Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
Sesak, Sesak (DD (Shock Anafilaktik (Tatalaksana (post cardiac arrest…
-
Sesak
DD
Shock Anafilaktik
Definisi
-
Reaksi anafilaktik
sindroma klinis akibat reaksi imunologis / reaksi alergi yang bersifat sistemik, cepat, dan hebat yg dapat menyebabkan gangguan sirkulasi
Shock
sindroma multifaktorial yg menuju hipoperfusi jaringan lokal/sistemis dan mengakibatkan hiposiasel dan disfungsi organ
Tatalaksana
C = posisi trendeleburg (berbaring dengan kedua tungkai diangkat dan diganjal dengan untuk menaikkan venous return
-
-
adrenalin 0,3 cc IM (larutan 1 : 1000) = diberikan tiap 5-15 menit
-
-
-
-
post cardiac arrest
-
-
-
-
-
infus NaCl 0,9%/ RL 1-2L cepat, lalu maintenance 1500cc/hari = dg monitoring TTV, urine output, CRT, dll
beri vasopressor pump (epinefrin / nor epinefrin 01-0,5 µg/kgBB/ menit)
-
-
-
-
-
-
Faktor resiko
sifat alergen
makanan (udang, kepiting, kacang2 an, susu, dll)
-
-
-
-
-
-
-
Prognosis
-
-
kriteria rujukan
bergantung dari kegawatan pasien = apabila tidak terdapat perbaikan, pasien dirujuk ke layanan sekunder
Patogenesis
fase sensitisasi
-
-
-
-
IgE diikat oleh sel yang memiliki reseptor IgE (sel mast, basofil, dan eosinofil)
-
fase efektor
histamine berikatan dengan reseptor H1 = stimulasi sel endothelial buat merubah asam amino L-arginin menjadi nitric oxide (NO)
mediator inflamasi (histamin, triptase, kimase, sitokin dari sel mast) dilepaskan = muncul manifestasi klinis
aktifnya reseptor H1 & H2 = memediasi terjadinya gejala sakit kepala, flushing, hipotensi, pruritus, rhinorrhea, dan takikardi
-
Penegakan Diagnosis
-
manifestasi klinis
gangguan respirasi = bersin, hidung tersumbat atau batuk saja yang kemudian segera diikuti dengan sesak napas
gangguan pada kulit = paling sering ditemukan pada reaksi anafilaktik, waspada timbulnya gejala yang lebih berat berupa gangguan nafas dan gangguan sirkulasi
gangguan gastrointestinal = perut kram, mual, muntah sampai diare. Waspada timbulnya gejala yang lebih berat berupa gangguan nafas dan gangguan sirkulasi
reaksi bifasik = 1 jam setelah paparan antigen / reaksi kedua timbul 1-8 jam kemudian (dapat berlangsung 5-32 jam meskipun dg pengobatan intensif)
P. Fisik
tampak sesak, frekuensi napas meningkat, sianosis karena edema laring dan bronkospasme. (5)
-
P. Penunjang
-
Kulit (2) = uji cukit (prick test), uji gores (scratch test), dan uji intrakutan atau intradermal yang tunggal atau berseri
Pencegahan
-
-
-
pasien diberi bekal suntikan adrenalin yg harus dibawa kemanapun ia pergi = bila pencetus anfilaksis sering timbul
-
-
-
-
-
-