Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Unsur Intrinsik, Ekstrinsik, dan Struktur cerpen, image, image - Coggle…
Unsur Intrinsik, Ekstrinsik, dan Struktur cerpen
Unsur ekstrinsik:
Unsur ekstrinsik akan meliputi beberapa aspek penulis meliputi dasar yang meingilhami penulis dalam membuat suatu karya sastra yang bersangkutan.
Berdasarkan Kelas pintar, dapat disimpulkan bahwa unsur ekstrinsik merupakan unsur yang dimana mempengaruhi sebuah karya sastra meskipun tidak secara langsung (kelaspintar.com,2021)
Latar belakang penulis: Hal ataupun faktor yang mendasari sang penulis dalam menciptakan suatu karya sastra. Faktor tersebut mencangkup faktor internal maupun eksternal. Juga didasari atas pemahaman penulis akan suatu topik yang dimana berperan besar atas arah penulisan suatu karya sastra
Biografi penulis: Hal yang menjadi latar belakang penulis. Latar belakang disini dimaksud dengan identitas penulis yang mencangkup nama, umur, tempat tinggal dan alamat, pendidikan yang ditempuh, minat dan lain sebagainya. Biografi penulis biasanya ditemukan pada bagian akhir sebuah karya sastra.
-
Unsur Intrinsik
Unsur Intrinsik merupakan unsur yang membangun sebuah cerpen dari dalam. Unsur Intrinsik yang membangun sebuah cerpen adalah tema, latar, alur, penokohan, perwatakan, sudut pandang, dan juga amanat.
Tema: Topik utama dalam sebuah cerpen. Contoh: Kepahlawanan, Kejujuran, Persahabatan.
Latar: Latar merupakan tempat yang digunakan dalam cerpen tersebut. Ada latar tempat, latar waktu, serta latar suasana.
Alur: Alur merupakan jalan cerita dalam cerpen. Alur dapt dibagi menjadi tiga, yaitu alur maju, mundur, maupun alur campuran.
Penokohan: Penokohan merupakan pembagian dari peran sang tokoh dalam cerpen. (Tokoh utama, Tokoh sampingan, dll).
Perwatakan: Perwatakan merupakan karakter/sifat sang tokoh dalam cerita. Ada tokoh protagonis = baik, antagonis = jahat, trigonis = tokoh penengah.
Sudut Pandang: Sudut pandang merupakan posisi sang penulis dalam ceritanya. Ada 4 sudut pandang yakni:
- Sudut pandang orang pertama pelaku utama, dimana sang penulis berperan sebagai tokoh utama. biasayanya menggunakan (aku/saya).
- Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan, dimana seolah-olah sang penulis menjadi tokoh utama, padahal hanya tokoh sampingan.
- Sudut pandang orang ketiga serba tahu, dimana seakan-akan sang penulis tidak tahu mengenai alur ceritanya, padahal ia tahu. Biasanya menggunakan kata (ia, dia, ataupun nama tokoh tsb).
- Sudut pandang orang ketiga pengamat, dimana sudut pandang ini menggambarkan sang penulis sebagai orang luar yang hanya mengamati secara fisik.
-
Struktur Cerpen:
Abstrak
Abstrak merupakan penjelasan gambaran awal dari cerita yang diceritakan. Pada struktur cerpen, abstrak biasanya digunakan sebagai penambah dan pelengkap cerita. Maka dari itu abstar bersifat opsional.
Orientasi
Orientasi adalah pengenalan awal cerita dari cerpen, pada bagian ini biasanya menjelaskan tentang latar seperti waktu, suasana dan lokasi
Komplikasi
Komplikasi menjelaskan tentang struktur yang berkaitan dengan pemaparan awal suatu masalah yang dihadapi oleh karakter. watak dari karakter juga di jelaskan pada part ini. Selain itu komplkasi juga menjelaskan urutan kejadian yang berhubungan dengan sebab akibat.
Evaluasi
Pada bagian evaluasi ini terjadi konflik masalah yang semakin melonjak dan memuncak. Konflik mulai menjadi klimaks dan mendapatkan penyelesaian atas masalah yang terjadi
-
Resolusi
Resolusi merupakan unsur yang dimana membantu pembaca dalam menciptakan pemahaman baru mengenai karya sastra yang dibaca. Resolusi juga lebih diketahui sebagai pemaparan rencana masa depan yang dimana berfungsi sebagai pendoman dalam mencapai suatu keinginan yang sudah diestimasikan.
Koda
Koda merupakan sebuah unsur dalam karya sastra yang dimana berfungsi sebagai unsur yang mengandung amanat dari keseluruhan karya sastra dan umunya ditemukan pada bagian terakhir suatu tulisan. Koda sejatinya berfungsi sebagai unsur yang membantu pembaca dalam memiliki pemahaman yang sejalan dengan tujuan penulisan sang pengarang. Namun tidak semua karya sastra memiliki koda, yang dimana menandakan bahwa pembaca diharuskan dalam menyimpulkan pemahamanya secara mandiri.(Gramedia.blog)
-
-
-
-
-