Ringkasan Cerita: Diceritakan seorang Ibu yang hendak pergi ke Jakarta karena kakak sang pembaca terlibat kasus. Ia juga harus berada di rumah sakit karena penyakit yang dideritanya. Meski berumur namun Ibu itu kuat dan bijak. Aku menyetir mobil mengantar tiga orang anggota keluarga untuk menengok kakak. Sempat terjadi sedikit pertikaian mengenai kakak, tetapi untungnya tidak berlangsung lama karena hp istriku berbunyi. Aku kemudian menyodorkannya kepada Ibu berharap kejadian tadi dilupakan. Setelah selesai berbicara Ibu langsung bertanya akan kerjaan. Karena Aku sering sekali bekerja keluar kota maupun negeri. Sembari sedikit tertawa, Ibu kemudian bertanya apakah aku menyisihkan waktu untuk keluarganya. Meski sibuk, aku masih menyisihkan waktu untuk keluarga yang membuat Ibu menjadi lebih tenang. Kakak dan Adik Ipar ketika mendengar berita bahwa kakakku terlilit kasus langsung pulang dari Singapura untuk menjenguk. Keluarga yang lain juga tahu sehingga mereka juga ikut mengabari. Ibu yang curiga akan kejadian itu langsung memarahi dan menasihati aku dan keluargaku di mobil. Sampailah kita ke rumah abangku yang sunyi dan dikerubungi oleh polisi. Disana aku langsung pergi ke kamar mandi sembari menahan urin. Di saat itu juga aku melihat kakak iparku menangis memeluk Ibuku. Kita pun melihat Abangku lemas dan hampa. Kita semua menangis termasuk abangku yang omongannya tidak jelas tetapi seperti sedang meminta maaf. Ibu hanya bisa menasihatinya karena sudah terlambat. Kita berharap abangku dapat kembali ke jalan yang benar.