VEKTOR image

Operasi vektor

Perkalian Skalar Dua Vektor

Proyeksi Vektor

Panjang Vektor

Konsep Vektor

click to edit

click to edit

Menyatakan Vektor Menggunakan Vektor Satuan Pada Sumbu Koordinat

Panjang

Jarak Dua Titik

Vektor Satuan

Jika P (X1,Y1,Z1), Q (X2,Y2,Z2), dan O (0,0,0), Maka Vektor PQ=?

PQ = OQ - OP= (X2 Y2 Z2) - (X1 Y1 Z1) = (X2-X1 Y2-Y1 Z2-Z1)

|PQ| = √(X2-X1)² + (Y2-Y1)² + (Z2-Z1)²

Bidang Koordinat R2

Bidang Koordinat R3

v = (x y) = xî + yj

v = (x y z) = xî + yj + zk

Jika titik P(x,y) dan O(0,0) di R2, maka

Jika titik P(x,y,z) dan O(0,0,0) di R2, maka

Panjang vektor OP = |OP|= √(x²+y²)

Panjang vektor OP = |OP|= √(x²+y²+z²)

ê v = v/|v|

Jika v = (a b c), maka êv = 1/√(a²+b²+c²)

Jika v = (a b), maka êv = 1/√(a²+b²)

Vektor Posisi

Pengertian

Vektor di R3
Dinyatakan 3 bilangan yang ditulis secara vertikal atau horizontal

Vektor di R2
Pasangan Bilangan yang dituliskan secara vertikal atau horizontal

Kesamaan Vektor

Dua vektor dikatakan sama bila memiliki panjang dan arah yang sama

Arah bilangan pertama yaitu depan/belakang

Arah bilangan kedua yaitu kanan/kiri

Arah bilangan ketiga yaitu atas/bawah

Menyatakan posisi suatu titik terhadap titik pangkal koordinat

Besaran yang memiliki besar(nilai) dan arah

Arah bilangan pertama yaitu ke kanan(positif) dan kiri(negatif

Arah bilangan kedua yaitu ke atas(positif) dan bawah(negatif)

Proyeksi Vektor Ortogonal

Proyeksi Skalar Ortogonal

Proyeksi Skalar Ortogonal ā pada b = ā . b/|b|

Proyeksi Skalar Ortogonal b pada ā = ā . b/|a|

Proyeksi Vektor Ortogonal ā pada b = ā . b /|b|² . b

Proyeksi Vektor Ortogonal b pada ā = ā . b /|ā|² . ā

click to edit

Besar Sudut Antara Dua Vektor

Dua Vektor yang Saling Tegak Lurus

Hasil Kali Skalar Dua Vektor

Sifat

Jika θ adalah besar sudut antara vektor a dan b, maka

a . b = (a1 a2 a3) . (b1 b2 b3) = a1b1 + a2b2 + a3b3

a . b = |a||b|cosθ

cosθ = a.b/|a||b|

cos θ = a1b1+a2b2+a3b3/√(a1²+a2²+a3²)(b1²+b2²+c3²)

Jika a dan b adalah vektor tidak 0 dan θ sudut antar dua vektor

θ tumpul jika dan hanya jika ā . b < 0

θ = π/2(siku siku) jika dan hanya jika ā . b = 0

θ lancip jika dan hanya jika ā . b > 0

m.(ā+b) = (mā) . b = ā . (mb) ; m bilangan real

ā . ā = |ā|² sehingga |ā| = (ā . ā)^½

ā.(b+c) = ā.b + ā.c (distributif)

ā . ā > 0 jika ā tidak sama dengan 0 dan ā . ā = 0 jika ā = 0

ā . b = b . ā (komutatif)

Penguragan

Perkalian

Penjumlahan

Perbandingan
atau
Pembagian

Sifat Penjumlahan

Jika ū = (a b) dan v = (c d), maka ū + v = (a+c b+d)

Untuk setiap vektor ū terdapat vektor v sehingga ū + v = 0

ū + v = v + ū

(ū + v) + w = ū + (v + w)

Terdapat vektor nol sehingga ū + 0 = ū

Jika ū = (a b) dan v = (c d), maka ū - v = (a-c b-d)

Sifat Perkalian

m(ū ± v) = mū ± mv

Dimensi Dua

Dimensi Tiga

(m ± n)ū = mū ± nū

1ū = ū

(mn)ū = m(nū)

jika ū = (x y), maka mū = m . (x y)

jika ū = (x y z), maka mū = m . (x y z)

Titik P (xp yp zp) membagi AB dengan koordinat titik A (x1 y1 z1) dan titik B (x2 y2 z2), serta perbandingan AP : PB = m : n

Titik P (xp yp) membagi AB dengan koordinat titik A (x1 y1) dan titik B (x2 y2), serta perbandingan AP : PB = m : n

Jika P membagi AB dengan perbandingan AP : PB = m : n, vektor posisi titik P

Jika p merupakan titik tengah AB

Xp = mx2 + nx1/ m+n adapun Yp = my2 + ny1/ m+n adapun Zp = mz2+nz1/m+n

Xp = mx2 + nx1/ m+n adapun Yp = my2 + ny1/ m+n

p = mb+na/m+n

p = a+b/2

Jika P merupakan titik tengah AB, maka

Jika P merupakan titik tengah AB, maka

Xp = x2+x1/2 adapun Yp = y2+y1/2 adapun Zp = z2+z1/2

Xp = x2+x1/2 adapun Yp = y2+y1/2