Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
WORKING ENVIRONMENT DESIGN, Khansa Callista. A 18522285 - Coggle Diagram
WORKING ENVIRONMENT DESIGN
Lingkungan Fisik Kerja secara signifikan berpengaruh terhadap produktivitas, keselamatan dan kesehatan, kepuasan pekerja dan penggantian pegawai.
Faktor Lingkungan kerja yang berkontribusi terhadap performansi/kemampuan kerja:
Suhu (temperature)
Kelembaban (humidity)
Sirkulasi Udara (ventilation)
Pencahayaan (illumination/light)
Kebisingan (noise)
Getaran mekanis (vibration)
Bau-bauan (smell)
Warna (color)
temperature
Suhu badan hanya menampilkan range sempit pada area normal dengan nilai sekitar 98.6° F (37 C). Pada nilai antara 100-102° F (37.8-38.9° C), performansi fisik menurun tajam. Pada suhu diatas105° F (40.6° C), mekanisme berkeringat tubuh bisa gagal, menghasillkan peningkatan cepat pada suhu inti tubuh dan akhirnya meninggal.
dampak tekanan panas: dehidrasi, heat rash, heat fatique, heat cramps, heat exhaustion, heat syncope, heat stroke
kebisingan
Kebisingan adalah terjadinya bunyi yang tidak dikehendaki sehingga mengganggu dan atau membahayakan kesehatan fisik dan mental
jenis kebisingan:
Kebisingan kontinu dg spektrum freq yg luas (mesin, kipas angin)
Kebisingan kontinu dg spektrum sempit (gergaji sirkuler, katup gas)
Kebisingan terputus putus (lalu lintas, suara kapal terbang)
Kebisingan impulsif (ledakan, tembakan)
Kebisingan impulsif berulang (proses menempa)
dampak kebisingan
Tuli sementara adalah gangguan pendengaran yang sifatnya sementara yang dalam waktu tertentu dapat kembali pulih seperti semula tanpa pengobatan khusus.
Tuli menetap, adalah gangguan pendengaran yang tidak dapat kembali pulih, diperlukan alat bantu dengar agar dapat mendengar kembali
perlindungan dari kebisingan
pengaturan ambang batas bising, pengukuran dosis bising, pengukuran dampak bising, investigas kasus kebisingan
vibration
Pengaruh : Tidak nyaman bekerja, Kelelahan kerja, Penglihatan kabur, sakit kepala, gemetaran, kerusakan organ dalam, nyeri otot, indra perasa jari menurun, Pada telapak tangan terdapat noda putih (White Finger)
gejala klinis berdasarkan frekuensi
0,2-0,7 Hz : mual & muntah
1-4 Hz : gangguan bernafas
4-10 Hz : nyeri dada & perut, otot & kaku geraham
8-12 Hz : nyeri punggung bawah
10-20 Hz : muscular tension, sakit kepala, nyeri pada mata &tenggorok, gangguan
bicara, saluran pencernaan & saluran kencing terganggu
lighting
Tingkat pencahayaan biasanya diukur dalam istilah Illuminance atau penerangan, yaitu flux-flux yang berpendar dari suatu sumber cahaya yang di pancarkan pada suatu permukaan per luas permukaan.
kurang:Lelah, produksi menurun, waktu kerja memanjang, kewaspadaan menurun, kecelakaan & kesalahan meningkat, moral kerja terpengaruh
berlebih: silau
cukup:Dapat teliti, cepat, tanpa upaya yang tak perlu, membantu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman & menyenangkan.
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pencahayaan:
kualitas: wara, arah sinar, kecerahan, kontras, difusi, keseragaman distribusi, kesilauan
kuantitas: ukuran ruang kerja, waktu kerja, tingkat kekontrasan, tingkat kecerahan
kelelahan mata
penyebab
tingkat penerangan tidak memadai
adanya kesilauan yang berasal dari penyinaran yang berlebih
kontras, kecerahan, dan fokus yang kurang
tingkat kelembaban yang kurang
pencegahan: istirahat mata, ubah irama gerak tubuh, sering berkedip, perhatikan jarak, pencahayaan yang benar, koreksi mata dengan kacamata
Khansa Callista. A
18522285