Ruam dan Demam pada Anak
Diferensial Diagnosis
Measles
Transmisi virus
Faktor risiko
Etiologi
Patofisiologi & Patogenesis
Epidemiologi
Manifestasi klinis
Definisi
Penegakkan diagnosis
Tatalaksana
Komplikasi
Prognosis
Pencegahan
Imunisasi
Parvovirus B19
Scarlet fever
Kawasaki disease
Rubella
Eipstein-Barr
Infeksi Enterovirus
Chickenpox
Roseola "Exanthem-Subitum"
Virus campak sangat mudah menular
Virus campak hidup di lendir hidung & tenggorokan orang terinfeksi
Virus campak menular melalui batuk dan bersin
Virus campak hidup ±2 jam di udara & premukaan terkontaminasi >>> orang dapat terinfeksi apabila menghirup dan menyentuh mata, hidung, mulut
Campak ditularkan 4 hari sebelum timbul ruam & 4 hari setelah ruam meletus
Campak adalah penyakit manusia
Bayi dan anak-anak <5 tahun yang tidak divaksinasi
Ibu hamil yang tidak divaksinasi
Orang yang tidak kebal
Orang immunocompromised
Orang dewasa >20 tahun
Negara berkembang atau baru pulih dari bencana
Fase Inkubasi
Fase Prodromal
Fase Eksantematosa
Fase Recovery
Komplikasi umum
Komplikasi jangka panjang
Kelompok lebih mungkin menderita campak
Tunda pemberian imunisasi
Vaksin MR
Efek samping
Kontraindikasi
Bayi
Anak usia sekolah
0 - 7 hari: Hepatitis B
1 bulan: BCG, Polio 1
2 bulan: DPT - HB1, Polio 2
3 bulan: DPT - HB2, Polio 3
4 bulan: DPT - HB3, Polio 4
Campak
DT
9 bulan: Campak
Gejala prodromal
Ruam maculopapular
Setelah ruam, deskuamasi halus di kulit
Koplik spots
Kasus berat: Limfadenopati servikal dan occipital
Demam tinggi
Batuk
Pilek
Konjungtivitis
Dahi
Belakang telinga
Leher dalam atas
Badan
Ekstremitas
Berdasarkan temuan klinis dan epidemiologi
Pemeriksaan penunjang
Serologi
Isolasi virus
PCR
Darah
Penurunan total jumlah sel darah tepi
LED normal
CRP normal
IgM (+) 1 - 2 hari kemudian
IgG (+) 2 - 4 minggu kemudian
Darah
Urine
Swab tenggorokan
Hidrasi & oksigenasi >> pelembapan jalan napas dan oksigen tambahan hingga dukungan ventilasi untuk pasien dengan keterlibatan saluran pernapasan atau gagal napas
Terapi antipiretik
Terapi antivirus tidak efektif untuk pasien normal
Terapi rehidrasi (secara oral atau intravena tergantung kasus berat atau ringan)
Terapi suportif
Terapi Ribavirin (namun masih belum pasti karena masih belum ada uji terkontrol yang dilakukan)
Terapi vitamin A