INFESTASI CACING KAIT

"Soil Transmitted Helminth"

Ciri Umum

"Soil Transmitted Helminth" --> cacing nematoda yang dalam siklus hidupnya perlu tanah untuk perkembangan bentuk dari tifak infektif (telur) menjadi infektif (larva, telur matur)

Nematoda usus

Bulat memanjang --> benang

Tidak bersegmen

Rongga badan tepisah

Jenis kelain terpisah

Kutikula licin kadang bergaris

Pada cacing gelang--> di tanah hanya terjadi perubahan telur tidak infektif menjadi telur infektif--> masuk ke tubuh --> menetas jadi larva

Cacing kait --> bentuk tidak infektif (telur) menjadi bentuk infektif (telut infektif, larva) [telur menetas di tanah] --> larva 1 ke larva 2 --> ke tubuh

STH Tinggi karna

Iklim tropis & lembab --> menduung pertumbuhan cacing

Pendidikan & sosio ekonomi rendah

Hygine & sanitasi kurang

Kepadatan panduduk

Kebiasaan hidup kurang baik

Infeksi STH scr umum

Tdk akur & tdk fatal

Anak balita --> Ascaris lumbricoides (ascariasis) & Trichuris trichiura (Trichuriasis)

Dewasa muda (dikebun & tambang) --> Necator americanus & Ancylostoma duodenale

Cacing Kait/Tambang

Habitat

Usus halus (jejenum)

Infeksi berat --> duodenum, colon

Penyebaran

Kosmopolit (Katulistiwa, pertambangan, perkebunan kopi/karet

Tanah yg baik untuk perkembangan telur --> pasir, tanah liat, lumpur yg terhindar dari pengeringan & basah berlebihan

Patfis

Necator americanus --> Necatooriasis
Ancylostoma duodenale--> Ancylostomiasis (Lebih berat)

Infeksi menahun, tidak ada gejala akut

Kerusakan jaringan O.K

Stadium Larva

Larva (migrasi ke GI, darah, paru2, balik ke GI) masuk kulit --> makulopapula --> eritea--> gatal hebat (Ground itch/dew itch)

Larva dalam darah di paru --> bronchitis, pneumonitis

Stadium Cacing Dewasa

Bentuk S / C

Melekat pd mukosa usus (mencengkramnya dengan gigi) --> mual, diare, tidak enak di perut ---> tdk spesifik

Cacing menghisap darah 0,2-0,3 mL/hr/ekor --> anemi progresif, hipokrom, mikrositer, Anemina defisiensi besi, MCHC rendah, Fe serum rendah

Anemi berat (Hb <2 gr%)--> sesak nafas, lemah, kepala pusing, nadi cepat, kelemahan jantung, (anak2: keterbelakangan fisik & mental)

Anemi oleh cacing --> glositis atrofi pada anemi hipokrom mikrositer --> lidah halus & kurang papil; Deformitas kuku (koilonichia) --> kuku tipis, konkaf dg tepi meninggi

Talak

Befenium hidrokdinaftoat

Pyrantel pamoat

Mebendazole

Albendazole

Tetrachlorethylen

Bitoskanat

Diagnosis

Temukan telur dalam tinja --> telur necator dg ancylostoma tdk bisa dibedakan --> lakukan biakan tinja (metode kultur haradamori) --> telur maturasi--> larva

Temukan larva dalam biakan tinja / tinja yg sudah lama

Pencegahan

Menggunakan alas kkai, sarung tangan

Cuci tangan

Strongyloides stercoralis

Termasuk STH namun bukan STH murni --> ada larvanya yg bisa hidup bebas di tanah --> tidak murni sbg parasit manusia --> walaupun pd akhirnya ttp perlu manusia sbg host untuk melanjutkan hidup

Hospes definitif--> manusia (Cacing betina --> mukosa duodenum, jejenum proksimal)

Habitat

Kosmopolit (tropik & subtropik)

Parasit & hidup bebas di tanah

Morfologi

Cacing Dewasa Hidup Bebas

Jantan

Esofagus lonjong dengan bulbus esofagus

Betina

Esofagus lonjong, bulbus esofagus di posterior

Ekor lurus & runcing

Vulva dekat pertengahan tubuh

Ekor melengkung ke anterior & ada 2 spikula kecil

Cacing Dewasa Parasit

Jantan

Setelah kopulasi menetap di trakea --> tdk pernah ditemukan di usus

Betina

Esofagus silindris di 1/3 panjang tubuh

Larva

Larva Rhabditiform

Larva Filariform

Esofagus 1/4 anterior tubuh dengan bulbus esofagus

Lebih panjang/langsung

Infektif

Esofagus 1/2 anterior tubuh tanpa bulbus esofagus

Telur

Hanya ditemukan pada tinja dengan diare berat / setelah diberi pencahar

Paling sering ditemukan di tinja

Reproduksi

Pembuahan dalam trakea/bronkus

Cacing betina --> Partenogenesis (Bereproduksi dengan cara perkambangan telur yg tdk dibuahi) --> Betina menembus muosa usus, kelenjar Lieberkhun --> bertelur --> Larva Rhabditiform --> penetrasi mukosa ke lumen usus --> keluar bersama tinja

SIklus Hidup

Langsung--> telur menjadi larva pada tubuh manusia --> larva menembus mukosa --> melanjutkan siklus hidup

Tidak langsung--> telur keluar feses --> tanah --> larva --> masuk ke manusia

Hiperinfeksi & Autoinfeki

Gejala

Strongyloidiasis, Diare Cochin China

Infeksi Ringan

Asimtomatis & tdk diketahui Hospes

Infeksi Sedang

Cacing betina di mukosa duodenum --> mual, muntah, diare & konstipasi bergantian

Perasaan terbakar & menusuk pd epigastrium

Infeksi Berat & Kronis

BB turun, Demam rungan

DIsentri menahun & anemia

Dapat disertai infeksi bakteri sekunder --> cacing ada di hampir seluruh epitel usus dari lambung s.d kolon distal

CUtaneus Larva Migrans (Creeping Eruption)--> berhubungan dg sindrom tipe "Cosinophiic Lung"

Diagnosa

Menemukan Larva Rhabditiform di tinja segar & cairan duodenum

Menemukan telur pada diare berat / setelah pemberian pencahar

Talak

Thiabendazole

Mebendazole

Pyrvinium pamoate

Pencegahan

cuci tangan, pakai alas kaki & sarung tangan

Autoinfeksi --> menghindari konstipasi & perhatikan kebersihan anus