INFOGRAFIS
NARKOBA DIKALANGAN MAHASISWA

apa itu narkoba?

penyebab
terjerumus narkoba
menurut Libertus Jehani dan Antoro (2006)

faktor internal

faktor eksternal

kenapa mahasiswa rentan terjerumus narkoba?

dampak pengguna narkoba

informasi data narkoba

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain “narkoba”, istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia adalah napza yang merupakan singkatan dari ‘Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif’.

Narkotika adalah zat atau obat baik yang bersifat alamiah, sintetis, maupun semi sintetis yang menimbulkan efek penurunan kesadaran, halusinasi, serta daya rangsang.

Obat-obatan tersebut dapat menimbulkan kecanduan jika pemakaiannya berlebihan. Pemanfaatan dari zat-zat itu adalah sebagai obat penghilang nyeri serta memberikan ketenangan. Penyalahgunaannya bisa terkena sanksi hukum. Untuk mengetahui apa saja jenis dan bahaya narkoba bagi kesehatan, simak ulasannya berikut ini.

Pergaulan Teman sebaya mempunyai pengaruh cukup kuat terjadinya penyalahgunaan narkoba, biasanya berawal dari ikutikutan teman terutama bagi remaja yang memiliki mental dan kepribadian cukup lemah.

Sosial /Masyarakat Lingkungan masyarakat yang baik terkontrol dan memiliki organisasi yang baik akan mencegah terjadinya penyalahgunaan narkoba, begitu sebaliknya apabila lingkungan sosial yang cenderung apatis dan tidak mempedulikan keadaan lingkungan sekitar dapat menyebabkan maraknya penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja.

pada umumnya para remaja mengalami krisis identitas

remaja berada dalam fase perkembangan dari anak-anak ke dewasa (pencarian jati diri) sehingga memiliki emosi yang tidak stabil

Sasaran dari penyebaran narkoba ini adalah kaum muda atau remaja.

dampak fisik

dampak psikis

dampak sosial

Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunya)

dorongan psikologis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi

gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulatif, dan perilaku-perilaku menyimpang lainnya.

narkoba dapat menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, persepsi, dan kesadaran.

Narkoba bisa merusak nalar yang cerah, merusak jiwa dan raga, dan bisa mengancam masa depan generasi berikutnya.

Berdasarkan data pada kominfo 2021 menjelaskan bahwa penggunaan narkoba di kalangan anak muda dengan persentase sebanyak 82,4% berstatus sebagai pemakai, sedangkan 47,1% sebagai pengedar, dan 31,4% sebagai kurir.

Berdasarkan data dari Badan Narkotika Nasional (BNN), lanjut Aam, penyalahgunaan narkoba di Indonesia mengalami peningkatan 0,03% pada 2019 dibandingkan 2017. Dengan kata lain, pada 2019, tercatat ada 3,6 juta pengguna narkoba, 63% di antaranya pengguna ganja.


Dari angka 3,6 juta pengguna narkoba, Aam mengungkapkan, 70% di antaranya adalah masyarakat dalam usia produktif, yakni 16-65 tahun
27% pengguna narkoba di Indonesia dari kalangan pelajar dan mahasiswa..

Kepribadian Apabila kepribadian seseorang labil, kurang baik, dan mudah dipengaruhi orang lain maka lebih mudah terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.

Keluarga Jika hubungan dengan keluarga kurang harmonis (broken home) maka seseorang akan mudah merasa putus asa dan frustasi.

Ekonomi Kesulitan mencari pekerjaan menimbulkan keinginan untuk bekerja menjadi pengedar narkoba. Seseorang yang ekonomi cukup mampu, tetapi kurang perhatian yang cukup dari keluarga atau masuk dalam lingkungan yang salah lebih mudah terjerumus jadi pengguna narkoba.