mercaptopurine
Peningkata risiko infeksi, memar, gusi berdarah atau mimisan
Cyclophosamide
Peningkatan risiko infeksi, sulit bernapas, terlihat pucat, memar, gusi berdarah atau mimisan, rambut rontok, inflamasi kandung kemih
Cytarabine
Peningkatan risiko infeksi, sulit bernapas, terlihat pucat, memar, gusi berdarah atau mimisan, rambut rontok, sariawan, diare, abdominal pain, ruam kulit, demam, dll
Thioguanine
Peningkatan risiko infeksi, memar, gusi berdarah, dan mimisan, sulit bernapas dan terlihat pucat, dan masalah pada hati
Stage maintenance
Ini adalah fase ketiga pengobatan. Tujuannya untuk membunuh sel-sel leukemia yang tersisa yang dapat tumbuh kembali dan menyebabkan kekambuhan.
Lamanya 2-3 tahun
Dosis rendah daily 6-mercaptopurine, weekly metotrexate, intermittent IV vincristine, dan steroid oral
Non Farmakologis
Kemoterapi
Menggunakan obat-obatan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker, baik dengan membunuh sel atau dengan menghentikan pembelahannya.
Kemoterapi sistemik
Pasien mengonsumsi obat oral atau IM atau IV -> obat masuk ke aliran darah -> obat mencapai sel kanker di seluruh tubuh
Kemoterapi regional
Obat ditempatkan langsung ke dalam cairan serebrospinal (intratekal), organ, atau rongga tubuh seperti perut sehingga mempengaruhi sel-sel kanker di daerah tersebut.
Obat-obat yang sering digunakan
Vincristine
Daunorubicin, (daunomycin)
Doxorubicin (Adriamycin)
Idarubicin
Cytarabine (cytosine arabinoside or ara-C)
L-asparaginase, PEG-L-asparaginase (pegaspargase)
Etoposide
6-mercaptopurine (6-MP)
6-thioguanine (6-TG)
Methotrexate
Mitoxantrone
Cyclophosphamide
Corticosteroid drugs seperti prednisone, prednisolone, dexamethasone, or hydrocortisone
Efek samping
Rambut rontok
Gangguan citra tubuh
Sariawan
Kehilangan selera makan
Diare
Mual dan muntah
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Nyeri
Nyeri Akut b.d Kemoterapi
Definisi :
Peristiwa sensorik dan emosional yang tidak nyaman berkaitan dengan kerusakan jaringan, dengan onset mendadak atau lambat dan berintensitas ringan hingga berat.
NOC
: Tingkat Nyeri
Kriteria Hasil :
Setelah diberikan intervensi keperawatan, diharapkan klien dapat menyatakan intensitas nyeri berkurang dan klien dapat mengatasi nyeri secara mandiri
NIC
: Manajemen Nyeri
Melakukan pengkajian nyeri yang komprehensif meliputi lokasi, onset, durasi, frekuensi, dan intensitas nyeri dengan metode yang valid dan sesuai dengan anak
Mencatat respon dari pengobatan dan laporkan jika nyeri tidak kunjung hilang
Libatkan keluarga dalam manajemen nyeri anak
Mengkaji respon terhadap nyeri dan strategi koping anak (obat dan distraksi)
Memberikan obat-obatan sesuai indikasi kepada klien
Mengamati perilaku nonverbal ketidaknyamanan, terutamapada anak yang tidak dapat - berkomunikasi efektif
Tingkatkan tirah baring atau posisi yang membuat klien nyaman
Fasilitasi istirahat dan tidur.
Radiasi
Pengobatan kanker yang menggunakan sinar-x berenergi tinggi atau jenis radiasi lainnya untuk membunuh sel kanker atau mencegahnya tumbuh
Efek samping
Perubahan kulit seperti terbakar sinar matahari
Rambut rontok di area yang dirawat
Gangguan citra tubuh
Mual, muntah, atau diare (dari radiasi ke perut)
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Kelelahan
Intoleransi aktivitas
Peningkatan risiko infeksi
Risiko infeksi
Kemoterapi dengan transplantasi stem cell
Saat menjalankan terapi pengobatan kannker, sel-sel tubuh lain yang sehat ikut dihancurkan termasuk sel-sel pembentuk darah (stem cell). Transplantasi stem cell adalah pengobatan untuk menggantikan sel-sel pembentuk darah.
Stem cell (sel darah yang belum matang) dikeluarkan dari darah atau sumsum tulang pendonor dan dibekukan dan disimpan. Setelah pasien leukemia menyelesaikan kemoterapi dan terapi radiasi, stem cell yang disimpan dicairkan dan diberikan kepada pasien melalui infus. Stem cell ini tumbuh menjadi (dan memulihkan) sel-sel darah tubuh.
Lebih sering digunakan sebagai bagian darri penobatan kekambuhan leukemia
Efek samping
Infeksi
Risiko Infeksi
Mual dan muntah
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh
Luka di mulut
Kelelahan
Intoleransi aktivitas
Tingkat trombosit yang rendah sehingga darah sulit membeku
Risiko Perdarahan
Rendahnya tingkat sel darah merah sehingga menyebabkan anemia
Diare
Terapi tertarget
Jenis pengobatan yang menggunakan obat-obatan atau zat lain untuk mengidentifikasi dan menyerang sel kanker tertentu. Terapi tertarget biasanya menyebabkan lebih sedikit kerusakan pada sel-sel normal daripada kemoterapi atau terapi radiasi.
Tipe
Terapi Tyrosine Kinase Inhibitor (TKIs)
Akan memblokir enzim tirosin kinase, yang menyebabkan stem cell berkembang menjadi sel darah putih yang berlebihan daripada yang dibutuhkan tubuh.
Antibodi monoklonal
Protein sistem kekebalan yang dibuat di laboratorium untuk mengobati banyak penyakit, termasuk kanker.
Antibodi ini dapat menempel pada target spesifik pada sel kanker atau sel lain yang membantu pertumbuhan sel kanker. Antibodi kemudian dapat membunuh sel kanker, menghalangi pertumbuhannya, atau mencegahnya menyebar.
Diberikan melalui infus
Terapi proteasome inhibitor
Menghalangi aksi proteasom dalam sel kanker. Proteasom berfungsi menghilangkan protein yang tidak lagi dibutuhkan oleh sel. Ketika proteasom diblokir, protein menumpuk di dalam sel dan dapat menyebabkan sel kanker mati.
Efek samping
Masalah kulit
Tekanan darah tinggi
Masalah pendarahan atau pembekuan darah
Risiko Perdarahan
Pemulihan luka lambat
Kerusakan hati
Reaksi autoimun
Pembengkakan
Ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d. efek samping pengobatan d.d. mual muntah, diare
NOC :
Setelah diberikan intervensi keperawatan, status nutrisi anak terjaga yang ditandai dengan asupan makanan adekuat dan kebutuhan nutrisi tercukupi di usianya.
Observasi:
identifikasi penyebab, status dan kebutuhan nutrisi, makanan disukai, indikasi kontraindikasi pemasangan NGT.
monitor hasil lab, berat badan dan status cairan.
Terapeutik
:
Lakukan oral hygiene dgn sikat gigi lembut atau busa
Berikan makanan fav porsi sedikit tetapi sering dgn menarik, kreatif, dan suhu pas
Pengukuran BB harian
catat intake dan output makanan dan cairan.
Edukasi:
Ajari anak teknik pengalihan dan relaksasi (mengatasi mual muntah).
Kolaborasi:
Rujuk ahli gizi
Pemberian obat antiemetik
Pemberian suplemen dan vitamin serta IV.
Definisi:
Asupan nutrisi atau zat gizi yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan metabolisme
Leukemia
Acute Myelogenous Leukemia (AML)
Lebih banyak terjadi pada orang dewasa, hanya 15% kejadian pada kasus anak
Menyerang sel myeoid/sel nonlimfoid
myeloid maligna menekan WBC, trombosit, dan sel darah merah normal, menyebabkan neutropenia dan imunosupresi, trombositopenia, dan anemia.
Transformasi ganas sel induk tunggal di sumsum tulang, terjadi di sel nonlimfoid
Mempengaruhi sel progenitor myeolid atau prekusor di sumsum tulang
proliferasi sel imatur dan menggantikan sumsum tulang normal
menciptakan sel ganas (invasif) dan berkembang dengan cepat
sel imatur menumpuk di sumsum tulang dan ekstramedular
menggangu fungsi sel sumsum tulang
Etiologi
Penyebab leukemia sampai saat ini masih belum diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa faktor yang berpengaruhmeningkatkan risiko, seperti kelainan yang diwariskan dan masalah sistem imun.
Agen karsinogenik
Genetik
kelainan kromosom
Sindrom down (trisomi 21)
Sindrom Shwachman-Diamond (mutasi kromosom 7)
Sindrim bloom (mutasi kromosom 15)
Defisiensi imun
Paparan radiasi dosis tinggi
merusak struktur DNA
Infeksi
Enzyme retrovirus reverse transcriptase
invansi ke sumsum tulang
bahan kimia
eksposure agen kimia
bezene
peptisida
chemoterapeutic agents
alkylating agents
Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL)
sel sumsum tulang mengalami mutasi pada materi genetik / DNA
Sel limfoid bertransformasi secara tidak terkendali
terbentuk limfosit imatur (sel blast) secara berlebihan
berkembang membentuk limfoblas
Limfoblas abnormal menumpuk di jaringan pembentuk sel darah
Limfadenopati
Risiko Infeksi b.d. perubahan sistem kekebalan tubuh
Definisi:
Rentan terhadap invasi dan multiplikasi organisme patogen yang dapat berbahaya bagi kesehatan
NOC: Pengetahuan Pengendalian infeksi
. Setelah diberikan intervensi keperawatan, diharapkan keluarga menunjukan pengetahuai yang memadai mengenai risiko infeksi pada anak dengan menyebutkan tanda, gejala, dan pencegahan infeksi sehingga anak tetap terbebas dari infeksi
1 more item...
Limfoblas imatur tidak mampu melawan infeksi secara normal
Sel abnormal akan menggantikan sel normal di tulang belakang
Sumsum tulang tidak mampu memproduksi sel normal secara optimal
3 more items...
definisi
Penyakit keganasan sel darah yang berasal dari sumsum tulang. Biasanya ditandai oleh proliferasi sel-sel darah putih dengan manifestasi adanya sel-sel abnormal dalam darah tepi (sel blast) secara berlebihan dan menyebabkan terdesaknya sel darah yang normal yang mengakibatkan fungsinya terganggu.
Daftar Pustaka
Ball, J. W., Bindler, R. C., Cowen, K. J., et al. (2017). Principles of Pediatric Nursing: Caring for Children (7th Ed.). Pearson Education, Inc.
Bowden, V.R., & Greenberg, C.S. (2010). Children and Their Families: The Continuum of
Care (2nd Edition). Philadelphia: Wolters Kluwer Health.
Butcher, et al. (2018). Nursing Interventions Classification/NIC (7 the Edition). St. Louis:
Elsevier.
Cancer.Net. (2020). Leukemia - Acute Lymphoblastic - ALL - Childhood: Introduction.
https://www.cancer.net/cancer-types/leukemia-acute-lymphoblastic-all-childhood/introduction
Cancer Reseach UK. (2020). Childhood Acute Lymphoblastic Leukaemia (ALL).
https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/childrens-cancer/acute-lymphoblastic-leukaemia
Cancer Reseach UK. (n.d.). Cancer Drugs A to Z List.
https://www.cancerresearchuk.org/about-cancer/cancer-in-general/treatment/cancer-drugs/drugs
Cure Search for Children's Cancer. (n.d.). Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL) in Children – Just Diagnosed.
https://curesearch.org/Acute-Lymphoblastic-Leukemia-Just-Diagnosed
Hockenberry, M. J. & Wilsonn, D. (2015). Wong’s Nursing Care of Infants and Children. Elsevier Inc.
Hockenberry, M. J., Wilson, D., & Rodgers, C. C. (2017). Wong’s Essentials of Pediatric
Nursing (Tenth). St. Louis: Elsevier Inc
Kyle, T. & Carman, S. (2013). Essentials for Pediatric Nursing (2nd Ed.). Lippincott Williams & Wilkins.
Moorhead, et al. (2013). Nursing Outcomes Classification/NOC (5 the Edition). St. Louis:
Elsevier Mosby
National Cancer Institute. (2022). Childhood Acute Lymphoblastic Leukemia Treatment (PDQ)–Patient Version.
https://www.cancer.gov/types/leukemia/patient/child-all-treatment-pdq
Rheingold, S. R. (n.d.). Acute Lymphoblastic Leukemia (ALL).
https://www.chop.edu/conditions-diseases/acute-lymphoblastic-leukemia-all#:~:text=The%20diagnosis%20of%20acute%20lymphoblastic,number%2C%20as%20well%20as%20platelets
.
FG 3 KELAS D
NAMA ANGGOTA KELOMPOK
Ajeng Nur W
Agnes Juliesca
Clara Caroline
Denanda Ayu L
Dewi Anita Puri