Please enable JavaScript.
Coggle requires JavaScript to display documents.
HUBUNGAN KAUSALITAS (metode residu ("Sisihkanlah dari gejala manapun…
HUBUNGAN KAUSALITAS
-
metode perbedaan
"jika sebuah kejadian yang di dalamnya gejala yang sedang diselidiki itu terjadi, dan sebuah kejadian yang di dalamnya ia (gejala itu) tidak terjadi, mempunyai setiap keadaan yang sama, kecuali satu, yakni terdapat satu keadaan yang hanya terjadi dalam kejadian yang disebut terdahulu; satu-satunya keadaan yang membedakan kedua kejadian itu adalah akibat atau sebab atau suatu bagian yang tidak terpisahkan dari sebab, dari gejala itu"
Metode ini kita mengecualikan salah satu dari keadaan-keadaan yang menyertai sebuah gejala tertentu, dengan membiarkan keadaan-keadaan lainnya dalam keadaan sama. jika gejala itu dengan tindakan itu juga dihilangkan, kita menyimpulkan bahwa keadaan itu sisanya dapat dieliminasi sebagai sebab-sebab yang mungkin. lalu kita menyimpulkan bahwa satu-satunya keadaan yang ketidakadaannya mencegah terjadinya gejala yang dipersoalkan itu adalah sebab dari gejala itu.
metode residu
"Sisihkanlah dari gejala manapun bagian yang berdasarkan induksi terdahulu, diketahui sebagai akibat dari anteseden-anteseden tertentu, dan residu dari gejala itu adalah akibat dari anteseden-anteseden sisanya.
Metode ini tidak menunjuk pada keadaan-keadaan dan gejala seperti metode lain, melainkan pada anteseden-anteseden dan gejala.
Metode residu kadang dikatakan sebagai pola inferensi deduktif dan sama sekali bukan induktif. metode yang lain mensyaratkan penelitian minimal 2 kejadian, sedangkan metode residu dapat digunakan dengan menelaah satu kejadian saja.
metode ini bergerak dengan mengeliminasi sebagai sebab-sebab yang mungkin semua keadaan anteseden yang akibat-akibatnya sudah ditegakkan oleh induksi-induksi terdahulu
metode kesamaan
Metode ini lebih mudah diperkenalkan melalui sebuah contoh, seperti pendataan makanan pada 6 siswa yang terkena penyakit setelah makan makanan di hati itu.
"Jika dua atau lebih kejadian dari gejala yang sedang diselidiki mempunyai hanya satu keadaan yang sama, maka satu-satunya keadaan yang sama dalam semua kejadian itu adalah sebab (atau akibat) dari gejala yang bersangkutan"
Metode ini kita mengeliminasi sebagai sebab-sebab yang mungkin dari sebuah gejala semua keadaan yang dalam ketidakadaannya gejala itu tetap terjadi, dan kemudian keadaan sisanya disimpulkan sebagai sebab, sehingga dipandang sebagai metode eliminatif.
-
-
-